Analisis Univariat 1. Karakteristik Responden distribusi kelompok umur responden dibagi menjadi dua kategori yaitu umur

4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Karakteristik Responden Hasil penelitian distribusi karakteristik responden yaitu umur, pendidikan, jumlah anak, pekerjaan dan penghasilan diperoleh hasil beragam. Berdasarkan tabel

4.1 distribusi kelompok umur responden dibagi menjadi dua kategori yaitu umur

reproduksi sehat 20-35 tahun dan umur reproduksi tidak sehat 35 tahun. Dilihat dari kategori umur tersebut sebanyak 55 orang 59,8 berada pada kelompok umur reproduksi sehat 20-35 tahun dan selebihnya kelompok umur reproduksi kurang sehat 20 tahun dan 35 tahun yaitu 37 orang 40,2. Persentase pendidikan tinggi SMASarjana dan rendah SDSMP masing-masing yaitu 46 orang 50. Responden memiliki jumlah anak lebih banyak di bawah atau sama dengan dua orang yang dianjurkan pemerintah yaitu 65 orang 70,7, selebihnya di atas atau sama dengan dua orang yaitu 27 orang 29,3. Responden lebih banyak berpenghasilan di bawah UMP Rp. 1.200.000 yaitu 68 orang 73,9, selebihnya di atas UMP yaitu 24 orang 26,1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Sosiodemografi No. Karakteristik Responden Jumlah n Persentase 1. Umur Reproduksi sehat 20-35 tahun 55 59,8 Reproduksi kurang sehat 20 dan 35 tahun 37 40,2 Total 92 100 3. Pendidikan Tinggi 46 50,0 Rendah 46 50,0 Total 92 100 3. Jumlah Anak ≤ 2 orang 65 70,7 2 orang 27 29,3 Total 92 100 3. Pekerjaan Tidak bekerja 65 70,7 Bekerja 27 29,3 Total 92 100 3. Penghasilan Dibawah UMP 68 73,9 Diatas UMP 24 26,1 Total 92 100 4.2.2. Akses Informasi Akses informasi dapat diketahui dari tabel frekuensi perolehan nilai responden dan jawaban terhadap pernyataan pada kuesioner bahwa responden menyatakan cenderung tidak memperoleh informasi tentang penolong persalinan dari media cetak koran majalah 76,1, dari media elektronik radio TV 53,3 dan dari dukun bayi 81,5 maupun dari tokoh masyarakat 73,9. Responden lebih banyak memperoleh informasi tentang penolong persalinan dari dokter bidan 84,8, dari keluargakerabatsaudara 73,9, dari kader Universitas Sumatera Utara 51,1. Responden juga lebih banyak memperoleh informasi tentang anjuran untuk memeriksakan kehamilan di sarana kesehatan 88 dan anjuran untuk bersalin di sarana kesehatan 88. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Akses Informasi yang Diperoleh Responden No Akses Informasi Ya Tidak Total n n n 1. Ibu memperoleh informasi tentang penolong persalinan dari media cetak koran majalah 22 23,9 7 76,1 92 100 2. Ibu memperoleh informasi tentang penolong persalinan dari media elektronik radio TV 43 46,7 4 9 53,3 92 100 3. Ibu memperoleh informasi tentang penolong persalinan dari dokter bidan 78 84,8 1 4 15,2 92 100 4. Ibu mendapat informasi tentang penolong persalinan dari dukun bayi 17 18,5 75 81,5 92 100 5 Ibu mendapat informasi tentang penolong persalinan tenaga kesehatan dari keluarga kerabat saudara 68 73,9 2 4 26,1 92 100 6 Ibu mendapat informasi tentang penolong persalinan dari kader 47 51,1 4 5 48,9 92 100 7 Ibu mendapat informasi tentang penolong persalinan tenaga kesehatan dari tokoh masyarakat 24 26,1 6 8 73,9 92 100 8 Ibu memperoleh informasi tentang anjuran untuk memeriksakan kehamilan di sarana kesehatan 81 88,0 1 1 12,0 92 100 9 Ibu memperoleh informasi tentang anjuran untuk bersalin di sarana kesehatan 81 88,0 1 1 12,0 92 100 Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui distribusi kategori akses informasi tertera pada Tabel 4.3 diketahui lebih banyak responden memperoleh informasi dengan baik yaitu 71 orang 77,2, selebihnya merupakan akses informasi tidak tidak yaitu 21 orang 22,8. Tabel 4.3 Kategori Akses Informasi yang Diperoleh Responden No Kategori Akses Informasi n 1. Baik 71 77,2 2. Tidak Baik 21 22,8 Total 92 100 4.2.3. Sosial Untuk mengetahui variabel sosial diukur berdasarkan pendidikan, kepercayaan, norma dan kebiasaan dapat diketahui dari tabel frekuensi perolehan nilai responden dan jawaban terhadap pernyataan pada kuesioner yang diberikan berikut ini.

