dituturkan, 3 tindak komisif, yaitu tindak yang mengharuskan penutur melakukan tindakan yang terdapat di dalam tuturannya, 4 tindak ekspresif, yaitu
tindak tutur yang mengekspresikan kejiwaan penutur sehubungan dengan keadaan tertentu, dan 5 tindak tutur deklaratif, yaitu tindak tutur yang menghubungkan
isi proposisi dengan realita yang sebenarnya. Lima jenis tindak ilokusi yang menunjukkan fungsi komunikatif ini pada
akhirnya akan diturunkan menurut fungsinya masing-masing.
1. Direktif
Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang dimaksudkan dalam sebuah tuturan.
Dengan kata lain tindak tutur direktif berfungsi untuk membuat mitra tutur
melakukan tindakan yang disebut penutur.
Lebih lanjut lagi, menurut Leech Terjemahan Oka, 1993: 164, tuturan direktif atau juga disebut impositif menimbulkan efek melalui tindakan sang
penyimak, misalnya memohon, menuntut, memberikan nasihat, meminta dan memberi perintah. Rahardi 2005: 36 menyebutkan bahwa tindak direktif adalah
bentuk tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk membuat pengaruh agar si mitra tutur melakukan tindakan, misal memesan, memerintah, memohon, dan
merekomendasi. Dicontohkan pada saat menggunakan tindak tutur direktif, penutur
berusaha menyampaikan apa yang diinginkannya dari orang lain, misalnya seperti pada tuturan “berilah aku sepotong roti”, melalui tuturan tersebut penutur
menginginkan atau mengharapkan mitra tutur untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan, yaitu memberikan sepotong roti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindak tutur direktif lebih berkaitan dengan keinginan penutur.
2. Ekspresif
Menurut Leech Terjemahan Oka, 1993:327, tuturan ekspresif mempunyai
fungsi untuk
mengekspresikan, mengungkapkan,
atau memberitahukan sikap psikologis sang pembicara menuju suatu pernyataan yang
diperkirakan oleh ilokusi, misalnya, minta maaf, merasa ikut bersimpati, mengucapkan selamat, memaafkan, dan mengucapkan terimakasih.
Senada dengan itu, Rahardi 2005: 36 menyebutkan bahwa espresif merupakan bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukkan
sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, misalnya berterima kasih, memberi selamat, meminta maaf, menyalahkan, memuji dan berbelasungkawa.
Tuturan ekspresif menjadi jenis tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur. Tuturan ini mencerminkan pernyataan-pernyataan
psikologis yang dapat berupa pernyataan kegembiraan, kesulitan, kesukaan, kebencian, kesenangan, atau kesengsaraan yang diungkapkan penutur. Misalkan
pada tuturan “tulisanmu sangat rapi”, pada waktu menggunakan tuturan ekspresif penutur menyesuaikan kata-kata dengan apa yang dirasakannya, maksud tuturan
“tulisanmu bagus sekali” menunjukkan situasi atau perasaan yang dialami penutur atas kekagumannya terhadap kerapian tulisan tersebut. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tuturan ekspresif lebih berkaitan dengan pengungkapan perasaan yang dialami penutur.
3. Asertif