Penempatan Staf HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

91 “karena kami ditunjuk sebagai penyelenggara sertifikasi maka kami harus seprofesional mungkin dalam menjalankan tugas kami. Tentunya kami mendukung program sertifikasi guru ini dengan sepenuh hati karena disamping merupakan program pemerintah progam ini kan juga perfungsi untuk meningkatkan kompetensi guru yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dan mutu pendidikan di negara ini”. Hasil wawancara dengan informan IS, tanggal 13 Juni 2014 Mendukung pernyataan di atas, hal ini juga berhubungan dengan komitmen guru dalam melaksanakan tugas nya setelah mendapatkan sertifikat pendidik dan menyatakan bahwa : “Kalau kewajiban yang jelas kita harus mengajar selama satu minggu itu minimal 24 jam, itulah kewajiban kita. Kemudian dalam mengajar itu kita kan harus perangkat- perangkatnya juga ya sebisa mungkin kita lengkapi, seperti harus ada program, silabusnya. ” Hasil wawancara dengan informan YH, sertifikasi tahun 2009 , tanggal 4 Juli 2014 Hal senada juga dikatakan oleh guru yang lain tentang hak dan kewajiban guru: “hak saya adalah menerima tunjangan dan kewajiban saya adalah mengajar dan melaksanakan tugas dengan sebaik- baiknya. Hasil wawancara dengan informan ZD, sertifikasi tahun 2011 , tanggal 6 Juli 2014

b. Penempatan Staf

Penempatan staf yang tepat akan mendukung terlaksananya sebuah kebijakan. Sikap pelaksana sangat mempengaruhi berjalannya sebuah kebijakan. Sikap pelaksana yang tidak mengimplementasikan kebijakan sesuai dengan keinginan atasan akan menjadi penghalang bagi Universitas Sumatera Utara 92 implementasi. Pemindahan dan penggantian staf sangat dimungkinkan dalam hal ini demi suksesnya sebuah implementasi kebijakan. Dalam sebuah struktur organisasi kita bisa melihat adanya alur perintah dan koordinasi serta wewenang dan tanggungjawab dan juga penempatan masing-masing staf yang menduduki jabatan tertentu. Seharusnya setiap staf pada posisi tertentu yang ada di dalam struktur organisasi tersebut memang harus sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya serta tentunya juga harus mendukung pelaksanaan tujuan kebijakan dari organisasi tersebut. Berkenaan dengan penempatan staf di Dinas Pendidikan Kota Medan maka Irwansyah, PanitiaStaff Pengelola Sertifikasi Guru Pemko Medan mengatakan bahwa : “orang-orang yang ada dalam kepanitiaan tentunya sedapat mungkin kita tempatkan sesuai dengan bidangnya dan keahliannya. Tindakan ini diambil agar mereka lebih bertanggungjawab dengan pekerjaan mereka. Jadi tidak ada seleksi, tentunya pimpinan sudah tahu siapa yang harus ditempatkan di posisi tertentu.” Hasil wawancara dengan informan IS, tanggal 13 Juni 2014 Senada dengan hal diatas, LPTK ternyata juga melakukan hal yang sama dengan pihak dinas terhadap penempatan dan pemilihan staf berikut pernyataan ketua PSG di LPTK, Ridwanto : “pemilihan dan penempatan personil kepanitiaan kami tentukan dan melihat pengalaman dari tahun –tahun sebelumnya, karena kami sudah menjadi penyelenggara sertifikasi guru sejak tahun 2009, jadi siapa-siapa yang kami tempatkan tentunya sudah terlihat dengan sendirinya kemampuan mereka, bagi yang kurang mampu maka untuk tahun berikutnya akan terseleksi dengan sendirinya. Prosesnya alamiah saja…” Universitas Sumatera Utara 93 Hasil wawancara dengan informan RW, tanggal 10 Juni 2014. Kalau kita bertanya tentang penempatan staf khususnya di dinas karena guru peserta sertifikasi yang secara langsung berhubungan dengan dinas maka, mereka menyatakan : “Saya pun gak pala kenal-kenal banget sama panitianya, orang memang gak dikasih tahu kan gitu. Kita pun gak pala-pala kenal …” Hasil wawancara dengan informan YH, sertifikasi tahun 2009 , tanggal 4 Juli 2014

c. Insentif