3. Asertif
Menurut Leech Terjemahan Oka, 1993:327, tuturan asertif melibatkan penutur terikat pada kebenaran proposisi yang diekspresikannya, misalnya,
menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukaan pendapat dan melaporkan. Senada dengan itu, Rahardi 2005: 36 mengemukakan bahwa asertif
merupakan bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya menyatakan, menyarankan, membual, mengeluh, dan
mengklaim. Tuturan asertif menjadi jenis tuturan yang menyatakan suatu fakta yang
diyakini kebenarannya oleh penutur. Pernyataan suatu fakta, penegasan, kesimpulan, dan pendeskripsian seperti yang digambarkan dalam tuturan “Langit
itu biru”. Pada waktu menggunakan tuturan asertif, penutur mencocokkan kata-
kata dengan apa yang diyakininya, dalam hal ini berarti bahwa penutur percaya jika langit berwarna biru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindak tutur
asertif berkaitan dengan kepercayaan atau sesuatu yang diyakini oleh penutur. Tindak tutur asertif berfungsi untuk menetapkan atau menjelaskan sesuatu
seperti apa adanya. Dari segi pembicaraan apa yang dikatakan mengandung kebenaran proposisi sesuai ujaran. Dari segi sopan santun tuturan asertif
bergantung bagaimana penutur mengungkapkan apa yang diyakininya.
4. Komisif
Menurut Leech Terjemahan Oka, 1993:327, Tuturan komisif melibatkan pembicara pada beberapa tindakan yang akan datang, misalnya menawarkan,
berjanji, bersumpah, dan berkaul. Senada dengan itu, Rahardi 2005: 36
mengemukakan bahwa komisif merupakan bentuk tutur yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran, misalnya berjanji, bersumpah, dan menawarkan
sesuatu. Tuturan komisif merupakan jenis tindak tutur yang dipahami oleh penutur
untuk mengikatkan dirinya terhadap tindakan-tindakan dimasa yang akan datang. Tindakan ini dapat berupa janji, ancaman, penolakan, ikrar, seperti pada tuturan
“Saya akan melunasinya”. Pada waktu menggunakan tindak tutur komisif, penutur berusaha untuk menyesuaikan perkataannya dengan apa yang sebenarnya
belum terjadi. Maksudnya bahwa penutur memiliki tujuan tertentu kepada mitra tutur berupa janji bahwa ia akan melunasi apa yang menjadi tanggungannya.
Tindak tutur komisif berkaitan dengan maksud penutur berkaitan dengan hal-hal dimasa mendatang.
5. Deklaratif