F. Bentuk dan Substansi Kontrak Franchise
Sebelum sebuah perusahaan terjun dalam sistem franchise, biasanya terdapat beberapa syarat utama yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan agar
dapat menjadi franchisor. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi tersebut antara lain :
1. Memiliki catatan pertumbuhan track record yang baik, minimal dua
tahun berturut-turut. 2.
Manajemen bisnisnya sudah mantap dan terpadu. 3.
Sistem bisnisnya mudah diajarkan kepada pihak lain. 4.
Produk dan jasa yang dijual dapat dipasarkan secara luas. 5.
Memiliki nama perusahaan dan merek dagang produk dan jasa yang telah dikenal masyarakat luas.
6. Memiliki eksekutif yang ahli dan terampil.
7. Manajemen perusahaan harus bersifat transparan perusahaan yang akan
memasuki sistem franchise hendaknya menyiapkan disclosure documents, berupa offering circulars, sehingga setiap calon pembeli franchise yang
berminat dapat mempelajari terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
8. Setiap perusahaan yang akan terjun dalam sistem franchise harus
menyiapkan perjanjian kontrak yang baku. 9.
Menentukan prosedur dan persyaratan penerimaan pihak yang akan menyewa atau membeli hak franchise.
Setelah semua syarat terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah sesuai dengan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1997 tentang
Universitas Sumatera Utara
Waralaba
48
Menurut ketentuan yang berlaku dalam Pasal 3 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba
dan Pasal 2 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No: 259MPPKep1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran
Usaha Waralaba, pihak perusahaan diwajibkan mendaftarkan usahanya tersebut kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan agar mendapatkan izin usaha.
Setelah izin usaha telah disahkan, maka pihak perusahaan atau franchisor telah dapat menyewakan merek dagang produk atau jasanya kepada perusahaan lain
yang tertarik untuk menyewa atau membelinya.
49
a. Pemberi franchise, berikut keterangan mengenai kegiatan usahanya;
, Sebelum membuat perjanjian, Pemberi waralaba atau franchisor wajib menyampaikan keterangan kepada
Penerima waralaba atau calon franchise secara tertulis dan benar sekurang- kurangnya mengenai :
b. Hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang
menjadi objek franchise; c.
Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi calon franchise; d.
Bantuan atau fasilitas yang ditawarkan franchisor kepada calon franchise; e.
Hak dan kewajiban franchisor dan franchise; f.
Pengakhiran, pembatalan, dan perpanjangan perjanjian franchise serta hal-hal lain yang perlu diketahui calon franchise dalam rangka pelaksanaan perjanjian
franchise .
Di samping itu, penerima franchise utama wajib memberitahukan secara tertulis sebuah dokumen autentik kepada penerima franchise lanjutan bahwa
48
Ibid. Hal.2
49
Ibid. Hal.2
Universitas Sumatera Utara
franchise utama memiliki hak atau izin membuat perjanjian kontrak franchise
lanjutan dari franchisor. Mengenai substansi sebuah kontrak franchise tentu saja berbeda-beda,
tergantung kepada pihak franchisor dan penerima franchise untuk mengikuti ketentuan yang dianggap sesuai dan dapat mewakili keinginan mereka. Pada
penulisan skripsi ini, penulis akan menuliskan beberapa substansi kontrak franchise
yang biasanya lazim digunakan dalam sebuah kontrak franchise, yakni : substansi kontrak menurut ketentuan “Pasal 7 Keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan No.259MPPKep71997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba”, substansi kontrak menurut hasil
“seminar Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen”, substansi kontrak menurut “Masyarakat Eropa”, substansi kontrak menurut “Dov Izraeli” dan
substansi kontrak menurut “Bryce Webster”. Menurut Pasal 7 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No.259MPPKep71997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba
50
1. Nama, alamat, dan tempat kedudukan perusahaan masing-masing
pihak. telah ditentukan hal-hal yang harus dimuat dalam
perjanjian atau kontrak franchise, yakni sebagai berikut :
2. Nama dan jabatan masing-masing pihak yang berwenang
menandatangani perjanjian.
50
Ibid . Hal.7
Universitas Sumatera Utara
3. Nama dan jenis hak atas kekayaan intelektual, penemuan atau ciri khas
usaha, misalnya : sistem manajemen, cara penjualan atau penataan, cara distribusi yang menjadi karakteristik utama dari obyek franchise.
4. Hak dan Kewajiban masing-masing pihak serta bantuan dan fasilitas
yang diberikan kepada penerima franchise. 5.
Wilayah pemasaran. 6.
Jangka waktu perjanjian dan tata cara perpanjangan perjanjian serta syarat-syarat perpanjangan perjanjian.
7. Cara penyelesaian perselisihan.
8. Ketentuan-ketentuan pokok yang disepakati yang dapat mengakibatkan
pemutusan perjanjian atau berakhirnya perjanjian. 9.
Ganti rugi dalam hal terjadinya pemutusan perjanjian. 10.