4.2.3.1. Kepercayaan

Pada Tabel 4.4 diketahui bahwa responden menyatakan setuju bahwa tenaga kesehatan lebih berpengalaman dalam menolong persalinan dibandingkan dukun bayi 68,5. Responden percaya bahwa tenaga kesehatan lebih terampil dalam menolong persalinan dibandingkan dukun bayi 75. Responden percaya bahwa tenaga kesehatan lebih serius dalam menolong persalinan dibandingkan dukun bayi 67,4. Responden percaya terhadap penolong persalinan yang lebih mudah untuk berkomuniksasi 72,8, Namun responden tidak percaya pada dukun bayi yang telah lama dikenal daripada tenaga kesehatan 67,4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Variabel Kepercayaan Variabel Pertanyaan Pengukuran n Kepercayaan Tenaga kesehatan lebih berpengalaman dalam menolong persalinan dibandingkan dukun bayi a. Sangat setuju 7 7,6 b. Setuju 63 68,5 c. Ragu-ragu 6 6,5 d. Tidak setuju 16 17,4 e. Sangat tidak setuju 0,0 Total 92 100,0 Tenaga kesehatan lebih terampil dalam menolong persalinan dibandingkan dukun bayi a. Sangat setuju 5 5,4 b. Setuju 69 75,0 c. Ragu-ragu 5 5,4 d. Tidak setuju 13 14,1 e. Sangat tidak setuju 0,0 Total 92 100,0 Tenaga kesehatan lebih serius dalam menolong persalinan dibandingkan dukun bayi a. Sangat setuju 3 3,3 b. Setuju 62 67,4 c. Ragu-ragu 6 6,5 d. Tidak setuju 21 22,8 e. Sangat tidak setuju 0,0 Total 92 100,0 Ibu lebih percaya pada dukun bayi yang telah lama dikenal daripada tenaga kesehatan a. Sangat setuju 2 2,2 b. Setuju 18 19,6 c. Ragu-ragu 4 4,3 d. Tidak setuju 62 67,4 e. Sangat tidak setuju 6 6,5 Total 92 100,0 Ibu lebih suka terhadap penolong persalinan yang lebih mudah untuk berkomuniksasi a. Sangat setuju 2 2,2 b. Setuju 67 72,8 c. Ragu-ragu 6 6,5 d. Tidak setuju 17 18,5 e. Sangat tidak setuju 0,0 Untuk mengetahui distribusi kategori kepercayaan terhadap penolong persalinan tertera pada Tabel 4.5 diketahui lebih banyak responden lebih percaya atau Universitas Sumatera Utara mendukung tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan 69 orang 75 dan selebihnya tidak mendukung 23 orang 25. Tabel 4.5 Kategori Kepercayaan Responden No Kategori Kepercayaan n 1. Mendukung 69 75,0 2. Tidak mendukung 23 25,0 Total 92 100 4.2.3.2. Norma Untuk mengetahui norma yang berlaku dalam keluarga responden terhadap penolong persalinan seperti pada Tabel 4.6 diketahui bahwa responden yang dianjurkan untuk memilih bidan sebagai penolong persalinan 91,3 dan yang dilarang memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan 71,7. Sedangkan yang dianjurkan memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan 17,4 dan yang dilarang memilih bidan 21,7. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Variabel Norma No Norma Ada Tidak Total n n n 1. Ibu pernah dilarang untuk memilih bidan sebagai penolong persalinan 20 21,7 72 78,3 92 100 2. Ibu dianjurkan untuk memilih bidan sebagai penolong persalinan 84 91,3 8 8,7 92 100 3. Ibu dilarang untuk memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan 66 71,7 66 71,7 92 100 4. Ibu dianjurkan untuk memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan 16 17,4 76 82,6 92 100 5 Ibu dianjurkan untuk memilih dokter kandungan sebagai penolong persalinan 43 46,7 49 53,3 92 100 Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui kategori norma responden terhadap penolong persalinan tertera pada Tabel 4.7 diketahui lebih banyak responden menyatakan memiliki aturan dalam keluarga bahwa tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan 71 orang 77,2 dan selebihnya tidak mendukung 21 orang 22,8. Tabel 4.7 Kategori Norma di Keluarga Responden No Kategori Norma n 1. Mendukung 71 77,2 2. Tidak mendukung 21 22,8 Total 92 100 4.2.3.3. Kebiasaan Pada Tabel 4.8 diketahui bahwa dibandingkan dengan dukun lebih banyak bidan sebagai penolong persalinan terakhir 76,1. Lebih banyak bidan sebagai penolong dalam persalinan orang tuanya68,5. Lebih banyak bidan sebagai penolong dalam persalinan saudaranya 83,7. Responden memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan yaitu bidandokter 78,3. