Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa nilai Koefisien Determinasi R² sebesar 0.796520 yang berarti secara keseluruhan variabel independen yang ada dalam
persamaan tersebut hanya mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen sebesar 79,65 dan sisanya 20,35 dijelaskan variabel lain yang tidak
dimasukan ke dalam model persamaan tersebut.
4.1.4.2 Hasil Uji F Regresi Hipotesis Pertama
Hasil pengujian statistik F uji simultan pada variabel ukuran perusahaan, likuiditas, capital, loan-loss provisions, dan expected default frequency terhadap
penyaluran kredit perbankan dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Uji F Hipotesis Pertama
F-statistic 13.04828
ProbF-statistic 0.000000
Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 4 Tabel 4.6 menunjukkan secara serempak variabel ukuran perusahaan,
likuiditas, capital, loan-loss provisions, dan expected default frequency berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan, karena nilai F
hitung
13.04828 F
tabel
2,35. Adanya pengaruh yang signifikan dapat dilihat juga dari nilai signifikansi F 0,000 α0,05.
4.1.4.3 Hasil Uji T Regresi Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil pengujian Tabel 4.4, maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen diuraikan sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel ukuran perusahaan mempunyai nilai t
hitung
= 3.017440 yang lebih besar dari t
tabel
1,6702 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0040 yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Kondisi ini berarti hipotesis satu H
1
diterima. b. Variabel likuiditas mempunyai nilai t
hitung
= 0.663336 yang lebih besar dari t
tabel
1,6702 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,5102 yang lebih besar
dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran kredit
perbankan. Kondisi ini berarti hipotesis satu H
1
tidak dapat diterima. c. Variabel capital mempunyai nilai t
hitung
= 3.337271 yang lebih besar dari t
tabel
1,6702 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0016 yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel capital
berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Kondisi ini berarti hipotesis satu H
1
diterima. d. Variabel loan-loss provisions mempunyai nilai t
hitung
= 2.743441 yang lebih besar dari t
tabel
1,6702 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0084 yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel loan-loss provisions berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Kondisi ini berarti hipotesis satu H
1
diterima.
Universitas Sumatera Utara
e. Variabel expected default frequency mempunyai nilai t
hitung
= 4.083279 yang lebih besar dari t
tabel
1,6702 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,0002
yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel expected default frequency berpengaruh secara signifikan
terhadap penyaluran kredit perbankan. Kondisi ini berarti hipotesis satu H
1
diterima.
4.1.5 Pengujian Hipotesis Kedua H