are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 dan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut tidak diaudit Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of June 30, 2015 and
for the Six Months Period Then Ended
unaudited
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. Summary of Significant Accounting Policies
continued
n. Penurunan nilai
aset non-keuangan
lanjutan n.
Impairment of
non-financial assets
continued
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan
jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya. Reversal of an impairment loss is recognized
as profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is
adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir tahun dan ketika terdapat indikasi bahwa
nilai tercatatnya
mungkin mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat
tiap UPK atau kelompok UPK terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK
kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait
goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment at the end of year and when circumstances indicate that
the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by
assessing the recoverable amount of each CGU or group of CGUs to which the
goodwill relates. When the recoverable amount of the CGU is less than their carrying
amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot
be reversed in future periods.
o. Sewa o. Leases
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi
transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to
the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the
substance of the transaction rather than the form of the contract, at inception date.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan
demikian, pembayaran sewa diakui pada laba atau rugi dengan dasar garis lurus straight-line
basis selama masa sewa. A lease is classified as an operating lease if it
does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the
leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a
straight-line basis over the lease term.
p. Uang muka perkebunan plasma p. Advances for plasma plantations
Uang muka perkebunan plasma merupakan biaya-biaya
yang dikeluarkan
untuk pengembangan perkebunan plasma yang
untuk sementara dibiayai sendiri oleh Grup sementara menunggu pendanaan dari bank
terealisasi.
Advances for plasma plantations represent cost to develop plasma area, in which these
are temporarily funded by the Group while waiting for realization of funding from bank.
are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 dan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut tidak diaudit Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of June 30, 2015 and
for the Six Months Period Then Ended
unaudited
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued q. Aset takberwujud
q. Intangible assets
Beban ditangguhkan Deferred charges
Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan biaya perolehan sistem perangkat lunak yang
mempunyai masa manfaat lebih dari satu 1 tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
metode garis lurus selama masa manfaatnya, yaitu 4 tahun.
Costs incurred in relation with systems software cost, which have beneficial period of
more than one 1 year, are deferred and amortized using the straight-line method over
the periods benefited of 4 years.
Beban tangguhan hak pengusahaan hutan Deferred costs of forest concession rights
Biaya dan
iuran yang
terjadi untuk
memperoleh Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHK, seperti iuran IUPHHK,
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa
manfaat masing-masing
IUPHHK tersebut dengan menggunakan metode garis
lurus selama jangka waktu IUPHHK. Costs and fees incurred in obtaining forest
concession rights, such as, among others, forest concession fees, are capitalized and
amortized over the economic terms of the concession rights using the straight-line
method over the terms of the concession rights.
r. Biaya pinjaman r.
Borrowing costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan,
atau pembuatan
aset kualifikasian
dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset. Disamping itu, biaya pinjaman lainnya
diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya
lain yang ditanggung Grup sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production
of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise,
borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of
interests and other financing charges that the Group incurs in connection with the borrowing
of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas
yang diperlukan
untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan
sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk
aset kualifikasian
dan biaya
pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya
secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan
untuk mempersiapkan
aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai
dengan maksudnya. Capitalization of borrowing costs commences
when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and
the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred.
Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary
to prepare the qualifying assets are substantially completed for their intended use.