Multikolinearitas Autokorelasi Heteroskedastisitas Koefisien Determinasi Uji F-statistik Uji Secara Simultan

panel tidak jauh berbeda, sedangkan untuk permaslahan heteroskedastisitas terdapat perbedaan yang cukup besar Ridho, 2007.

a. Multikolinearitas

Model regresi dikatakan terkena multikolinearitas apabila terjadi hubungan linear yang sempurna diantara beberapa variabel atau semua variabel bebas dari suatu model regresi. Dapat disimpulkan, multikolinearitas terjadi pada regresi berganda yang melibatkan lebih dari dari satu variabel independen. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan mengkorelasikan antar variabel. Pengambilan keputusannya adalah jika hasil korelasi antar variabel independen dibawah 0,9 maka tidak terjadi multikolinearitas.

b. Autokorelasi

Autokorelasi dalam konteks regresi adalah suatu gejala dimana terdapat korelasi antara error term sekarang dengan error term periode sebelumnya. Autokorelasi biasanya terjadi pada data time series namun dapat juga terjadi pada jenis data cross section. Menurut Pratomo dan Hidayat 2007, bahwa dalam metode FEM fixed effect model diasumsikan bebas dari autokorelasi, maka pengujian autokorelasi dapat diabaikan.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. pada pengolahan data panel, Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas di uji dengan motode cross-section weighting, dimana jika nilai R 2 dari weighted statistics yang lebih besar dari pada R 2 unweighted statistics square menunjukkan adanya heteroskedastisitas. Jika terdapat masalah heteroskedastisitas, maka dengan metode cross-section weighting masalah sudah teratasi.

7. Test Goodness of Fit

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan suatu nilai untuk menginformasikan seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama-sama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi adalah 0 R² 1 dimana semakin mendekati 1 maka penjelasan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar.

b. Uji F-statistik Uji Secara Simultan

Uji F-statistik dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dari variabel independen secara bersama-sama signifikan mempengaruhi variabel dependen. Bentuk pengujiannya sebagai berikut: 1. Jika F-hitung F-tabel, artinya variabel independen secara bersama- sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai F-hitung F-tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

c. Uji T-statistik Uji Parsial