70
Berdasarkan hasil analisis regresi yang ditunjukkan pada tabel 4.12, maka dapat ditentukan persamaan regresinya berdasarkan kolom B yang
merupakan koefisien regresi tiap variabelnya. Jadi persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3
Y = - 3.834+ 0.367X1 + 1.081X2 + 0.162X3
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a Konstanta sebesar – 3,834; artinya jika semua variable bebas WCT, CR,
DER memiliki nilai 0, maka nilai variable terikatnya ROI sebesar - 3,834.
b Nilai koefisien regresi variabel X
1
sebesar 0.367; artinya setiap kenaikan Perputaran modal kerja WCT 1, maka nilai ROI akan naik sebesar 0.367
dengan asumsi bahwa variabel independen lain nilainya tetap.
c Koefisien regresi variabel X
2
sebesar 1,081; artinya setiap kenaikan Current Ratio
1, maka nilai ROI akan mengalami kenaikan sebesar 1,081 dengan asumsi variabel independen lain nilainya konstan.
d Koefisien regresi variabel X
3
sebesar 0,162; artinya setiap kenaikan DER 1, maka nilai ROI akan mengalami kenaikan sebesar 0,162 dengan asumsi
variabel independen lain nilainya konstan.
4.4.3. Uji signifikansi Parsial Uji t
Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi dari
suatu variabel independen 0.05, maka variabel tersebut berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
71
signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi dari suatu variabel independen 0.05, maka variabel
tersebut tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Berikut ini merupakan hasil uji signifikansi parsial uji t, yaitu:
Tabel 4.13 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -3.834
.489 -7.842
.000 LN_WCT
.367 .171
.374 2.144
.037 LN_CR
1.081 .307
.617 3.520
.001 LN_DER
.162 .134
.156 1.212
.231 a. Dependent Variable: LN_ROI
Sumber : Diolah Peneliti 2013
1. WCT X
1
terhadap ROI Y Terlihat pada table 4.13 terdapat nilai sig 0,037. Nilai sig lebih kecil dari
nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,037 0,05, maka H
1
diterima dan Ho ditolak. Variabel X
1
mempunyai t
hitung
yakni 2,144 dengan t
tabel
=2,011. Jadi t
hitung
t
tabel
dapat disimpulkan bahwa variabel X
1
memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X
1
mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan WCT memiliki
pengaruh signifikan terhadap ROI. 2. Current Ratio X
2
terhadap ROI Y Terlihat pada table 4.13 terdapat nilai sig 0,001. Nilai sig lebih kecil dari
nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,001 0,05, maka H
1
diterima dan Ho
Universitas Sumatera Utara
72
ditolak. Variabel X
2
mempunyai t
hitung
yakni 3,520 dengan t
tabel
=2,011. Jadi t
hitung
t
tabel
3,520 2,011 dapat disimpulkan bahwa variabel X
2
memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa X
2
mempunyai hubungan searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan CR memiliki pengaruh signifikan terhadap ROI.
3. DER X
3
terhadap ROI Y Terlihat nilai sig untuk ROA adalah 0,231. Nilai sig lebih besar dari nilai
probabilitas 0,05, atau nilai 0,231 0,05, maka H
1
ditolak dan Ho diterima. Variabel X
3
mempunyai t
hitung
yakni 1,212 dengan t
tabel
=2,011. Jadi t
hitung
t
tabel
dapat disimpulkan bahwa variabel X
3
tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa X
3
mempunyai hubungan searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan DER tidak
berpengaruh signifikan terhadap risiko ROI Jadi dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis variabel Net
Working Capital dan Current Ratio memiliki pengaruh yang sangat
signifikan terhadap Profitabilitas, sedangkan Solvabilitas Debt to Equity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas ROI.
4.4.4 Uji Signifikansi Simultan Uji F