Pengaruh Kebiasaan terhadap Pengambilan Keputusan Ibu dalam

tentang ancaman persalinan dengan dukuan dan manfaat persalinan dengan bidan sehingga ibu akan memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan. Ibu yang tidak memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya beralasan karena dukun bayi dalam memberikan pelayanan persalinan karena sudah berpengalaman dan dianggap mempunyai kemampuankeahlian dalam memberikan pertolongan persalinan yang diterima secara turun-temurun. Kondisi diperkuat dengan riwayat persalinan saudara dan ibu yang pernah ditolong oleh dukun bayi sehingga ada keluarga menyarankan supaya ibu juga bersalin ke dukun bayi. Selain itu, dukun bayi dihormati oleh masyarakat sebagai orang yang dapat menyembuhkan penyakit dengan biaya murah. Iswantara 2004 mengemukakan aturan atau ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat harus dianut atau diikuti, sehingga anggota- anggota masyarakat yang tidak mengikuti aturan tersebut akan mendapat sanksi keras yang secara langsung dikenakan kepadanya.

5.2.4 Pengaruh Kebiasaan terhadap Pengambilan Keputusan Ibu dalam

Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Kebiasaan keluarga sangat menentukan keluarga dalam memilih sarana kesehatan sebagai alternatif perawatan atau pengobatan. Kebiasaan keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan bidanperawat dokter disebabkan perilaku keluarga yang sering memanfaatkan sarana kesehatan sebagai alternatif pengobatan. Universitas Sumatera Utara Hasil uji regresi logistik ada pengaruh kebiasaan terhadap pengambilan keputusan dalam persalinan ibu di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Maralen dengan nilai p=0,0200,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak responden menyatakan mendukung kebiasaan terhadap tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan 73,9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan yang diambil ibu untuk memilih tempat bersalin dipengaruhi oleh kebiasaannya menggunakan tenaga penolong persalinan disebabkan karena informasi yang diiperoleh ibu atau keluarga bersumber dari bidandokter. Namun demikian, walaupun ibu memperoleh informasi kesehatan belum tentu memilih bidandokter sebagai penolong persalinannya karena adanya anjuran dari ibukeluarga dan juga suami sebagai orang terdekat untuk bersalin ke dukun bayi. Faktor psikologis juga dapat menyebabkan ibu lebih memilih dukun bayi daripada bidandokter karena alasan jarak ke sarana kesehatan lebih jauh dan rasa sakit yang tidak dapat ditahan sehingga ibu memilih bersalin ke dukun bayi yang jaraknya lebih dekat dari rumah. Dengan demikian ibu yang memiliki kebiasaan mendukung terhadap pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan cenderung mengambil keputusan bersalin ke tenaga kesehatan. Demikian pula ibu yang memiliki kebiasaan mendukung terhadap pemilihan penolong persalinan oleh tenaga non kesehatan cenderung mengambil keputusan bersalin ke tenaga non kesehatan. Pada penelitian ini persalinan yang ditolong oleh dukun bukan merupakan penyebab peningkatan risiko kematian secara langsung, akan tetapi dukun memengaruhi keluarga dalam membuat keputusan dalam memilih penolong Universitas Sumatera Utara persalinan. Hal ini disebabkan beberapa alasan antara lain, dikenal secara dekat, biaya murah, mengerti dan dapat membantu dalam upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran serta merawat ibu dan bayi sampai 40 hari. Selain itu dukun bayi lebih banyak memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat daripada bidan mempunyai tanggung jawab dan peran yang kompleks. Kebiasaan ini sudah pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagaimana pendapat Notoatmodjo 2003 menyatakan kebiasaan dipengaruhi 3 faktor yaitu faktor lingkungan. 1Lingkungan atau tempat tinggal memengaruhi dalam beraktivitas yang akhir membentuk suatu kebiasaan. 2Faktor usia, walaupun ini bukan faktor penentu, usia dapat memengaruhi kebiasaan seseorang. 3Pengalaman dalam bersosialisasi pergaulan. Jika seseorang memiliki kematangan emosional yang baik, maka akan berbentuk pribadi yang baik yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat, sehingga dimanapun individu berada dapat terjalin keharmonisan dalam pergaulan dengan masyarakat yang memengaruhi perilaku individu dalam masyarakat yang mengarah pada kebiasaan.

5.3. Pengaruh Ekonomi terhadap Pengambilan Keputusan Ibu dalam

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Terapeutik (Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, Sikap Positif dan Kesetaraan) Bidan terhadap Kenyamanan Ibu Pra Persalinan di Wilayah Kerja Kecamatan Medan Marelan

1 41 101

Pengaruh Akses dan Motivasi Terhadap Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

4 63 143

Determinan Rendahnya Pemanfaatan Pelayanan Persalinan di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2005

0 32 73

Pengaruh Faktor Personal, Sosial dan Situasional terhadap Kelangsungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan

2 68 119

Pengetahuan Bidan Terhadap Penyimpanan dan Transportasi Vaksin di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

5 32 52

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 1

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 1

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 6

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 16

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 2