Pengaruh Likuiditas Terhadap Penyaluran Kredit Pengaruh Capital Terhadap Penyaluran Kredit Pengaruh Loan Loss Provisions Terhadap Penyaluran Kredit

pengaruhnya terhadap jumlah kredit yang disalurkan akan semakin besar. Penelitian Altunbas et al. 2009 menggunakan data sampel bank antar negara di Eropa dengan periode 6 tahun sedangkan penelitian ini menggunakan data panel dengan sampel bank yang ada di satu negara yaitu Indonesia.

4.2.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Penyaluran Kredit

Hasil pengujian secara parsial yaitu nilai t hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t 0,05,65 dan nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05 dengan demikian hipotesis yang menyatakan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit tidak diterima. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian terdahulu yaitu Altunbas et al. 2009 dan Alfaro et al. 2004. Dalam penelitian Altunbas et al. 2009 menyatakan likuiditas berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit secara signifikan. Pada penelitan Altunbas et al. 2009 terdapat 2.947 sampel bank dari 12 negara di Eropa sedangkan sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 11 sampel bank di Indonesia .

4.2.3 Pengaruh Capital Terhadap Penyaluran Kredit

Hasil pengujian secara parsial yaitu nilai t hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t 0,05,65 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05 dengan demikian hipotesis yang menyatakan modal berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit diterima. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alfaro et al. 2004, Ridho 2007 dan Altunbas et al. 2009. Hasil dari penelitian ini memiliki pengaruh yang positif sebesar 0.6402, yang berarti bahwa peningkatan modal bank sebesar Rp 1 juta akan mampu meningkatkan jumlah kredit yang diberikan bank bersangkutan sebesar Rp 640 ribu. Hal yang sama bila Universitas Sumatera Utara dihubungkan dengan pilar pertama API yaitu penguatan modal dapat mendorong fungsi intermediasi bank menjadi lebih baik lagi karena modal yang besar dapat meningkatkan kemampuan bank untuk menangani resiko dari kegiatannya.

4.2.4 Pengaruh Loan Loss Provisions Terhadap Penyaluran Kredit

Hasil pengujian secara parsial yaitu nilai t hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t 0,05,65 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05 dengan demikian hipotesis yang menyatakan loan-loss provisions berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit diterima. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Altunbas et al. 2009. Pada penelitian terdahulu loan-loss provisions berpengaruh secara negatif terhadap penyaluran kredit sedangkan pada penelitian ini berpengaruh positif. Penelitian Altunbas et al. 2009 menggunakan data sampel bank antar negara di Eropa selama periode 1999 sampai 2005 sedangkan penelitian ini menggunakan data panel dengan sampel bank yang ada di satu negara yaitu Indonesia selama periode 2007-2012.

4.2.5 Pengaruh Expected Default Frequency Perusahaan Terhadap Penyaluran Kredit