are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 dan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut tidak diaudit Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of June 30, 2015 and
for the Six Months Period Then Ended
unaudited
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
36
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
u. Imbalan kerja karyawan u. Employee benefits
Grup mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai
dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No.
132003 tanggal
25 Maret
2003. Undang-undang
ini mewajibkan Grup untuk mengakui imbalan
kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, di bawah
peraturan perundang-undangan
atau peraturan industri, yang mencakup imbalan
pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak
kerja, dan imbalan kompensasi berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk
imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang- undang ditentukan dengan menggunakan
metode aktuarial “Projected Unit Credit”. The Group recognizes employees’ benefits
liabilities in accordance with Labor Law No. 132003 dated March 25, 2003 the Law. This
Law requires the Group to provide all employee benefits under formal and informal
plans or agreements, under legislative requirements
or through
industry arrangements,
including post-employment
benefits, short-term and other long-term employees’ benefits, termination benefits, and
equity compensation benefits. The calculation of liability of employees’ benefits based on the
Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 24 Revisi 20
13, “Imbalan Kerja”. Revisi PSAK 24 Revisi 2013, adalah
keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan seluruhnya melalui penghasilan
komprehensif lain dan dilaporkan dalam saldo laba. Sebelum 1 Januari 2015, keuntungan
atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-
asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan
atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”, yaitu apabila akumulasi keuntungan
atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya
melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian aktuarial yang melebihi batas 10 tersebut diakui atas dasar metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. PSAK 24 yang direvisi
tersebut
menyebabkan keuntungan
atau kerugian aktuarial dibebankan seluruhnya
dalam saldo laba. Effective January 1, 2015, the Group applies
PSAK 24 Revised 2013, “Employees’ Benefits”. Revision on PSAK 24 Revised
2013, is actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in
actuarial assumptions are fully charged or credited through other comprehensive income
and reported in retained earnings. Before January 1, 2015, actuarial gains or losses
arising from experience adjustments and changes
in actuarial
assumptions are
recognized as income or expense using “Corridor Approach”, that is when the net
cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting
period exceed 10 of the present value of the defined benefit obligations at that date.
The actuarial gains or losses in excess of the said 10 threshold are recognized on a
straight-line method over the expected average remaining service years of the
qualified employees. The revised PSAK 24 caused to actuarial gains or losses are fully
charged in retained earnings.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-
rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi
syarat tersebut.
Selain itu,
penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the