Maksim Kesepakatan Prinsip Kesantunan Berbahasa

33 A: Betapa cantiknya orang itu B: Ya, dia sangat cantik 34 A: Kamu sangat cantik B: Ya, memang aku sangat cantik. Kalimat B dalam34 dalam maksim kerendahhatian dianggap melanggar karena memperbesar pujian terhadap diri sendiri. Agar jawaban dalam 34 menjadi lebih sopan, B dalam 34 dapat menjawab seperti di bawah ini. 35 A: Kamu sangat cantik B: Tidak, biasa saja. Ini menunjukkan bahwa dalam maksim kerendahhatian mengecam diri sendiri dianggap baik. Kalimat 35 merupakan contoh kecil dari penerapan maksim kerendahhatian.

e. Maksim Kesepakatan

Maksim kesepakatan mengharuskan penutur mengurangi ketidaksepakatan antara dirinya dengan lawan tutur dan sebaliknya memperbesar kesetujuan antara dirinya dan lawan tutur. Maksim kesepakatan mempunyai dua segi, yaitu segi positif cenderung melebih-lebihkan kesepakatannya dengan orang lain dan segi negatif mengurangi ketidaksepakatannya dengan ungkapan-ungkapan penyesalan, kesepakatan sebagian, dan sebagainya Leech, terjemahan Oka, 1993: 217. Maksim ini menekankan agar para peserta tutur dapat saling membina kecocokan dan kemufakatan di dalam kegiatan bertutur. Apabila terdapat Kemufakatan antara diri penutur dan lawan tutur dalam kegiatan bertutur, masing- masing dari mereka akan dapat dikatakan bersikap santun Rahardi, 2005: 64. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh tuturan berikut ini. 36 A: Pamerannya menarik, bukan? B: Tidak, pamerannya sangat tidak menarik. 37 A: Sebuah referendum akan memuaskan semua orang B: Ya, pasti 38 A: Bahasa Inggris adalah bahasa yang sulit dipelajari B: Betul, tetapi tata bahasanya cukup mudah 39 A: Buku ini ditulis dengan sangat baik B: Ya, secara keseluruhan memang baik, tetapi saya rasa ada beberapa bagian yang membosankan. Leech, terjemahan Oka, 1993: 217-218 Tuturan 38 dan 39 memperlihatkan bahwa ketaksepakatan sebagian sering lebih disukai daripada ketaksepakatan sepenuhnya. Pelaku yang menaati maksim kesepakatan akan dianggap seorang yang santun dan selalu memperhatikan terhadap topik yang dibicarakan. Perhatikan contoh lain berikut ini. 40 A: Baju itu bagus, ya? B: Iya, bagus 41 A: Baju itu bagus, ya? B: Tidak, biasa saja Aturan dalam maksim kesepakatan sebaiknya B dalam 41 tidak menjawab demikian karena hal ini berarti ia memperbesar ketidaksetujuan pendapatnya dengan lawan tutur, yakni A. Seharusnya B menjawab dengan “Ya, bagus”, atau ‟Ya, tetapi warnanya terlalu mencolok‟, misalnya. Dengan demikian, ia sudah memperkecil ketidaksetujuan antara dirinya dengan lawan tutur.

f. Maksim Kesimpatian