b. Wanita karir yang terikat dengan tali pernikahan maksudnya adalah wanita yang telah melangsungkan pernikahan dengan seorang pria yang ditandai
dengan adanya proses akad nikah yang di dalamnya terjadi sebuah ikatan lahir batin antara si wanita dan si pria. Dari inilah lahirlah pasangan suami isteri
yang mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Karena telah menjadi pasangan suami isteri, maka keduanya mempunyai keterikatan. Terutama
keterikatan dalam hal penyeimbangan pemenuhan hak dan kewajiban di antara
keduanya.
2.4.3. Dampak Positif dan Negatif dari Wanita Karir
Terjunnya wanita dalam dunia karir , banyak membawa pengaruh terhadap segala aspek kehidupan, baik kehidupan pribadi dan keluarga, maupun kehidupan
masyarakat sekitarnya. Hal ini menimbulkan dampak positif dan negatif. Adapun pengaruh positif dengan adanya wanita karir antara lain:
1. Dengan berkarir, wanita dapat membantu meringankan beban keluarga yang tadinya hanya dipikul oleh suami yang mungkin kurang memenuhi kebutuhan,
tetapi dengan adanya wanita ikut berkiprah dalam mencari nafkah, maka krisis ekonomi dapat ditanggulangi.
2. Dengan berkarir, wanita dapat memberikan pengertian dan penjelasan kepada keluarganya, utamanya kepada putra-putrinya tentang kegiatan-kegiatan yang
diikutinya, sehingga kalau ia sukses dan berhasil dalam karirnya, putara- putrinya akan gembira dan bangga, bahkan menjadikan ibunya sebagai
panutan dan suri teladan bagi masa depannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat dan bangsa diperlukan partisipasi serta keikutsertaan kaum wanita, karena dengan segala potensinya
wanita mampu dalan hal ini, bahkan ada di antara pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan oleh pria dapat berhasil ditangani oleh wanita, baik karena
keahloannya maupun karena bakatnya. 4. Dengan berkarir, wanita dalam mendidik anak-anaknya pada umumnya lebih
bijaksana, demokratis dan tidak otoriter, sebab dengan karirnya itu ia bisa memiliki pola pikir yang moderat.
5. Dengan berkarir, wanita yang menghadapi kemelut dalam rumah tangganya atau sedang mendapat gangguan jiwa, akan terhibur dan jiwanya akan menjadi
sehat, sebagaimana disebutkan oleh Zakiyah Drajat dalam bukunya “ Islam dan Peran Wanita”, sebagai berikut: “ untuk kepentingan kesehatan jiwanya,
wanita itu harus gesit bekerja, jika seorang tidak bekerja atau diam saja, maka ia melamun, berkhayal memikirkan atau mengenangkan hal-hal yang dalam
kenyataan tidak dialami atau dirasakannya. Apabila orang terbiasa berkhayal, maka hayalan itu akan lebih mengasyikannya daripada bekerja dan berpikir
secara obyektif. Orang-orang yang suka menghabiskan waktunya untuk berkhayal itu akan mudah diserang oleh gangguan dan penyakit”.
Demikian antara lain dampak positif dari wanita karir, tetapi kalau dipandang dari dimensi lain, sangat memprihatinkan karena membawa dampak
negatif, baik secara sosiologis maupun agamis. Ekses yang timbul bukan saja di kalangan wanita, tetapi juga di kalangan suami dan anak-anak sebagai anggota
keluarganya, terutama bagi wanita yang mementingkan karirnya daripada
Universitas Sumatera Utara
rumahtangganya, sehingga tugas utama sebagai ibu rumah tangga sering terlupakan. Adapun dampak negatif yang timbul dengan adanya wanita karir
antara lain: 1. Terhadap anak.
Wanita yang hanya mengutamakan karirnya akan berpengaruh pada pembinaan dan pendidikan anak-anak maka tidak aneh kalau banyak terjadi
hal-hal yang tidak di harapkan. Hal ini harus diakui sekalipun tidak bersifat menyeluruh bagi setiap individu yang berkarir.
2. Terhadap suami. Di balik kebanggaan suami yang mempunyai isteri wanita karir yang maju,
aktif dan kreatif, pandai dan dibutuhkan masyarakat tidak mustahil menemui persolan-persoalan dengan isterinya.
3. Terhadap rumah tangga. Kadang-kadang rumah tangga berantakan disebabkan oleh kesibukan ibu
rumah tangga sebagai wanita karir yang waktunya banyak tersita oleh pekerjaannya di luar rumah.
4. Terhadap kaum laki-laki. Laki-laki banyak yang menganggur akibat adanya wanita karir, kaum laki-laki
tidak memperoleh kesempatan untuk bekerja, karena jatahnya telah direnggut atau dirampas oleh kaum wanita.
5. Terhadap masyarakat. Wanita karir yang kurang memperdulikan segi-segi normative dalam
pergaulan dengan lain jenis dalam lingkungan pekerjaan atau dalam kehidupan
Universitas Sumatera Utara
sehari-hari akan menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan suatu masyarakat.
6. Wanita lajang yang mementingkan karirnya kadang bisa menimbulkan budaya “nyeleneh” nyaris meninggalkan kodratnya sebagai kaum hawa, yang pada
akhirnya mencuat budaya “lesbi atau kumpul kebo”. Di zaman teknologi sekarang ini, sosok wanita karir merupakan fenomena
umum, memang tidak sedikit wanita yang berperan ganda selain menjadi wanita karir juga ibu rumah tangga untuk itu asal dapat menyiasati waktu dengan baik
maka dampak negatif dapat ditanggulangi meskipun tidak sepenuhnya terselesaikan. Di dalam melakukan suatu pekerjaan memang ada dampak positif
dan negatif tetapi tidak hanya wanita karir namun pria karir juga. Namun memang kebanyakan yanglebih disorot masyarakat dalam segala aspek adalah wanita karir.
2.5. Penelitian Terdahulu