36
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, dengan metode deskriptif. Menurut Azwar 2010, penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi dan mengenai bidang tertentu. Data yang dikumpulkan semata-mata
deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Penelitian ini berusaha untuk
menggambarkan bagaimana sikap siswa SMA Yayasan Sultan Iskandar Muda terhadap pembelajaran bermuatan multikultural.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sikap terhadap pembelajaran bermuatan multikultural.
B. DEFINISI OPERASIONAL
Sikap terhadap pembelajaran bermuatan multikultural merupakan bentuk evaluasi terhadap pembelajaran bermuatan multikultural yang didasarkan pada
persepsi, perasaan dan kecenderungan untuk berperilaku. Gambaran sikap siswa SMA Yayasan Sultan Iskandar Muda terhadap pembelajaran bermuatan
multikultural diukur dengan menggunakan skala sikap yang disusun berdasarkan ke 5 standar CREDE yakni aktifitas produktifitas bersama, perkembangan
Universitas Sumatera Utara
37 bahasa, kontekstualisasi, percakapan instruksional, dan aktifitas menantang. Ke 5
standar tersebut telah memuat 18 nilai yang dipakai oleh YPSIM dalam menerapkan pembelajaran bermuatan multikultural. Sikap siswa yang diukur
didasarkan pada 3 komponen sikap yaitu : a. Komponen kognitif yaitu persepsi mereka terhadap pembelajaran
bermuatan multikultural. b. Komponen afektif berkaitan dengan apa yang dirasakan terhadap
pembelajaran bermuatan multikultural. c. Komponen konatif menunjukkan kesediaan atau kesiapan untuk
bertindak terhadap pembelajaran bermuatan multikultural. Skor tinggi yang diperoleh oleh individu pada skala sikap menunjukkan
subjek memiliki sikap yang positif terhadap pembelajaran bermuatan multikultural. Sedangkan skor rendah menunjukkan subjek memiliki sikap negatif
terhadap pembelajaran bermuatan multikultural.
C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian adalah hal penting yang harus diperhatikan. Azwar 2010 menyatakan bahwa populasi
adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel haruslah memiliki ciri-
ciri populasi. Sejauh mana suatu sampel merupakan suatu representasi bagi populasi bergantung sejauh mana karakteristik sampel sama dengan karakteristik
Universitas Sumatera Utara
38 populasi. Maka dari itu, yang perlu diperhatikan adalah sampel yang diambil
dalam penelitian harus mencerminkan populasinya, sehingga sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasinya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Yayasan Sultan Iskandar Muda. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak ±582
orang. Dikarenakan keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti melakukan penelitian pada sebagian dari populasi yang disebut
sampel.
2. Metode Pengambilan Sampel
Menurut Purwanto 2007, sebelum pengumpulan data dilakukan maka harus ditentukan apakah data dikumpulkan dari populasi secara keseluruhan atau
hanya dari sebagian sampelnya. Apabila data dikumpulkan dari sampel, maka perlu dilakukan penarikan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah teknik random sampling pengambilan sampel secara acak. Teknik random sampling
dilakukan dengan jalan memberi kemungkinan yang sama bagi individu yang menjadi anggota sampel penelitian.
Teknik random sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional stratified random sampling
teknik sampling acak berstrata proporsional yaitu pengambilan sampel pada populasi berstrata secara acak.
Sekolah adalah contoh populasi berstrata karena memiliki strata kelas-kelas. Penelitian ini dilakukan di SMA YPSIM yang terdiri dari kelas 10, kelas 11, dan
kelas 12. Peneliti mengambil sampel dari tiap-tiap kelas secara acak sehingga
Universitas Sumatera Utara
39 setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Adapun
karakteristik populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah terdaftar sebagai siswa SMA YPSIM.
3. Jumlah Sampel yang Digunakan
Tidak ada batasan mengenai jumlah sampel yang harus digunakan dalam sebuah penelitian. Azwar 2009 menyatakan secara tradisional statistika
menganggap jumlah sampel lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Sudjana 1992 mengemukakan enam alasan melakukan sampling adalah karena
pertimbangan ukuran populasi, faktor biaya, faktor waktu, percobaan yang sifatnya merusakmengganggu, faktor kecermatan penelitian, faktor ekonomis.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah sebanyak 100 siswa SMA YPSIM.
D. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN
Alat ukur merupakan metode pengumpulan data dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang akan diteliti
Azwar, 2010. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi.
Universitas Sumatera Utara
40
1. Skala Psikologi
Skala psikologi adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk konsep psikologis yang
menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2009.
Metode skala psikologi memiliki beberapa karakteristik yaitu: a.
Stimulasinya tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkapkan indikator perilaku dari atribut yang hendak
diukur. b.
Skala psikologi selalu berisi banyak aitem dan kesimpulan akhir didapat apabila semua aitem telah direspon.
c. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”.
Skala psikologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap. Skala sikap digunakan untuk memperoleh gambaran sikap siswa SMA YPSIM
terhadap pembelajaran bermuatan multikultural. Menurut Azwar 2013, skala sikap terdiri dari kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap.
Dari respon subjek pada pernyataan kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap seseorang. Skala sikap yang digunakan menggunakan skala
model likert, yaitu skala yang didalamnya terdiri dari sejumlah aitem yang merefleksikan suatu gagasan atau daerah yang sedang diperhatikan. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan skala yang berisikan aitem-aitem untuk mengungkap bagaimana gambaran sikap siswa SMA YPSIM terhadap
pembelajaran bermuatan multikultural yang dikaitkan dengan ketiga komponen sikap yaitu kognitif, afektif, dan konatif.
Universitas Sumatera Utara
41 Pengambilan data dalam uji coba penelitian yang dilakukan menggunakan
skala sikap dengan blue print sebagai berikut:
Tabel 1. Blue Print Skala Sikap sebelum Try Out N
o Komponen
Objek Sikap Kompone
n Sikap Aitem Jumla
h Total
Aitem
Favorabl e
Unfavorabl e
1 Aktifitas
Produktifitas Bersama
Kognitif 1,6 31,
21 4 11
Afektif 11, 36
41 3
Konatif 46, 50
26, 16 4
2 Perkembangan
Bahasa Kognitif
2, 12 7, 22
4 10
Afektif 27, 32
42, 37 4
Konatif 51 17
2 3
Kontekstualisas i
Kognitif 18, 28
8, 47 4
11 Afektif
23, 52 38
3 Konatif
33, 43 3, 13
4 4
Percakapan Instruksional
Kognitif 24, 44
4, 29 4
11 Afektif
39, 34 19
3 Konatif
9, 53 14, 48
4 5
Aktifitas Menantang
Kognitif 5, 20
25, 40 4
11 Afektif
54 10, 35
3 Konatif
45, 49 30, 15
4 Total Aitem
F: 28 UF: 26 54
Aitem berbentuk pernyataan dengan empat pilihan respon, yaitu SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, dan STS Sangat Tidak Sesuai.
Setiap pilihan tersebut diberikan skor masing-masing. Untuk aitem favorable, SS diberi skor 4empat, S diberi skor 3 tiga, TS diberi skor 2 dua, dan STS diberi
skor 1 satu. Sedangkan untuk aitem unfavorable, SS diberi skor 1 satu, S diberi skor 2 dua, TS diberi skor 3 tiga, dan STS diberi skor 4 empat. Selain aitem
tersebut, dalam alat ukur juga tertera identitas diri dari subjek penelitian. Identitas diri tersebut meliputi jenis kelamin, usia, kelas, dan suku dan agama.
