bersama keluarganya, tanggung jawab sebagai anak dalam keluarga dalam membantu orang tua memenuhi kebutuhan juga mengalami konflik pekerjaan-
keluarga, dimana harus menyeimbangkan kewajiban sebagai anak di tengah- tengah keluarga dan tanggung jawab dalam bekerja.
Konflik pekerjaan-keluarga yang dialami oleh wanita karir dapat menyebabkan hambatan dalam pekerjaan dimana pekerjaan-keluarga dapat
membuat wanita sulit meraih sukses di bidang pekerjaan, keluarga dan hubungan interpersonal sekaligus. Bila tidak ingin seperti itu disarankan sebaiknya wanita
tersebut tidak berprinsip sebagai wanita super yang sanggup melakukan semuanya sendiri. Ketidakmampuan wanita karir dalam menyelesaikan konflik pekerjaan-
keluarga tersebut dapat menyebabkan mereka menampilkan sikap kerja yang negatif misalnya kurang motivasi dalam bekerja, kurang konsentrasi, karena
urusan keluarga sehingga dengan demikian akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.
Dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengajukan penelitian dengan judul “Pengaruh Karir Konflik Pekerjaan-Keluarga Terhadap Kepuasan Hidup
Wanita karir di Puskesmas Tiga Dolok Kabupaten Simalungun”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu: “Apakah karir dan konflik pekerjaan-keluarga
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan hidup wanita karir di Puskesmas Tiga Dolok Kabupaten Simalungun ?”.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui dan menganalisi pengaruh karir dan konflik pekerjaan dengan keluarga terhadap kepuasan hidup
wanita karir di Puskesmas Tiga Dolok Kabupaten Simalungun”.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi bahan masukan bagi Puskesmas Tiga Dolok dalam mengetahui pengaruh karir dan masalah pekerjaan dengan keluarga dalam upaya pencapaian
kepuasan hidup wanita karir di Puskesmas Tiga Dolok. 2. Bagi Penulis
Bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat
memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia mengenai pengaruh karir, konflik pekerjaan-keluarga terhadap kepuasan
hidup wanita karir. 3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa mendatang kususnya mengenai permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini yaitu pengaruh karir, konflik pekerjaan-keluarga terhadap kepuasan hidup wanita karir.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Karir
Karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Dengan demikian karir menunjukkan
perkembangan para pegawai secara individu dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi
Handoko, 2000. Istilah karir dapat diartikan dalam beberapa pengertian Moekijat, 1995,
yaitu: 1. Istilah karir tidak hanya berhubungan dengan individu yang mempunyai
pekerjaan yang statusnya tinggi atau yang mendapat kemajuan cepat. Karir menunjukkan rangkaian atau urutan pekerjaanjabatan yang dipegang oleh
orang-orang selama riwayat pekerjaannya, tidak pandang tingkat pekerjaan atau tingkat organisasinya.
2. Istilah karir tidak lagi hanya menunjukkan perubahan pekerjaan gerak vertikal, naik dalam suatu organisasi. Meskipun sebagian besar karyawan
masih berusaha mencapai kemajuan, akan tetapi banyaknya orang yang menolak pekerjaan yang lebih berat tanggungjawabnya untuk tetap dalam
jabatan yang sekarang dipegang dan disukainya, makin bertambah sekarang banyak gerakan karir kesampingsecara horizontal dan kadang-kadang ke
bawah.
Universitas Sumatera Utara
3. Istilah karir tidak lagi mempunyai arti yang sama dalam suatu pekerjaan dalam suatu mata pencaharian atau dalam suatu organisasi. Sekarang terdapat
fakta-fakta bahwa semakin lama semakin banyak individu yang mengalami apa yang disebut banyak karir, jalur-jalur karir yang mengandung dua atau
tiga bidang yang berlainan dan dua atau tiga organisasi yang berlainan pula. 4. Tidak ada anggapan lagi bahwa organisasi dapat mengendalikan karir
individu secara sepihak. Untuk memelihara pegawai yang dihargai organisasi juga menjadi lebih tanggap terhadap tuntutan individu-individu dan
kebutuhan pegawai-pegawai. Terdapat lebih banyak tekanan pada perencanaan dan kurang dalam melihat bagaimana sesuatu itu menghasilkan,
baik bagi pihak individu maupun pihak organisasi. Pada umumnya yang mempengaruhi karir seseorang adalah keluarga,
lingkungan, pendidikan, saran-saran mengenai sumber karir, peran karyawan itu sendiri.
Berdasarkan berbagai defenisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karir adalah merupakan rangkaian atau urutan posisi pekerjaan atau jabatan yang
dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Karir juga merupakan perkembangan jenjang jabatan yang diduduki oleh
seorang pegawai. Semakin tinggi menduduki jabatan yang ditempati seseorang, maka semakin baik karir seseorang. Karir diukur dengan tingkat tantangan
pekerjaan, tingkat motivasi dan peluang promosi. Adapun indikator dari variabel karir dalam penelitian ini di ukur dengan
indikator sebagai berikut;
Universitas Sumatera Utara
1. Kesesuaian jalur karir dengan kemampuan pegawai, yaitu kesesuaian antara jalur karir dengan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,
dalam penelitian ini diukur dari pendapatpersepsi responden mengenai kesesuaian pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki dengan
yang dibutuhkan pada jalur karir jenjang jabatan yang di ikuti. 2. Adanya pengembangan minat, yaitu adanya pengembangan minat yang
diberikan perusahaan untuk membantu karir mereka di masa yang akan datang, dalam penelitian ini diukur dari pendapatpersepsi responden
mengenai pengembangan minat yang di ikuti dapat membantu dalam mencapai sasaran karir posisijabatan yang di inginkan.
3. Pelaksanaan yang adil, yaitu keadilan perlakuan dalam berkarir yang juga mengandung makna adanya sebuah aturan yang jelas dan dapat dijadikan
pegangan dalam memberikan kesempatan untuk berkarir tanpa membedakan satu sama lain, dalam penelitian ini diukur dari pendapatpersepsi responden
mengenai ada atau tidaknya aturan yang memberikan kesempatan yang adil dan memiliki tingkat obyektivitas bagi semua pegawai untuk dikembangkan
karirnya sesuai dengan kemampuan pegawai. 4. Kepedulian atasan langsung, yaitu keberadaan atasan langsung dalam
membimbing dan mengarahkan pegawai dalam melaksanakan tugas sehari- hari, memberikan umpan balik tentang kelebihan dan kekurangan yang
mereka miliki, dalam penelitian ini diukur dari pendapatpersepsi responden mengenai atasannya langsung yang selalu membimbing dan mengarahkan
Universitas Sumatera Utara
pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-hari, dan selalu memberikan umpan balik tentang ke lemahan dan kekurangannya untuk diperbaiki.
5. Kepuasan dalam karir, yaitu tingkat kepuasan akan karir jabatan yang ingin dicapai, yang ditunjukan dengan sifat pekerjaan yang lebih menantang, lebih
bergengsi, lebih besar wewenang dan tanggung jawabnya, dan semakin besar pula penghasilannya, dalam penelitian ini diukur dari pendapatpersepsi
responden mengenai sasaran karir yang ingin dicapai lebih menantang, lebih bergengsi, lebih besar wewenang dan tanggung jawabnya, dan lebih besar
penghasilannya dari karir mereka sekarang.
2.2. Konflik Pekerjaan dengan Keluarga