11
Sementara James E. Anderson dalam Wahab 2008:2, memberikan rumusan kebijakan sebagai perilaku dari sejumlah aktor pejabat, kelompok,
instansi pemerintah atau serangkaian aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Pendapat yang lain adalah dari Carl Friedrich dalam Wahab 2008:2 yang
menyatakan bahwa kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan
tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang
diinginkan. Dari beberapa pengertian tentang kebijakan yang telah dikemukakan oleh
para ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada hakekatnya studi tentang policy kebijakan mencakup pertanyaan : what, why, who, where, dan
how. Semua pertanyaan itu menyangkut tentang masalah yang dihadapi lembaga- lembaga yang mengambil keputusan yang menyangkut; isi, cara atau prosedur
yang ditentukan, strategi, waktu keputusan itu diambil dan dilaksanakan.
2.2. Pengertian Kebijakan Publik
Defenisi kebijakan publik menurut Nugroho Nugroho R, 2003 adalah suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus ditaati dan berlaku
mengikat seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan diberi sanksi sesuai deng bobot pelanggarannya yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan di depan masyarakat
oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi. Sedangkan menurut Thomas Dye Dye, 1992 kebijakan publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan
atau tidak dikerjakan oleh pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus dilakukan
Universitas Sumatera Utara
12
dan apakah manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistik agar kebijakan tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya
dan berdampak kecil dan sebaliknya tidak menimbulkan persoalan yang merugikan, walaupun demikian pasti ada yang diuntungkan dan ada yang
dirugikan, disinilah letaknya pemerintah harus bijaksana dalam menetapkan suatu kebijakan.
Kebijakan publikpemerintah merupakan rangkaian pilihan yang kurang lebih saling berhubungan termasuk keputusan-keputusan untuk tidak bertindak
yang dibuat oleh badan atau pejabat pemerintah Dunn, 2003. Kebijakan publikpemerintah merupakan keputusan politik yang
dikembangkan oleh badan dan pejabat pemerintah. Kebijakan tersebut dirumuskan oleh “otoritas” dalam sistem politik yaitu para senior, kepala tertinggi, eksekutif,
legislatif, para hakim, administrator, penasehat raja, dan sebagainya Easton 1965 dalam
Agustino, 2008. Dalam buku III SANKRI oleh Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia 2004:193, yang menyatakan bahwa kebijakan publik adalah keputusan atau seperangkat keputusan-keputusan untuk menghadapi situasi atau
permasalahan, yang mengandung nilai-nilai tertentu, memuat ketentuan tentang tujuan, cara dan sarana serta kegiatan untuk mencapainya. Kebijakan publik
dilaksanakan oleh
lembaga-lembaga Pemerintah
yang berwenang
menyelenggarakan pemerintahan negara dan pembangunan negara. Dari sudut penyelenggara pemerintahan negara, kebijakan publik berlangsung pada seluruh
tatanan organisasi pemerintahan negara yang terentang di seluruh wilayah negara dan berhadapan dengan permasalahan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa.
Universitas Sumatera Utara
13
Sementara itu, Carl I. Friedrich dalam Budi Winarno 2002:16 menjelaskan bahwa kebijakan publik sebagai serangkaian tindakan yang
diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman dan peluang yang ada, dimana kebijakan yang diusulkan tersebut
ditujukan untuk memanfaatkan potensi dan sekaligus mengatasi hambatan yang ada dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Definisi yang diberikan oleh Carl
Friedrich menyangkut dimensi yang luas karena tidak hanya dipahami sebagai tindakan yang dilaukan oleh pemerintah , tetapi juga oleh kelompok maupun oleh
individu. Seorang analis kebijakan R.S Parker 1975 menyatakan bahwa kebijakan
publik adalah suatu tujuan tertentu atau serangkaian asas tertentu atau tindakan yang dilaksanakan pemerintah pada suatu waktu tertentu dalam kaitannya dengan
suatu obyek atau sebagai respon terhadap suatu keadaan yang krisis Wahab, 2008. Sebagai suatu peraturan, kebijakan publik mempunyai karakteristik yang
satu dengan lainnya saling mendukung. Karakteristik dimaksud adalah: a.
Kebijakan bersifat ganda berantai, tidak berdiri sendiri secara tunggal.
b. Kebijakan yang satu terkait dengan kebijakan yang lain yang
merupakan mata rantai berkesinambungan. c.
Kebijakan harus didukung oleh suatu sistem. Kegagalan suatu sistem politik akan berpengaruh terhadap suatu kebijakan pemerintah.
d. Kebijakan harus dapat mengubah atau mempengaruhi suatu keadaan
yang almost possible menjadi possible. Kebijakan harus dapat mengubah yang hampir mungkin menjadi mungkin.
Universitas Sumatera Utara
14
e. Kebijakan yang baik harus didukung dengan informasi yang lengkap
dan akurat. Informasi yang tidak lengkap dan akurat akan mengakibatkan salah pandang dan salah penafsiran dalam
mengaplikasikan suatu kebijakan. Dari beberapa pendapat yang disampaikan oleh berbagai pakar maka
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kebijakan publik adalah sebuah kebijakan yang diambil oleh pengambil keputusan dalam hal ini adalah pejabat
negara atau pejabat pemerintahan dalam kaitannya dengan mengatasi problem yang ada di tengah-tengah masyarakat yang tentunya dengan menggunakan
tahapan, matode dan cara-cara tertentu. Berhubungan dengan pelaksanaan sertifikasi guru maka kebijakan publik
tentunya diambil dalam mengatasi atau membenahi keberadaan guru yang tidak lain tujuannya adalah peningkatan kualitas dan mutu guru agar dapat menjadi pilar
dalam pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidikan dan sumber daya manusia.
2.3. Pengertian Implementasi Kebijakan Publik