Ambalan Penegak MATERI POKOK
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar KMD
55
PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK PRODIK PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
PROGRAM KEGIATAN PENEGAK I.
PENDAHULUAN
Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 – 20 tahun. Secara umum usia tersebut disebut masa sosial Kohnstam atau disebut juga masa remaja awal yaitu masa
pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif,
sudah mengenal cinta dengan lain jenis kelamin.
Kegiatan golongan Pramuka Penegak disebut kegiatan bakti. Bagi seorang Penggalang yang masuk Ambalan Penegak, berarti melanjutkan latihan yang telah diterima ketika berada di
golongan Siaga dan Penggalang. Ambalan Penegak adalah tempat mempraktekkan dan menyempurnakan pendidikannya dalam Gerakan Pramuka. Bagi mereka yang belum pernah
menjadi Pramuka dapat diterima sebagai anggota Ambalan dengan melalui prosedur sebagai “tamu ambalan” kemudian menjadi “anggota ambalan”. Kepenegakan adalah latihan ke arah
kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memilih
cara hidup dengan berpedoman Trisatya dan Dasadarma.
Penegak dianggap sudah berani meluaskan sayapnya sendiri, membuka lingkaran dunianya lebar- lebar serta mandiri. Maka bentuk upacara pembukaan dan penutupan latihan Ambalan Penegak
adalah berupa barisan yang terbuka dari semua sudut, yakni bersaf satu lurus di mana pemimpin- pemimpin Ambalannya berada di sebelah kanan. Pembina bisa berada di tengah-tengah lapangan
upacara, tetapi bisa berada di ujung barisan paling kanan. Filosofisnya adalah bahwa Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar dan peran Pembina dalam membina Penegak adalah
memberi porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan, motivasi dan arahan tut wuri handayani, dibandingkan dengan di tengah-tengah menggerakkan ing madya mangun karsa,
dan di depan memberi keteladanan ing ngarsa sung tulada.
Proses pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan latihan, serta perjalanan
spiritual hike melalui renungan jiwa sebagai sarana introspeksi dan retrospeksi seorang Penegak.