are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 dan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut tidak diaudit Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of June 30, 2015 and
for the Six Months Period Then Ended
unaudited
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
46
4. SUMBER ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN lanjutan
4. SOURCE OF
ESTIMATION UNCERTAINTY
continued Estimasi dan asumsi lanjutan
Estimated and assumptions continued
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak
akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax
losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can
be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax
assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Grup memiliki aset pajak tangguhan - rugi pajak, neto sebesar
Rp96.906.201 31
Desember 2014:
Rp91.442.897 Catatan 17f. Rugi pajak tersebut terkait kepada entitas-entitas anak yang tanaman
perkebunannya masih belum menghasilkan atau baru mulai menghasilkan, belum daluwarsa dan
tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam
Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17f.
As of June 30, 2015, the Group has deferred tax assets
- tax
losses, net
amounting to
Rp96,906,201 December
31, 2014:
Rp91,442,897 Note 17f. These tax losses related to subsidiaries where the plantations are
still in immature stage or just started to mature, are not yet expired and may not be used to offset
taxable profits elsewhere in the Group. Further details are disclosed in Note 17f.
Penurunan nilai aset non - keuangan Impairment of non - financial assets
Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang
lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat
yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati
dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
Berdasarkan penilaian kecuali untuk aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset nonkeuangan pada tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014. An impairment exists when the carrying value of
an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its
value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding
sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less
incremental costs for disposing the asset. Based on assessment except for fixed assets,
management believes that there is no indication of potential impairment of non - financial assets as of
the June 30, 2015 and December 31, 2014.
are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 Juni 2015 dan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut tidak diaudit Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of June 30, 2015 and
for the Six Months Period Then Ended
unaudited
Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated
47
5. KAS DAN BANK 5. CASH ON HAND AND IN BANKS
30 Juni 2015 31 Desember 2014
June 30, 2015 December 31, 2014
Kas 4.680.515
2.769.630 Cash on hand
Bank Cash in banks
Pihak berelasi Catatan 30a Related party Note 30a
Dalam Rupiah In Rupiah
PT Bank Sahabat Sampoerna 5.147.512
22.596.349 PT Bank Sahabat Sampoerna
Pihak ketiga Third parties
Dalam Rupiah In Rupiah
PT Bank Mandiri Persero Tbk 104.084.050
37.904.034 PT Bank Mandiri Persero Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
Persero Tbk 37.292.000
47.162.145 Persero Tbk PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
20.458.834 38.096.374
Persero Tbk PT Bank UOB Indonesia
15.115.497 11.724.838
PT Bank UOB Indonesia PT Bank ANZ Indonesia
1.798.389 -
PT Bank ANZ Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk
1.589.838 4.975.317
PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
128.939 22.514.711
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain masing-masing
di bawah Rp1 miliar 1.557.330
1.656.191 Others each below Rp1 billion
Dalam Dolar AS Catatan 36 In US Dollar Note 36
PT Bank Mandiri Persero Tbk 422.483
4.176.615 PT Bank Mandiri Persero Tbk
Lain-lain masing-masing di bawah Rp500 juta
726.432 1.058.914
Others each below Rp500 million Sub-total
188.321.304 191.865.488
Sub-total
Total 193.001.819
194.635.118 Total
6. PIUTANG USAHA DAN LAIN-LAIN 6. TRADE AND OTHER RECEIVABLES
Piutang Usaha - Pihak Ketiga Trade Receivables - Third Parties
30 Juni 2015 31 Desember 2014
June 30, 2015 December 31, 2014
Dalam Rupiah 123.872.899
83.972.268 In Rupiah
Dalam Dolar AS Catatan 36 -
6.400.433 In US Dollar Note 36
Total 123.872.899
90.372.701 Total
Piutang usaha terutama merupakan piutang kepada pelanggan sehubungan dengan penjualan
minyak sawit dan inti sawit. Piutang usaha akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari.
Trade receivables mainly represent receivables from customers for sale of crude palm oil and palm
kernel. Trade receivables will be due in 30 days.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas
penurunan nilai piutang usaha. Based on the results of review for impairment at
the end of the year, the management believes that all trade receivables can be collected and no
allowance for impairment of trade receivables is necessary.
Piutang usaha tertentu Grup sebesar Rp3.483.689 31 Desember 2014 : Rp3.140.181 digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman bank Catatan 20. Certain trade receivables of the Group amounted to
Rp3,483,689 December 31, 2014 : Rp3,140,181 are pledged as collateral for bank loan facility Note
20.