35 ini tidak hanya diperoleh dari ayah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah,
tetapi juga didapat dari hasil pendapatan ibu atau anak yang telah bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
B. Kerangka Berpikir
Desa Bawuran Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul merupakan daerah yang memiliki tingkat kerentanan bencana yang cukup tinggi. Bencana yang
terjadi baik alam maupun non alam tidak dapat diketahui kapan terjadinya. Kerentanan bencana yang terjadi di Desa Bawuran adalah gempa bumi, banjir,
tanah longsor, kekeringan, pencemaran lingkungan limbah, kebakaran dan angin puting beliung. Bencana baik alam maupun non alam jika bertemu dengan
masyarakat yang rentan akan memiliki resiko jauh lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang telah memiliki kemampuan untuk meminimalisir
bencana. Akibat dari terjadinya bencana adalah korban jiwa dan kerugian material. dua kerugian tersebut akan semakin berkembang menjadi berbagai masalah sosial
seperti meningkatnya masalah kemiskinan, pengangguran, kerentanan dan menurunnya sumber daya manusia. Hal ini disebabkan karena bencana
mengakibatkan hilangnya tempat tinggal, hilangnya mata pencaharian dan hilangnya jaminan akan masa depan. Sekalipun masyarakat korban bencana telah
memperoleh bantuan makanan, pakaian dan perumahan sementara, tetapi pada umumnya masyarakat masih belum mampu mengembalikkan mata pencaharian
untuk melanjutkan hidupnya.
36 Program Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana dalam Penghidupan
Berkelanjutan PPRB-PB yang diberikan oleh LSM Daya Annisa kepada daerah rawan bencana di Kabupaten Bantul, salah satunya desa Bawuran, Kecamatan
Pleret, bertujuan untuk 1 menguatkan kemampuan masyarakat dalam pengurangan risiko; 2 meningkatkan kualitas hidup masyarakat pada aspek
ekonomi yang memiliki ketahanan terhadap bencana; 3 menjalin kerjasama pemangku kepentingan untuk pengurangan risiko bencana dan pengembangan
ekonomi berkelanjutan. Untuk mengembangkan tujuan dari PPRB-PB LSM Daya Annisa bersama
masyarakat berinisiatif untuk mendirikan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL Bawuran. Dalam kedudukannya Forum PEL menjadi salah satu bentuk
lembaga kemasyarakatan di tingkat Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat. Forum PEL dapat menjadi wadah partisipasi dalam
pengelolaan pembangunan sebagai salah satu bentuk demokratisasi dan transparansi dalam pembangunan.
Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL menyusun program-program kerja sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki dan juga sesuai dengan kebutuhan
masyarakat sendiri. Program kerja disusun oleh delapan kelompok kerja pokja, yaitu pokja pengurangan risiko bencana yang memberikan program-program kerja
berupa sosialisasi kebencanaan dan memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat mengenai persiapan dan penanggulangan terjadinya bencana, pokja
pertanian yang memberikan program kerja mengenai pengembangan pengetahuan