31 gaji termasuk semua tunjangan yang diberikan kepada tenaga kerja seperti
tunjangan sosial, tunjangan biaya hidup, komisi bonus dan honor. Menurut Bambang Sunuharjo dalam buku Kemiskinan dan Kebutuhan
Pokok Mulyanto Sumardi, 1984: 93 merinci pendapatan dalam tiga kategori, yaitu:
1 Pendapatan berupa uang yaitu segala penghasilan berupa uang yang
sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau konta prestasi,
2 Pendapatan berupa barang adalah segala pendapatan yang sifatnya
reguler dan biasa, akan tetapi selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang dan jasa,
3 Pendapatan yang bukan merupakan pedapatan adalah segala
penerimaan yang bersifat transfer redistributive dan biasanya membuat perubahan dalam keuangan rumah tangga
Sementara sumber pendapatan menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Hilmiaty Martha Utami 2012: 11-12 adalah sebagai berikut:
1 Menurut Suwardjono, sumber-sumber kenaikan aktiva di antaranya: a
transaksi modal pembelajaran yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh kreditur dan pemegang saham; b laba dari
penjualan aktiva yang bukan berupa barang dagangan seperti aktiva tetap, surat-surat berharga, penjualan anak atau cabang perusahaan; c
hadiah, sumbangan atau penemuan; d revaluasi aktiva; e penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk.
2 Menurut Soeratno dkk, suatu perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan yang besar harus mempunyai pendapatan yang memadai. Pendapatan diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:
a
Pendapatn Intern, yaitu pendapatan yang diperoleh dari modal para anggota atau juga dari pemegang saham modal awal atau semua
yang bersangkutan dengan perusahaan itu sendiri b
Pendapatan Ekstern, yaitu pendapatan yang diperoleh dari pihak luar yang berperan atau tidaknya kelancaran kegiatan perusahaan.
c Hasil Usaha, yaitu pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil
aktivitas kegiatan perusahaan. Harga belinya dapat ditanamkan kembali untuk memperbesar volume usahanya.
32 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan pendapatan dapat berupa uang,
barang maupun jasa. Pendapatan berasal dari berbagai sumber, seperti gaji atau upah yang diperoleh dari pekerjaan pokok maupun sampingan, usaha sendiri dan
dari hasil investasi. Dari berbagai sumber pendapatan belum tentu semua pendapatan yang diperoleh dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, menurut
Faisal Karyono yang dikutip oleh Alim Muntaha 2011: 28 ada alternatif untuk mendapatkan sejumlah pendapatan yang mencukupi yaitu:
1 Menambah jam kerja dari jenis kegiatan yang ada,
2 Melakukan jenis kegiatan lain sebagai tambahan,
3 Sehubungan dengan alternatif kedua maka dalam masyarakat dapat
ditemukan seseorang anggota keluarga melakukan pekerjaan lebih dari satu jenis kegiatan, terutama dikalangan masyarakat perdesaan yang
berpendapatan rendah.
b. Karakteristik Pendapatan
Dikutip dari Hidayatur Rohmah 2011: 28 ada beberapa karakakteristik pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk
ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan
kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah perdapatan serta proses perbandingan.
1 Sumber Pendapatan
Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari penjualan aktiva tetap, surat berharga, hadiah, sumbangan dan
penjualan produk.
2 Produk dan Kegiatan Utama Perusahaan
Produk perusahaan dapat berupa barang atau jasa. Perusahaan tertentu sesekali menghasilkan berbagai macam produk baik berupa barang
atau jasa ataupun keduanya yang sangat berlainan jenis. Untuk itu produk perusahaan harus diartikan meliputi seluruh jenis barang atau
33 jasa yang disediakan atau diserahkan kepada konsumen tanpa
memandang jumlah rupiah relatif tiap jenis produk tersebut atau sering tidaknya produk tersebut dihasilkan.
3 Jumlah Rupiah Pendapatan dan Proses Perbandingan
Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual persatuan dikali kuantitas terjual. Perusahaan umunya akan mengharapkan terjadinya
laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru diketahui setelah
pendapatan dan beban dibandingkan dengan pendapatan maka tampaklah jumlah rupiah laba atau pendapatan bersih.
c. Indikator Peningkatan Pendapatan
Indikator peningkatan pendapatan dicerminkan dari laba yang diperoleh seorang pekerja. Menurut Financial Accounting Standars Board FASB, laba
adalah kenaikan modal pemilik dari transaksi insidentil atau transaksi sampingan sebuah perusahaan dan dana dari seluruh transaksi lain, kejadian lain dan keadaan
lain yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode. Apabila suatu usaha mendapatkan laba maka usaha tersebut dapat dikatakan mengalami perkembangan.
