Inovasi Produk Drone Wulung
LAKIP TIRBR 2016 24
Airworthiness Authority IMAA dan diserahkan ke Kementerian Pertahanan.
BPPT berupaya terus mengembangkan teknologi Puna Wulung agar dapat mencapai kinerja sesuai dengan Operational
Requirement OpsReq TNI yang menetapkan endurance atau daya tahan terbang selama 6 jam. Peningkatan kinerja Wulung
dilakukan dengan repoweringcaramengganti engine dengan kapasitas yang lebih besar sehingga payload meningkat dan
dapat membawa bahan bakar cukup untuk dapat terbang selama 6 jam. Selalin itu peningkatan reliabilitydilakukan dengan
penambahan secondary fuel tank dan pompa bbm sehingga mesin tidak mudah mati saat operasi terbang. Penambahan flap
agar lebih stabil dan aman saat landing, modifikasi nose landing gear agar lebih tahan terhadap dampak hard landing serta
penggunaan alternator sebagai suplai daya onboard system sehingga dapat terbang lebih lama dengan membawa baterai
yang minimal. a.2. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir. Pada Tahun 2015 perbaikan pada Pesawat Udara Nir Awak
PUNA Wulung adalah penambahan flap yang telah membuat Puna Wulung dapat takeoff dengan jarak yang lebih pendek dan
dapat mengurangi stall speed nya. Untuk Tahun 2016, PUNA Wulung berhasil mengalami beberapa perbaikan kinerjanya. Hal
yang sudah di lakukan untuk perbaikan tersebut antara lain penambahan alternator yang memungkinkan Wulung dapat
terbang lebih lama dengan batere yang minimal. Selanjutnya perbaikan pada servo mechanism yang di sesuaikan untuk
spesifikasi militer dengan reliability yang lebih baik. Selanjutnya pada Tahun 2016 juga telah di lakukan repowering engine
dengan kapasitas yang lebih besar sehingga memungkinkan PUNA untuk meningkatkan Maximum Take off Weight MTOW
LAKIP TIRBR 2016 25
dan membawa bahan bakar bakar lebih banyak untuk menempuh waktu terbang yang lebih lama. Pada Tahun 2016,
Puna Wulung telah berhasil untuk memperoleh sertifikat dari Indonesian Military Airworthiness Authority IMAA untuk
sertifikasi militer. a.3
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis. Target jangka menengah dari program PUNA Wulung adalah
dapat dimanfaatkannya produk ini oleh TNI pada Tahun 2016. Pada Tahun 2016 realisasi yang telah di capai oleh Wulung
adalah tersertifikasi untuk spesifikasi militer oleh Indonesian Military Airworthiness Authority, Repowering engine dan
penggunaan alternator
sehingga dapat
meningkatkan kemampuan terbang lebih dari 6 jam tanpa harus menambah
jumlah baterai. a.4
Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Realisasi kinerja PUNA Wulung di bandingkan dengan standar nasional di tunjukkan pada Tabel 3.3.
Standard nasional opsreq TNI AU
Realisasi saat ini
Durasi terbang 6 jam keatas Belum bisa mencapai, masih
perlu beberapa modifikasi dan uji terbang
Menggunakan alternator Memenuhi
Standar militer Memenuhi
Tabel 3-3 Perbandingan kinerja PUNA Wulung dengan
standar nasional.
LAKIP TIRBR 2016 26
a.5 Analisis penyebab keberhasilanatau peningkatankinerja
Tetap melakukan inovasi dan perbaikan teknis secara berkelanjutan dalam rangka memenuhi spesifikasi sesuai
keinginan user user requirement. Konsisten dalam melaksanakan kegiatan inovasi.
a.6 Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Membentuk satuan STKK yang khusus menangani kegiatan inovasi shortmedium range drone.
a.7 Analisis programkegiatan penunjang keberhasilan
Perlu di tambah anggaran untuk menyelesaikan inovasi khusus untuk pemenuhan performance puna wulung agar
memenuhi opsreq user dan PT DI dapat memproduksi dan menjual puna Wulung yang memenuhi opsreq user TNI AU.
Perlu fokus dalam menyelesaikan permasalahan peningkatan performance puna Wulung.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat diketahui bahwa capaian kinerja TIRBR untuk Indikator Kinerja Jumlah Inovasi yang Dihasilkan,
dengan target 1 Inovasi adalah sebagai berikut:
A.1. 1. Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja tahun ini :
Prosentase Capaian
Kinerja =
Realisasi x 100
Target
= 1 Inovasi
x 100 = 100 1 Inovasi
LAKIP TIRBR 2016 27
Tabel 3-4 Perbandingan antara target PUNA Wulung dengan realisasi kinerja IK 1
Gambar 3-1 Kegiatan Uji terbang PUNA Wulung Tahun 2016 A.1. 2.