Tata cara pembayaran imbalan. 11.
Penggunaan barang atau bahan hasil olahan produksi dalam negeri yang dihasilkan dan dipasok oleh pengusaha kecil.
12. Pembinaan, bimbingan dan pelatihan kepada penerima franchise.
Substansi dari kontrak franchise menurut ketentuan Pasal 7 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 259MPPKep71997 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba, yang telah dikemukakan tadi pada dasarnya lebih bersifat perjanjian franchise agreement
franchise yang mengandung makna :
1. Suatu perjanjian yang dikuatkan oleh hukum legal agreement.
Universitas Sumatera Utara
2. Memberi kemungkinan franchisor untuk tetap mempunyai hak atas nama
dagang atau merek dagang, format pola usaha, dan hal-hal khusus yang dikembangkannya untuk suksesnya usaha tersebut.
3. Memberi kemungkinan franchisor mengendalikan sistem usaha yang
dilisensikannya. 4.
Hak, kewajiban dan tugas masing-masing pihak dapat diterima oleh franchise
. Substansi kontrak menurut hasil seminar Institut Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen
51
1. Hak yang diberikan oleh franchisor kepada franchise.
, ditentukan hal-hal yang harus dimuat dalam sebuah perjanjian atau kontrak franchise yakni:
2. Hak yang diberikan meliputi antara lain penggunaan metode atau resep
yang khusus, penggunaan merek dan atau nama dagang, jangka waktu hak tersebut dan perpanjangannya, wilayah kegiatan dan hak lain sehubungan
dengan pembelian kebutuhan operasi jika ada. 3.
Kewajiban dari franchise sebagai imbalan atas hak yang diterima dan kegiatan yang dilakukan oleh franchisor pada saat franchise memulai
usaha maupun selama menjadi anggota dari sistem franchise. 4.
Hak yang berkaitan dengan kasus penjualan hak franchise kepada pihak lain. Bila franchise tidak ingin meneruskan sendiri usaha tersebut dan
ingin menjual kepada pihak lain, maka suatu tata cara perlu disepakati sebelumnya.
51
Ibid. Hal.5
Universitas Sumatera Utara
5. Hal yang berkaitan dengan pengakhiran perjanjian kerjasama dari masing-
masing pihak. Bagi Masyarakat Eropa yang menganut ketentuan yang terdapat dalam
“Franchise Agreement Regulation”, dalam sebuah kontrak franchise harus
mengandung beberapa unsur yakni : 1.
Pembukuan 2.
Masa berlaku perjanjiankontrak 3.
Biaya dan pembayaran lainnya 4.
Tanggung jawab franchisor 5.
Tanggung jawab franchise 6.
Hak milik merek trade mark, service mark, simbollogo 7.
Prosedur operasi dan kerahasiaan 8.
periklanan dan promosi 9.
program latihan 10.
catatan keuangan financial records 11.
Asuransi 12.
Pengalihan perjanjian franchise 13.
Barang dan jasa yang dijual oleh franchise 14.
Ketentuan lokasi 15.
Ketentuan tentang kebangkrutan 16.
Perpanjangan kontrak Unsur-unsur ini dianggap perlu dicantumkan dalam sebuah kontrak franchise
karena semuanya mengandung hal yang sangat fundamental dari sebuah kontrak
Universitas Sumatera Utara
agar tidak terjadi sengketa atau perselisihan yang tidak diinginkan antara franchisor
dengan franchise
52
Don Izraeli, juga mengemukakan beberapa hal yang harus dimuat dalam sebuah perjanjian atau kontrak franchise
.
53
1. The rights of the franchisee, yaitu :
, yakni :
a. Hak untuk menggunakan trade name dan reputasi franchisor,
b. Hak untuk menggunakan penyusunan desain, paten, cara kerja,
perlengkapan dan pengembangan produk franchisor, c.
Hak untuk menggunakan seluruh pusat pelayanan the central service kegiatan pengembangan untuk membantu franchisor,
d. Hak eksklusif untuk beroperasi di lokasi atau daerah tertentu, tanpa
adanya kompetisi dari franchisor dan franchise lainnya. 2.
The obligation and restriction on franchisee, yaitu : a.
Hak dalam penjualan barang dan jasa milik franchisor, b.
Hak memelihara standar kualitas produk dan jasa, c.
Hak bekerja sama dan koordinasi atas aktivitasnya dengan franchisor dengan franchise lainnya.
d. Hak menjunjung tinggi kesan dan reputasi dunia bisnis,
e. Hak membuat kepastian pembayaran franchisor untuk dapat mandiri
dalam menjalankan usahanya. 3.
The obligation of the franchisor, yaitu : a.
Hak memasok semua jasa-jasa yang telah diuraikan dalam perspektus, b.
Hak melakukan koordinasi dengan franchise.
52
Ibid. Hal.158
53
Ibid. Hal.93
Universitas Sumatera Utara
4. The distribution of profits and sources of income to the franchisor
Franchisor mengharapkan suatu hasil yang menguntungkan dari
enterpreneurship -nya dan program serta jasa yang telah diberikan kepada
franchise . Sehubungan dengan franchise setuju untuk membayar.