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Variabel Kebiasaan No Kebiasaan Bidan Dokter Keduanya Dukun Total n n n n 1. Penolong persalinan ibu sebelum persalinan yang terakhir 70 76,1 2 2,2 20 21,7 92 33,0 2. Penolong orang tua ibu sewaktu bersalin 63 68,5 13 14,1 16 17,4 92 33,0 3. Penolong saudara ibu sewaktu bersalin 77 83,7 11 12,0 4 4,3 92 33,0 4. Ibu memeriksakan kehamilan 72 78,3 8 8,7 12 13,0 92 33,0 Universitas Sumatera Utara Untuk pertanyaan nomor 5 variabel kebiasaan dengan alternatif jawaban rumah, PUSKESMASklinik dan dukun. Dari tabel tersebut diiperoleh bahwa kebiasaan responden dalam memeriksakan kehamilan sewaktu mendekati persalinan lebih banyak menjawab di PUSKESMAS klinik yang tentunya ditangani oleh bidan 78,3. Tabel 4.8. Lanjutan No Kebiasaan Rumah Sakit PUSKESM AS Klinik Dukun Total n n n n 5 Ibu terbiasa memeriksa kehamilan sewaktu mendekati persalinan 3 3,3 72 78,3 17 18,5 92 33,0 Untuk mengetahui kategori kebiasaan responden terhadap penolong persalinan tertera pada Tabel 4.9 diketahui lebih banyak responden mendukung kebiasaan terhadap tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan 68 orang 73,9 dan selebihnya tidak mendukung 24 orang 26,1. Tabel 4.9 Kategori Kebiasaan Keluarga Responden No Kategori Kebiasaan n 1. Mendukung 68 73,9 2. Tidak mendukung 24 26,1 Total 92 100 4.2.4. Keputusan dalam Penolong Persalinan Dari Tabel 4.10 diketahui bahwa responden lebih banyak memilih bidanperawatdokter sebagai penolong persalinan 76,1. Responden menyatakan suami mendukung keputusan ibu memilih tempat bersalin di tenaga kesehatan Universitas Sumatera Utara 82,6. Responden menyatakan keputusan memilih penolong persalinan atas keinginan sendiri 80,4. Responden menyatakan ada yang mendampingi ibu pada saat bersalin 97,8. Responden menyatakan pendamping ibu bersalin adalah orang yang mengambil keputusan tersebut 78,3. Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Keputusan dalam Penolong Persalinan Variabel Pertanyaan Pengukuran n Keputusan dalam Penolong Persalinan Penolong persalinan ibu a. Bidanperawat, dokter 70 76,1 b. Dukun bayi 22 23,9 Total 92 100,0 Suami mendukung keputusan ibu memilih tempat bersalin di tenaga kesehatan a. Mendukung 76 82,6 b. Tidak mendukung 16 17,4 Total 92 100,0 Keputusan memilih penolong persalinan atas keinginan sendiri a. Ya 74 80,4 b. Tidak 18 19,6 Total 92 100,0 Pendamping ibu pada saat bersalin a. Ya 90 97,8 b. Tidak 2 2,2 Total 92 100,0 Pendamping ibu bersalin adalah orang yang mengambil keputusan a. Ya 72 78,3 b. Tidak 20 21,7 Total 92 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.3. Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Terapeutik (Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, Sikap Positif dan Kesetaraan) Bidan terhadap Kenyamanan Ibu Pra Persalinan di Wilayah Kerja Kecamatan Medan Marelan

1 41 101

Pengaruh Akses dan Motivasi Terhadap Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

4 63 143

Determinan Rendahnya Pemanfaatan Pelayanan Persalinan di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2005

0 32 73

Pengaruh Faktor Personal, Sosial dan Situasional terhadap Kelangsungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Marelan

2 68 119

Pengetahuan Bidan Terhadap Penyimpanan dan Transportasi Vaksin di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

5 32 52

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 1

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 1

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 6

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 16

Dukungan Isteri Kepada Suami Dalam Pemilihan Kontrasepsi Vasektomi Di Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 2