Uji Heteroskedastisitas Pengujian Asumsi Klasik

47 independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variable independen menjasi variable dependen terikat dan diregresikan terhadap variable independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variable independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Walaupun nilai multikolinearitas dapat di deteksi dengan tolerance dan VIF, namun kita masih tetap tidak dapat mengetahui variable- variabel independen mana sajakah yang saling berkorelasi.

3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamtan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang dan besar. Menurut Ghozali, 2007, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat gambar Universitas Sumatera Utara 48 plot antara nilai prediksi variable independen ZPRED dengan residual SREDIS. Dalam penelitian ini, uji yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized. Ghozali, 2007 Dasar analisisnya adalah sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain dengan menggunakan analisis grafik, pengujian heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Uji ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variable independen. Jika variable independen signifikan secara statistic mempengaruhi variable dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika propabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heterokedastisitas Ghozali, 2007. Universitas Sumatera Utara 49

3.5.1.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 82

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11