79
itu ada guru yang mengatakan bahwa “sosialisasi dilaksanakan setelah pulang sekolah”’ berarti hanya setengah hari saja. Sementara itu ada juga guru yang
menyatakan : “…sosialisasinya sekali itu aja, satu harapan penuh dari
pagi sampai sore”. Hasil wawancara dengan informan YH, guru sertifikat
tahun 2009, tanggal 4 Juli 2014 Kalau kita lihat dari jumlah pertemuan dan bobot waktu yang digunakan
untuk sosisalisasi maka kita dapat menyimpulkan bahwa proses sosialisasi yang dilaksanakan sangatlah minim jika kita bandingkan dengan materi yang
harus disampaikan dan diserap oleh para guru. Materi tersebut berupa : a.
Prosedur dan tata cara sertifikasi guru dalam jabatan. b.
Prosedur pemilihan pola sertifikasi yang akan diikuti PSPL, PF atau PLPG danatau perubahan biodata sesuai keadaan terkini.
c. Waktu dan tempat pelaksanaan UKA
d. Teknis penyusunan portofolio bagi peserta sertifikasi yang memilih pola
PF sesuai dengan Buku 3 Panduan Penyusunan Portofolio. e.
Teknis penyusunan dokumen bagi peserta sertifikasi yang memilih pola PSPL sesuai dengan Buku 3 Pedoman Penyusunan Portofolio.
b. Kejelasan
Salah satu syarat kebijakan yang baik adalah kebijakan tersebut memiliki kejelasan dan membuat pelaksana kebijakan tidak menjadi bingung dengan
kebijakan yang diakibatkan oleh adanya penafsiran ganda. Biasanya penafsiran ganda muncul karena kurangnya pemahaman dari pelaksana akan
keberadaan kebijaksanaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
80
Pedoman pelaksanaan kebijakan sertifikasi guru khususnya bagi peserta sertifikasi bisa dijumpai dalam Buku Pedoman Sertifikasi Guru yang hampir
setiap tahun mengalami perubahan dan perbaikan. Kenyataannya buku ini tidak dimiliki oleh guru dengan alasan bahwa sosialisasi yang mereka ikuti
sudah mencukupi dan kalaupun mereka miliki ternyata guru hanya tahu sedikit tentang buku tersebut dengan alasan hanya sebagian saja dari buku
tersebut yang dibaca. Hal ini terbukti dengan pendapat guru yang menyatakan :
“Kalau buku panduan sertifikasi tidak ada…” Hasil wawancara dengan informan YH, sertifikasi tahun
2009 , tanggal 4 Juli 2014 Pendapat guru tentang kejelasan pihak Dinas Pendidikan Kota Medan
dalam menerangkan perihal pelaksanaan sertifikasi dianggap sangat jelas oleh beberapa orang guru. Berikut pernyataan mereka :
“waktu pelatihan itu informasi yang diberikan jelas…” Hasil wawancara dengan informan FW, sertifikasi tahun
2008 , tanggal 9 Juli 2014 “Ya, kalau jelasnya termasuk jelas, cuman ya gak se detail
mungkin kan gitu, namanya satu hari dipadatkan kan gitu ya pak. Kalau jelas secara
singkatnya aja ya jelas” Hasil wawancara dengan informan YH, sertifikasi tahun
2009 , tanggal 4 Juli 2014 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan antara pihak Dinas
Pendidikan Kota Medan dengan guru yang berhubungan dengan kejelasan kebijakan maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar guru hanya
mengandalkan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan, padahal dalam melakukan sosialisasi kepada guru, segenap institusi
Dinas Pendidikan Kab.Kota, LPMP, LPTK menggunakan buku Pedoman
Universitas Sumatera Utara
81
Pelaksanaan Sertifikasi Guru yang diterbitkan oleh KSG Konsorsium Sertifikasi Guru dan itu dapat di-download di internet. Namun kenyataannya
buku itu tidak dimiliki oleh peserta sertifikasi dan kalaupun mereka miliki maka buku tersebut tidak sepenuhnya dijadikan pedoman.
c. Konsistensi