Universitas Sumatera Utara
42
2. Validitas Alat Ukur
Azwar 2009 mendefinisikan validitas alat ukur adalah sejauhmana suatu alat tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini,
uji validitas yang digunakan adalah uji validitas berdasarkan validitas isi content validity
. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau melalui pendapat profesional
profesional judgement dalam proses telaah pernyataan. Pendapat profesional diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2009, reliabilitas tes adalah proporsi variabilitas skor tes yang disebabkan oleh perbedaan yang sebenarnya diantara individu, sedangkan
ketidakreliabelan adalah proporsi variabilitas skor tes yang disebabkan oleh error dalam pengukuran. Reliabilitas tes mangacu pada konsistensi atau kepercayaan
hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
konsistensi internal. Konsistensi internal merupakan metode penyajian tunggal yang menguji konsistensi antar aitem dalam suatu tes. Prosedur pengujian yang
digunakan adalah koefisien reliabilitas alpha koefisien alpha cronbach. Data untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh melalui penyajian suatu
bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada kelompok responden single- trial administration
. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang
semakin mendekati angka 1 menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya,
Universitas Sumatera Utara
43 koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti memiliki reliabilitas yang
rendah Azwar, 2009. Kriteria pemilihan aitem dilakukan berdasarkan korelasi aitem total
dengan batasan r
ix
≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Teknik koefisien alpha untuk
menguji reliabilitas alat ukur dihitung dengan bantuan program SPSS versi 17.
E. HASIL UJI COBA ALAT UKUR
Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mengungkap dengan tepat apa yang ingin diukur dan
seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan sebenarnya Azwar, 2009. Uji coba
dilakukan pada 105 siswa SMA YPSIM Medan. Terdapat 54 aitem dalam skala sikap. Kriteria pemilihan aitem dilakukan berdasarkan korelasi aitem total dengan
batasan r
ix
≥ 0,30. Namun peneliti menurunkan koefisien korelasi menjadi ≥ 0,25 karena banyaknya aitem yang gugur. Hasil try out menunjukkan bahwa ada 33
aitem yang memuaskan dengan koefisien korelasi antara 0,254 – 0,590 dan realibilitas skala 0,872. Blue Print aitem yang lulus uji coba tertera dalam tabel
berikut ini:
Tabel 2. Blue Print Skala Sikap setelah Try Out N
o
Komponen Objek Sikap
Komponen Sikap
Aitem Jumlah
Total Aitem
Favorable Unfavorable
1 Aktifitas
Produktifitas Bersama
Kognitif 21
1 7
Afektif 11, 36
41 3
Konatif 46 26,
16 3
Universitas Sumatera Utara
44 2
Perkembangan Bahasa
Kognitif 12
1 3
Afektif 32
1 Konatif
51 1
3 Kontekstualisa
si Kognitif
18, 28 2
7 Afektif
52 38
2 Konatif
33, 43 3
3 4
Percakapan Instruksional
Kognitif 24, 44
4 3
9 Afektif
39, 34 48
3 Konatif
9, 53 19
3 5
Aktifitas Menantang
Kognitif 20
40 2
7 Afektif
54 35 2
Konatif 45, 49
15 3
Total Aitem F = 21 UF=12
33
Berdasarkan pertimbangan dari peneliti, maka diputuskan untuk tidak menggunakan seluruh aitem yang diterima dan menetapkan untuk menggunakan
27 aitem dalam skala penelitian. Adapun alasannya adalah karena ke 27 aitem tersebut telah mewakili ke 5 standar pembelajaran tersebut. Kemudian peneliti
memilih aitem-aitem yang daya bedanya paling tinggi untuk dapat digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya. Selanjutnya peneliti melakukan
penomoran aitem yang baru untuk skala penelitian yang sebenarnya seperti yang tertera dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Blue Print Skala Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Bermuatan Multikultural Yang Dipakai oleh Peneliti
No Komponen Objek Sikap
Komponen Sikap
Aitem Jumlah Total
Aitem
Favorable Unfavorable
1 Aktifitas
Produktifitas Bersama
Kognitif 14
1 6
Afektif 4, 23
7 3
Konatif 18 19
2 2
Perkembangan Kognitif
3 1
3
Universitas Sumatera Utara
45 Bahasa
Afektif 25
1 Konatif
13 1
3 Kontekstualisasi
Kognitif 1,26
2 6
Afektif 8 9
2 Konatif 12
5 2
4 Percakapan
Instruksional Kognitif
6,24 2
6 Afektif
15,20 2
Konatif 22 21
2
5 Aktifitas
Menantang Kognitif 27
16 2
6 Afektif 10
11 2
Konatif 17 2
2 Total Aitem
F= 18 UF= 9 27
F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN