44
capitalization
Variab el dependen:
ROA, ROE, ROCE, dan
NIM ROA dan ROE. GDP
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan
ROE.
Inflation rate berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA, ROE, dan NIM. Market
capitalization
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ROA.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
2.3.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual penelitian
ini adalah sebagai berikut:
H1
H2
H3
H4
H5
H6 Return On Assets
Y EAR X1
DER X2
Pertumbuhan Aset X3
Ukuran Perusahaan X4
Inflasi X5
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka konseptual, dapat diketahui bahwa variabel independen dalam penelitian ini adalah Equity to Total Assets Ratio EAR,
Debt to Equity Ratio DER, pertumbuhan aset Assets Growth, ukuran
perusahaan Firm Size, dan inflasi Inflation, sedangkan variabel dependennya adalah profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets
ROA. Equity to Total Assets Ratio
EAR sebagai indikator tersedianya
modal untuk menjaga likuiditas dan kelangsungan operasionalnya, selain itu juga melindungi nasabah dari kerugian yang timbul dan menjaga dana
mereka. Secara teoritis dikatakan bahwa semakin tinggi nilai EAR, maka akan semakin baik anggaran bank dalam membelanjakan investasinya
sehingga kemampuan bank dalam meningkatkan labanya menjadi semakin optimal Berger, 1995.
Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang mengukur
kemampuan ekuitas pemilik perusahaan dalam memenuhi liabilitasnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah liabilitas suatu
perusahaan. Kondisi ini pada umumnya kurang baik bagi perusahaan, terutama dalam hal memperoleh pinjaman dari pihak kreditur. Semakin tinggi
rasio DER juga dapat disebabkan oleh menurunnya ekuitas perusahaan. Salah satu faktor yang menyebabkan ekuitas menurun adalah karena laba negatif
atau menurunnya laba.
Universitas Sumatera Utara
46
Pertumbuhan aset dalam penelitian ini diukur dengan menghitung selisih total aset yang dimiliki perusahaan pada periode sekarang dengan
periode sebelumnya terhadap total aset periode sebelumnya. Pertumbuhan aset sangat diharapkan menaik dari tahun ke tahun, karena pertumbuhan yang
baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukkan besarnya total aset perusahaan.
Perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar, dimana melalui pengelolaan atas sumber daya tersebut, perusahaan bisa menghasilkan laba
yang tinggi. Secara logis, rasio ini diduga berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankan karena dapat mempengaruhi kemampuan bank dalam
menghasilkan laba. Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distribusi barang. Jika bank dapat mengantisipasi inflasi, profitabilitas bank akan positif selama bank menyesuaikan suku bunga dengan waktu yang tepat,
dan menghasilkan peningkatan keuntungan yang lebih cepat dibanding peningkatan biaya. Namun, jika bank gagal mengantisipasi inflasi, pengaruh
terhadap ROA akan negatif, karena bank terlalu lambat menyesuaikan suku bunga mereka, sehingga menghasilkan peningkatan biaya bunga yang lebih
cepat dibanding peningkatan keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
47
2.3.2 Hipotesis penelitian