Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
Dampak yang ditimbulkan dari limbah ini adalah tercemarnya air bersih, banjir karena adanya sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dan udara yang
tidak sehat; 6 Kebakaran, kejadian bencana kebakaran tidak bisa diprediksi kapan terjadi, namun kebakaran mungkin terjadi akan berdampak besar. Melihat beberapa
wilayah Bawuran yang memiliki kepadatan penduduk; 7 Angin Puting Beliung, kejadian angin puting beliung biasanya mencangkup wilayah yang luas, untuk
wilayah Desa Bawuran hampir semua dusun berpotensi ancaman angin puting beliung.
Dari banyaknya kerentanan yang ada di Desa Bawuran perlu adanya pengurangan risiko bencana yang tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah
pusat dan daerah. Masyarakat yang berada di daerah rawan bencana pun harus lebih peka dalam mencari informasi terkait penanggulangan bencana yang dapat diterapkan
untuk diri sendiri dan masyarakat sekitar. Pada awal tahun 2010, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Daya Annisa
yang merupakan salah satu Non-Government Organizations
NGO bekerjasama dengan Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction AIFDR memiliki
program dalam pengurangan risiko bencana. Program Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana dalam Penghidupan Berkelanjutan PPRB-PB yang dilaksanakan
dibeberapa daerah rawan bencana, salah satunya Desa Bawuran, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Dalam Koran Bangkit Annisa 2011: 10 menyebutkan bahwa
PPRB-PB merupakan program untuk mendorong agar pengurangan risiko bencana menjadi sesuatu yang lazim atau umum dari proses pembangunan. Bencana yang
5
muncul karena faktor alam maupun non alam bila bertemu dengan masyarakat yang rentan akan memiliki risiko jauh lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang
telah memiliki kemampuan untuk meminimalisir dampak bencana. Dalam pelaksanaan program PPRB-PB mengacu pada kebutuhan masyarakat need
assessment, membangun inisiatif lokal local initiatives, mendayagunakan potensi sumber daya lokal resources based baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia dengan tetap berorientasi pada upaya penjagaan kelestarian dan keberlanjutan kualitas lingkungan.
Seiring berjalannya waktu, sekitar awal tahun 2012 untuk keberlanjutan program PPRB-PB dalam mencapai tujuan program, Daya Annisa bersama
masyarakat mendirikan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL. Pembangunan Ekonomi
Lokal PEL
merupakan proses
pembangunan ekonomi
dimana stakeholders endogeneous pemerintah, swasta, dan masyarakat yang berperan aktif dalam mengelola sumber daya lokal untuk menciptakan lapangan kerja
dan memberikan stimulus pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Prinsip penerapannya adalah kerjasama stakeholders yang akan sangat menentukan
keberlanjutan pengembangan ekonomi lokal Blakely dalam Dadang Solihin, 2009. Berdirinya forum ini karena persoalan bencana baik alam maupun non alam sangat
terkait dengan sumber penghidupan dan mata pencaharian. Dengan kata lain bencana dapat menimbulkan risiko atau malah menambah risiko baru bagi masyarakat yang
terpapar bencana, termasuk permasalahan ekonomi lokal. Selain itu forum ini
6
menjadi mitra untuk memberdayakan masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah yang dimiliki Desa Bawuran.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan seluruh potensi yang dimiliki, Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL Desa Bawuran membaginya kedalam
delapan kelompok kerja pokja. Delapan kelompok kerja tersebut meliputi: pokja Pengurangan Risiko Bencana PRB, pokja pertanian, pokja peternakan, pokja
kerajinan, pokja Industri Rumah Tangga IRT, pokja pemasaran, pokja TI dan pokja Perikanan.
Pembagian kelompok kerja ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan potensi yang dimiliki Desa Bawuran yang sebelumnya belum terkelola dengan baik.
Misalnya dalam bidang kerajinan terdapat potensi kerajinan dari bambu, batok yang bisa diolah menjadi kerajinan dengan nilai jual tinggi. Tidak kalah juga dalam bidang
makanan olahan bisa difungsikan untuk meningkatkan nilai produk hasil bumi yang selama ini hanya dijual mentah, misalnya empon-empon. Dalam bidang peternakan
dan pertanian Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL juga memiliki rencana jangka panjang akan bekerjasama untuk memanfaatkan limbah-limbah organik untuk
bisa dijadikan untuk pupuk organik kompos. Menggarap sektor pertanian dalam polybag yang akan menjadikan ketahan pangan di kemudian hari. Pembentukan Tim
Siaga Bencana Desa yang akan digerakkan oleh bidang PRB juga merupakan bentuk kepedulian akan pengembangan ekonomi tanpa mengesampingkan lingkungan hidup.
Bencana itu tidak dapat dihindari, terutama pada bencana alam, namun melalui Forum PEL ini risiko yang ditimbulkan harus dapat diminimalisir. Untuk
7
mengurangi risiko bencana, maka tidak ada jalan lain yaitu dengan memperkuat kemampuan diri sendiri sebagai bagian dari masyarakat, baik secara individu,
keluarga, kelompok serta institusi terkait dengan berbagai aspek. Ekonomi merupakan salah satu aspek penting dari dampak risiko bencana. Melalui Forum
Pengembangan Ekonomi Lokal PEL ini, masyarakat akan terfasilitasi dalam penguatan dan pengembangan ekonomi lokal yang dilakukan oleh masyarakat di
Desa Bawuran. Selain terfasilitasinya kegiatan masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal, diharapkan dengan berdirinya Forum Pengembangan Ekonomi Lokal
PEL di Desa Bawuran dapat meningkatkan pendapatan keluarga masyarakat anggota Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL itu sendiri.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil judul penelitian “Implementasi Forum Pengembangan Ekonomi Lokal
PEL dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Daerah Rawan Bencana, Desa Bawuran, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul”.