Akses Informasi Sosial TINJAUAN PUSTAKA

perdarahan atau kejang-kejang dapat lebih parah. Di rumah, perawatan bayi prematur juga sulit. Echalucu, 2007. 2. PUSKESMAS Pelayanan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan kesehatan tersebut, tetapi juga sangat bergantung kepada sistem pelayanan kesehatan yang tidak tepat paling dirasakan oleh masyarakat miskin. Puskesmas dengan ruang rawat inap berfungsi sebagai tempat persalinan dan memperoleh pelayanan kesehatan, didukung oleh sarana, dan petugas kesehatan bidan. 3. Rumah bersalin rumah sakit Ibu yang memilih melahirkan di rumah bersalin atau rumah sakit merasa tenang karena ada dokter dan bidan yang berjaga disana, sebagian lainnya merasa bahwa melahirkan dengan peralatan teknologi tinggi lebih aman. Diharapkan semua pertolongan persalinan memenuhi kriteria 3 bersih, yaitu : a. Bersih tempat persalinan. b. Bersih alat yang dipakai dalam pertolongan persalinan. c. Bersih penolong persalinan DEPKES RI, 2002.

2.2. Akses Informasi

Informasi kesehatan tentang kehamilan, persalinan, dan nifas memiliki pengaruh penting terhadap perempuan dalam memilih penolong persalinan. Informasi kesehatan yang diterima ibu, dapat membuat ibu lebih memahami komplikasi yang Universitas Sumatera Utara dapat muncul selama periode kehamilan, sehingga ibu akan lebih berhati-hati untuk memilih penolong persalinan. Perempuan yang tidak memiliki informasi kesehatan lebih cenderung untuk memilih dukun dibandingkan dengan perempuan yang memiliki akses terhadap informasi kesehatan. Akses tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, buku-buku atau majalah kesehatan, dan lain-lain Juariah, 2009. Jarak fisik dan sosial dapat menjadi faktor yang mempengaruhi seorang perempuan dalam memilih penolong selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Perempuan yang memilih dukun beralasan karena dukun tinggal dekat dengan rumah mereka. Jadi walaupun di kampung yang sama ada bidan, mereka tetap memilih dukun sebagai penolong. Sebaliknya, perempuan yang memilih bidan beralasan mereka sudah familiar dengan bidan tersebut karena sejak hamil mereka sudah memeriksakan kehamilannya ke bidan Juariah, 2009.

2.3. Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989, sosial adalah berkenaaan dengan masyarakat dan sifat-sifat kemasyarakatan. Sedangkan menurut Sudarno dalam Salim 2002, kata sosial berasal dari bahasa Latin yaitu socius yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bersama, dalam menekankan pengertian sosial pada strukturnya. Jadi struktur sosial social structure adalah suatu tatanan, hierarki dan hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu individu, keluarga, kelompok dan kelas di dalam Universitas Sumatera Utara posisi-posisi sosial tertetu berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada sistem masyarakat pada waktu tertentu. Menyambung pengertian dari Sudarno di atas, Winandi dalam Ibrahim 2003 menyebutkan bahwa struktur sosial terdiri atas seperangkat unsur yang mempunyai ciri-ciri tertentu dan seperangkat hubungan di antara unsur-unsur tersebut. Adapun dari aspek sosial ibu dalam pemilihan penolong persalinan antara lain:

1. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan alasan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. Perempuan yang tidak lagi meyakini atau sudah mulai longgar keyakinanya dengan adat istiadat, biasanya kalangan ini memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Mereka lebih mudah mengadop informasi tentang kesehatan baik dari bidan atau tenaga kesehatan ataupun media cetak maupun elektronik. Mereka berpendapat bahwa pendidikan kesehatan dan bidan lebih bermanfaat untuk kesehatan mereka dan bayinya dan mereka meyakini kalau memeriksakan kehamilan kepada tenaga kesehatan, pertolongan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, tanpa memperdulikan adat istiadatpun bayinya akan selamat. Oleh karena itu mereka berpendapat tidak ada gunanya mengikuti pantangan kalau tidak rasional alasannya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Terapeutik (Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, Sikap Positif dan Kesetaraan) Bidan terhadap Kenyamanan Ibu Pra Persalinan di Wilayah Kerja Kecamatan Medan Marelan

1 41 101

Pengaruh Akses dan Motivasi Terhadap Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

4 63 143

Determinan Rendahnya Pemanfaatan Pelayanan Persalinan di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2005

0 32 73

Pengaruh Faktor Personal, Sosial dan Situasional terhadap Kelangsungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan

2 68 119

Pengetahuan Bidan Terhadap Penyimpanan dan Transportasi Vaksin di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

5 32 52

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 1

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 1

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 6

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 16

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 2