Perkembangan usaha dikatakan baik apabila laba yang didapat semakin meningkat.
d. Pendapatan Keluarga
Menurut Suhardjo 2003: 42 dalam kehidupan sehari-hari pendapatan erat kaitannya dengan gaji, upah, serta pendapatan lainnya yang diterima seseorang
setelah orang itu melakukan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Pengertian pendapatan keluarga adalah seluruh pendapatan dan penerimaan yang diterima
oleh seluruh anggota Rumah Tangga Ekonomi ARTE, pendapatan adalah jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga yang disumbangkan untuk
memenuhi kebutuhan bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga.
34 Semakin rendah pendapatan keluarga semakin tidak mampu lagi ibu dalam
membelanjakan bahan makanan yang lebih baik dalam kualitas maupun kuantitasnya, sebagai ketersediaan pangan di tingkat keluarga tidak mencukupi.
Menurut T. Gilarso 2002: 63 pendapatan merupakan balas karya atau jasa atau imbalan yang diperoleh karena sumbangan yang diberikan dalam kegiatan
produksi. Secara konkrit pendapatan keluarga berasal dari: 1
Usaha itu sendiri: misal berdagang, bertani, dan membuka usaha sebagai wirausahawan,
2 Bekerja pada orang lain: misalnya sebagai pegawai negeri atau
karyawan, 3
Hasil dari pemilihan: misalnya tanah yang disewakan. Pendapatan bisa berupa uang maupun barang, yaitu berupa santunan baik berupa
beras maupun fasilitas perumahan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan keluarga adalah
segala bentuk penghasilan atau penerimaan yang nyata dari seluruh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Mulyanto dan Dieter 1984:
35-36 menyebutkan pendapatan rumah tangga merupakan jumlah keseluruhan dari pendapatan formal, pendapatan informal dan pendapatan subsistem.
Pendapatan formal, informal, dan pendapatan subsistem yang dimaksud dalam konsep diatas dijelaskan sebagai berikut:
a Pendapatan formal adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil
pekerjaan pokok. b
Pendapatan informal adalah pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan di luar pekerjaan pokok.
c Pendapatan Subsistem yaitu pendapatan yang diperoleh dari sektor
produksi yang di nilai dengan uang. Jadi yang dimaksud dengan pendapatan keluarga adalah seluruh
penghasilan yang diperoleh dari semua anggota keluarga yang bekerja. Pendapatan
35 ini tidak hanya diperoleh dari ayah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah,
tetapi juga didapat dari hasil pendapatan ibu atau anak yang telah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
B. Kerangka Berpikir
Desa Bawuran Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul merupakan daerah yang memiliki tingkat kerentanan bencana yang cukup tinggi. Bencana yang
terjadi baik alam maupun non alam tidak dapat diketahui kapan terjadinya. Kerentanan bencana yang terjadi di Desa Bawuran adalah gempa bumi, banjir,
tanah longsor, kekeringan, pencemaran lingkungan limbah, kebakaran dan angin puting beliung. Bencana baik alam maupun non alam jika bertemu dengan
masyarakat yang rentan akan memiliki resiko jauh lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang telah memiliki kemampuan untuk meminimalisir
bencana. Akibat dari terjadinya bencana adalah korban jiwa dan kerugian material. dua kerugian tersebut akan semakin berkembang menjadi berbagai masalah sosial
seperti meningkatnya masalah kemiskinan, pengangguran, kerentanan dan menurunnya sumber daya manusia. Hal ini disebabkan karena bencana
mengakibatkan hilangnya tempat tinggal, hilangnya mata pencaharian dan hilangnya jaminan akan masa depan. Sekalipun masyarakat korban bencana telah
memperoleh bantuan makanan, pakaian dan perumahan sementara, tetapi pada umumnya masyarakat masih belum mampu mengembalikkan mata pencaharian
untuk melanjutkan hidupnya.