13
diperoleh perusahaan tersebut. Setiap perusahaan selalu berupaya agar memperoleh tingkat profitabilitas yang tinggi. Dalam konteks ini
perusahaan yang menguntungkan tentunya tidak memerlukan banyak pembiayaan dengan hutang. Melalui adanya tingkat pengembalian yang
tinggi memungkinkan perusahaan membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal.
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya. Jika perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya,
dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan
laba yang tinggi. Sebaliknya sebuah perusahaan memiliki profitabilitas rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola
sumber daya yang dimilikinya dengan baik, sehingga tidak mampu menghasilkan laba tinggi.
2.1.2. Rasio Profitabilitas
Dalam melakukan analisis perusahaan, disamping melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan dengan menggunakan analisis
laporan keuangan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Van Horne,
Wachowics 2009:222, menjelaskan rasio profitabilitas adalah “rasio keuangan yang menghubungkan laba dengan penjualan dan investasi pada
perusahaan”.
Universitas Sumatera Utara
14
Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi
melalui kegiatan penjualan Djarwanto, 2005. Sedangkan menurut Kasmir 2010:196, rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh
gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang terhadap hasil operasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Analisa rasio profitabilitas yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber dana yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan jumlah cabang Sofyan Syafri Harahap, 2005:304
Dari pengertian-pengertian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa analisa rasio profitabilitas adalah gambaran akhir kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba atau jawaban akhir tentang efisien tidaknya perusahaan menghasilkan laba. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di dalam laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba.
Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu
tertentu, baik penurunan atau kenaikan sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
15
Ada tiga rasio yang biasa digunakan dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Bambang Riyanto, 2005:331 mengemukakan
bahwa rasio-rasio profitabilitas merupakan rasio-rasio yang menunjukkan hasil akhir sejumlah kebijakan dan keputusan-keputusan profit margin on
sales, return on total asset, return on net worth dan lain sebagainya”. Ketiga rasio yang biasa digunakan dalam mengukur tingkat
profitabilitas perusahaan, yaitu : a.
Margin Laba profit margin Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Hanafi, 2010:199 menyatakan bahwa rasio ini juga bisa diinterprestasikan
sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya ukuran efisiensi di perusahaan pada periode tertentu. Untuk menghitung profit margin,
digunakan persamaan sebagai berikut :
Laba bersih setelah pajak Profit Margin = X 1 = …..kali
Penjualan
Profit margin yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Secara
umum, rasio yang rendah menunjukkan ketidakefisienan manajemen. b.
Return On Equity ROE Return on equity ROE merupakan suatu pengukuran dari penghasilan
income yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang
Universitas Sumatera Utara
16
mereka investasikan di dalam perusahaan. Return on equity ROE dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut Kasmir, 2010:204 :
Laba bersih setelah pajak ROE = X 100 = …..
Total Equitas
Angka yang tinggi untuk ROE menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Rasio ROE tidak memperhitungkan dividen maupun capital
gain untuk pemegang saham. Karena itu, rasio ini bukan pengukur return yang di terima pemegang saham yang sebenarnya.
c. Return On Investment ROI ROA
Return on investment ROI sering disebut sebagai return on assets ROA. ROI mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. ROI dihitung dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total asset, rumus
untuk mencari return on investment ROI dpt digunakan sebagai berikut Kasmir, 2010 :202 :
Laba bersih setelah pajak ROI = X 100 = …..
Total aktiva
Semakin tinggi tingkat ROI suatu perusahaan, semakin baik perusahaan tersebut.
Dalam penelitian ini analisa profitabilitas yang dipakai hanya yang terkait dengan kemapuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva
yang dipergunakan, yaitu Return on investment ROI atau Return on assets ROA
Universitas Sumatera Utara
17
Salah satu rasio profitabilitas yang sering digunakan dalam penelitian yang berkaitan dengan pengaruh laba terhadap investasi adalah
return on investment ROI. Return on investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional
perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam
menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan Soemarso, 2005. Analisa return on investment ROI dalam analisa keuangan
mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh atau komprehensif. Analisa return on
investment ROI ini sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan
operasi. Return on investment ROI itu sendiri adalah salah satu bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Dengan demikian return on investment ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi
atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
18
ROI memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan ROI sebagai berikut :
1. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi modal yang
bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan. 2.
Analisis ROI dapat digunakan untuk membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaan yang bersangkutan dengan
perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaan berada dibawah, sama atau di atas rata-rata.
3. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang
bersangkutan dalam antrian untuk membandingkan efisiensi antar bagian.
4. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari
masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan. Dengan menggunakan product system sitem biaya produksi yang baik, maka
modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung profitabilitas
masing-masing produk. 5.
Analisis ROI dapat digunakan untuk keperluan perencanaan antara lain sebgai dasar dalam pengambilan keputusan jika perusahaan akan
mengadakan ekspansi.
Universitas Sumatera Utara
19
Meskipun ROI memiliki kelebihan, namun ROI juga memiliki kelemahan. Kelemahan ROI adalah sebagai berikut :
1. Sulit membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya, karena perbedaan praktek akuntansi antar perusahaan.
2. Analisa return on investment ROI saja tidak dapat dipakai untuk
membandingkan antara dua perusahaan atau lebih dengan memperoleh hasil yang memuaskan.
2.1.3 Modal Kerja 2.1.3.1 Pengertian Modal kerja