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
Dalam dokumen perencanaan strategis TIRBR tahun 2015-2019, Revisi 2, pada tahun 2015 tidak terdapat target pada indikator kinerja
Indikator Kinerja
Target Realisasi
Program Mitra
Jumlah Inovasi yang
Dihasilkan 1
Inovasi 1 Inovasi
100 PPT Bidang
Teknologi Pertahanan
dan Keamanan
Kementerian Pertahanan
LAKIP TIRBR 2016 28
Jumlah inovasi yang dihasilkan, oleh karena itu tidak dapat dilakukan perbandingan antara realisasi kinerja indikator kinerja tahun ini 2016
dengan capaian kinerja tahun sebelumnya 2015. Uraian mengenai perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir untuk masing-masing kegiatan dapat dilihat dalam uraian sebelumnya pada
penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja. A.1. 3.
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis.
Sesuai dokumen perencanaan strategis, jumlah inovasi yang akan dihasilkan sampai dengan tahun 2019 berjumlah 6 inovasi dengan
level outcome, yang merupakan kontribusi dari bidang Hankam, Permesinan dan Transportasi di TIRBR yaitu :
1 inovasi produk drone wulung pada tahun 2015 2 inovasi, yaitu:1 inovasi prototipe low cost turning machine CNC
dari PTIP dan 1 inovasi produk drone alap-alap yang dihasilkan pada tahun 2017
1 inovasi produk prototip TUBP 4 MW pada tahun 2018 2 inovasi yang di rencanakan untuk di hasilkan pada Tahun 2019
yaitu berupa 1 produk drone I MALE-x dan 1 prototip sistem perlintasan sebidang sistem keselamatan transportasi kereta api.
Berdasarkan realisasi kinerja yang telah dicapai pada tahun 2016, dapat diketahui bahwa realisasi kinerja TIRBR mengenai jumlah
inovasi yang dihasilkan sampai dengan tahun 2016 sesuai dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis TIRBR BPPT tahun 2015-2019, Revisi 2 yaitu menghasilkan inovasi yang menjadi impact BPPT.
LAKIP TIRBR 2016 29
A.1. 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional
Uraian mengenai realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional untuk masing-masing kegiatan dapat dilihat dalam uraian sebelumnya
penjelasan capaian masing-masing indikator kinerja. A.1. 5.
Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja
Faktor Penyebab Keberhasilan Peningkatan Kinerja : Komitmen dan dukungan dari Pimpinan BPPT terhadap
pelaksanaan programkegiatan TIRBR, khususnya terhadap pelaksanaan programkegiatan yang menghasilkan inovasi.
Komitmen dan dukungan Pimpinan dan Manajemen Unit Kerja TIRBR yang terkait dengan pelaksanaan programkegiatan TIRBR,
khususnya terhadap pelaksanaan programkegiatan yang yang menghasilkan inovasi.
Komitmen, dukungan dan partisipasi seluruh jajaran Unit Kerja untuk peningkatan kinerja TIRBR.
TIRBR memiliki SDM yang kompeten untuk keberhasilan pelaksanaan programkegiatan TIRBR.
TIRBR memiliki sarana dan prasarana yang mendukung untuk pelaksanaan programkegiatan .
Adanya dukungan dari mitra pengguna hasil inovasi TIRBR. A.1. 6.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya
Uraian mengenai analisis atas efisiensi untuk masing-masing kegiatan dapat dilihat dalam uraian sebelumnya pada penjelasan capaian
indikator kinerja. A.1. 7.
Analisis programkegiatan penunjang keberhasilan
Uraian mengenai realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional untuk masing-masing kegiatan dapat dilihat dalam uraian sebelumnya
pada penjelasan capaian indikator kinerja..
LAKIP TIRBR 2016 30
B.2. Pengukuran capaian Indikator kinerja 2 yaitu 1 satu Rekomendasi di bidang TIRBR yang dimanfaatkan yaitu DED FEED pabrik gula.
Sesuai dokumen Rencana Strategis BPPT Tahun 2015-2019, Revisi 2, Rekomendasi adalah layanan teknologi berupa masukan dan atau
penyampaian pandangan dalam bentuk saran secara tertulis kepada pihak yang membutuhkan atau yang menjadi tujuan hasil kerekayasaan BPPT.
Pada Tahun 2016, Rekomendasi TIRBR adalah DED FEED pabrik gula yang telah di manfaatkan untuk pembangunan pabrik gula glenmore yang
pada athun 2016 telah menyelesaikan proses commissioning seluruh sistemnya.
Secara ringkas, capaian kinerja indikator kinerja 1 yaitu jumlah inovasi yang dihasilkan, dengan target 1 Inovasi dapat dilihat pada tabel 3.5
Sasaran Program 1:
Terwujudnya inovasi di bidang Industry Rancang Bangun dan Rekayasa untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
Indikator Kinerja 1 :
Jumlah rekomendasi di bidang TIRBR yang dimanfaatkan.
Target :
1 satu Rekomendasi
Penjelasan Target Indikator Kinerja 1 :
DED FEED pabrik gula
Program Capaian Kinerja
Outcome Bukti Pendukung
PPT Bidang Teknologi
Permesinan DED FEED pabrik gula
MoU dan PKS BPPT dan PTPN XII
Tabel 3-5 Capaian Kinerja Indikator Kinerja 1
LAKIP TIRBR 2016 31
Penjelasan Capaian Indikator Kinerja :