Pembayaran pertama, yaitu penggunaan hak untuk bekerja sama dalam sistem bisnis, lokasi yang eksklusif, bantuan konsultasi pencarian lokasi
dan desain lay-out, pelatihan bagi franchise dan para karyawannya, perlengkapan dan investasi lainnya. Pembayaran yang kedua, termasuk
royalti, seperti: persentase dari laba franchise atas harga dari hasil pembicaraan premises yang menyangkut peralatan, pembayaran untuk
pemasokan barang atau produk, pengepakan barang dan lain-lain. 5.
Control over the franchised business Di sini franchisor mengadakan pemeriksaan terhadap bisnis yang
dilakukan dengan segera setelah penandatanganan kontrak : a.
Untuk meyakinkan seluruh pembayaran yang akan menjadi haknya dan dilakukan dengan segara setelah penandatanganan kontrak.
b. Untuk meyakinkan bahwa usaha yang dilakukan oleh franchise akan
berhasil. c.
Untuk melindungi franchise dari bahaya yang mengancamnya. Di dalam kontrak ini terdapat dua macam pemeriksaan, yaitu sebagai
berikut: a.
Sistem komunikasi Hal ini antara lain meliputi laporan berkala dari franchise mengenai
berbagai aktivitas bisnis. Di sini franchisor akan mendatangi franchise
Universitas Sumatera Utara
untuk melakukan pemeriksaan pembukuan, keadaan dan kualitas maupun hal-hal lain yang menyangkut bisnis tersebut.
b. Sistem sanksi
Hal ini antara lain berkenaan dengan masalah pengurangan jasa atau bantuan, penuntutan di muka pengadilan, atau tidak dapat meneruskan
kontrak yang telah berakhir, dan lain-lain. 6.
Expiration and termination of the relationship Kontrak franchise memiliki msa berlaku tertentu dan biasanya dapat
diperpanjang dengan pembayaran fee kembali. Bryce Webster, lebih merinci lagi klausul-klausul yang harus dimuat
dalam perjanjian atau kontrak franchise, yaitu sebagai berikut : a.
Syarat-syarat kontrak term of contract, b.
Pembaharuan kontrak contract renewal, c.
Pemilihan lokasi location selection, d.
Wilayah dan eksklusif territory and exclusively, e.
Persetujuan kontrak lease approval, f.
Biaya franchise, modal awal dan kas yang dibutuhkan franchisee fess, initial and cash requirements
, g.
Royalti dan biaya tetap Royalties or regular fees, h.
Kebijakan beriklan advertising policies, i.
Batasan penggunaan merek dagang trademark use restriction, j.
Pelatihan yang ditawarkan oleh perusahaan franchise training offered by franchise company
,
Universitas Sumatera Utara
k. Bantuan langsung dan persiapan lokasi on-site assistance and location
preparation ,
l. Penggunaan petunjuk pengoperasian use of operation manual,
m. Praktek pengoperasian operating practices,
n. Kewajiban dalam pembelian obligation to purchise,
o. Peralatan dan perawatan tempat equipment and premiesess
maintances ,
p. Hak untuk inspeksi right of inspection,
q. Hak untuk pemeriksaan keuangan right to audit,
r. Usaha-usaha bisnis-bisnis yang serupa atau klausul non kompetisi
similar bussiness or noncompetition clause, s.
Rahasia dagang trade secret, t.
Klausul pembatalan cancellation clause. Ada beberapa hal yang tercantum dan diperhatikan dalam kontrak
Franchise , yaitu :
a. Momentum penandatanganan kontrak,
b. Para pihak yang terlibat dalam kontrak, yaitu perusahaan dengan Franchise
Dealer ,
c. Hak dan kewajiban antara perusahaan dengan Franchise Dealer, Kewajiban
perusahaan : 1
Menjual barang 2
Memberikan rabat Hak perusahaan yaitu menerima harga barang
Kewajiban Franchise Dealer :
Universitas Sumatera Utara
1 Membeli produk
2 Bertanggung jawab untuk memperoleh semua izin, lisensi dan pendaftaran
pajak 3
Membayar kepada perusahaan atas pembelian-pembelian yang diadakan antara perusahaan dengan Dealer, dan
4 Membayar pajak-pajak yang berkaitan dengan perjanjian ini. Hak
Franchise Dealer adalah berhak atas potongan harga rabat barang.
d. Kedudukan antara perusahaan dengan Franchise Dealer merupakan
perusahaan mandiri, yang tidak ada hubungan antara satu dengan lainnya, e.
Kebebasan untuk mengakhiri kontrak antara para pihak, dengan syarat harus ada pemberitahuan lebih dahulu dari salah satu pihak,
f. Pengadilan yang berwenang mengadili sengketa antara perusahaan dengan
Franchise Dealer adalah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
G. Hak dan Kewajiban Franchisor dengan Franchise