42 mengkoordinasikan hasil pertanian untuk mendapatkan nilai jual yang lebih
tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 mekanisme gapoktan dalam
meningkatkan pengetahuan a melalui pertemuan pengurus kelompok tani dari masing-masing dusun di tingkat desa, b pertemuan kelompok tani yang
dihadiri oleh pengurus gapoktan dan PPL sebagai narasumber, c pertemuan antara gapoktan, PPL dan anggota gapoktan, 2 usaha yang dilakukan
gapoktan dalam merubah pola pikir anggota dengan a study banding, b pelatihan keterampilan, 3 mekanisme gapoktan sebagai mediator dalam
memenuhi kebutuhan modal untuk usaha pertanian anggotanya adalah denga a gapoktan mengjoordinasikan kebutuhan anggota gapoktan melalui
kelompok tani untuk mendapat benih unggul, pupuk dan obat-obatan, b gapoktan bekerjasama dengan KUD dan BRI untuk memfasilitasi petani yang
membutuhkan modal untuk biaya usaha taninya, 4 usaha gapoktan dalam mengkoordinasikan hasil atau produksi pertanian agar mendapat nilai jual
yang lebih tinggi antara lain a gapoktan menampung hasil petani dengan harga yang layak, b gapoktan bekerjasama dengan KUD dan pedagang untuk
membeli hasil tani dengan nilai jual yang memberikan untung pada petani, c gapoktan bekerjasama dengan BUMN seperti Dolog yang ditugasi oleh
pemerintah untuk menampung gabah maupun beras dengan standar harga yang telah ditentukan oleh pemerintah sehingga petani mendapatkan nilai jual
yang tinggi.
43
D. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana pendapatan keluarga masyarakat Desa Bawuran sebelum dan
sesudah berdirinya Forum pengembangan Ekonomi Lokal PEL? b.
Bagaimana implementasi Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL dalam meningkatkan pendapatan keluarga di daerah rawan bencana di Desa Bawuran?
c. Apa saja program kerja yang sudah dilaksanakan oleh Forum PEL Desa
Bawuran? d.
Apa manfaat yang diperoleh masyarakat Bawuran dengan berdirinya Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL dalam meningkatkan pendapatan
keluarga? e.
Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan program keja Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL di Desa Bawuran?
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Nasution 2003: 5 mendefinisikan penelitian kualitatif adalah mengamati orang
dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Sementara Lexy Moleong 2011: 6
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahai fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Melalui pendekatan ini diharapkan peneliti dapat menghasilkan data yang bersifat deskriptif guna mengungkap sebab
dan proses terjadinya dilapangan. Menurut Ade Maman 2002: 3 penelitian deskriptif berusaha
menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi.
Metode kualitatif deskriptif memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat
diterapkan pada berbagai masalah Husein Umar, 1999: 81. Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena peneliti
bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan bagaimana
45
impelemtasi Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL dalam meningkatkan pendapatan keluarga di daerah rawan bencana Desa Bawuran, Kecamatan Pleret,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
B. Subjek Penelitian
Suharsini Arikunto 1990: 119 menyebutkan bahwa subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena pada subjek penelitian itulah
data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data dapat berupa
orang, benda gerak, atau proses tertentu. Dalam penentuan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik purpose sampling yaitu pengambilan sumber data subjek yang
didasarkan pada pilihan penelitian tentang aspek apa dan siapa yang dijadikan fokus pada saat situasi tertentu dan saat ini terus-menerus sepanjang penelitian, sampling
bersifat purpossive yaitu tergantung pada tujuan fokus suatu saat Nasution, 2006: 29. Dalam hal ini penentuan sumber subjek penelitian berdasarkan atas informasi
apa saja yang di butuhkan. Subjek sasaran penelitian ini adalah dua orang pengelola Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM Daya Annisa, lima orang pengelola dan fasilitator lapangan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL Desa Bawuran dan sepuluh anggota
Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL.
46
Tabel 1. Profil Subjek Penelitian No
Nama Pekerjaan
Jabatan 1. WH
Pengelola LSM Daya Annisa Ketua
2. TK Pengelola LSM Daya Annisa
Penanggungjawab Program
3. KS Pengelola Forum PEL
Ketua 4. SB
Dukuh Pengelola Forum PEL Koordinator Pokja
PRB 5. HM
PSP3 Pengelola Forum PEL Koordinator Pokja IT
6. JW Pengelola Forum PEL
Fasilitator lapangan 7. VT
Pengelola Forum PEL Koordinator Pokja
IRT 8. SR
Pengrajin Anggota Forum PEL
9. PR KWT
Anggota Forum PEL 10. GM
Dukuh Peternak Anggota Forum PEL
11. TR Dukuh
Anggota Forum PEL 12. EN
Ibu rumah tangga Anggota Forum PEL
13. SP Pemdes
Anggota Forum PEL 14. SD
Dukuh Peternak Anggota Forum PEL
15. ED Pengrajin
Anggota Forum PEL 16. MH
Pedagang Anggota Forum PEL
Maksud dari pemilihan subjek penelitian ini adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber sehingga data yang
diperoleh dapat diakui kebenarannya. Pertimbangan lain dalam pemilihan subjek penelitian adalah ketersediaan waktu luang dari sasaran penelitian untuk memberikan
informasi kepada peneliti sesuai dengan pertanyaan yang telah dirumuskan.
C. Setting Penelitian
Penelitian mengenai implementasi Forum Pengembangan Ekonomi Lokal PEL dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Daerah Rawan Bencana Desa
Bawuran, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul ini dilaksanakan pada bulan Maret