93
ukuran perusahaan, dan inflasi terhadap Return On Assets ROA sebagai variabel dependen menunjukkan hubungan yang cukup kuat. Hal ini terlihat
dari nilai R sebesar 0.546 atau 54.6, angka ini lebih besar dari 50. Sedangkan R Square sebesar 0.298 atau 29.8 menunjukkan bahwa variabel
independen Equity to Total Assets Ratio EAR, Debt to Equity Ratio DER, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi dapat menjelaskan 29.8
perubahan Return On Assets ROA, sisanya sebesar 70.2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini.
Nilai Adjusted R Square adalah 0,248 atau 24,8 yang bila dibandingkan dengan R Square diperoleh 0,05 atau 5, dimana 5 saja dari Return On
Assets ROA yang mampu diprediksi oleh Equity to Total Assets Ratio
EAR, Debt to Equity Ratio DER, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi. Nilai Standar Error of The Estimate sebesar 0.90768 nilai ini
digunakan untuk menilai ketepatan model regresi dalam memperkirakan variabel dependen, semakin rendah nilainya maka semakin tepat model
regresi yang digunakan.
4.5.2 Uji Signifikan Pengaruh Secara Simultan Uji-F
Untuk pengujian pengaruh Equity to Total Assets Ratio EAR, Debt to Equity Ratio
DER, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi terhadap ROA maka dilakukan uji statistik F. Hasil uji tersebut terdapat pada
tabel 4.16 sebagai berikut:
Tabel 4.16 Uji Statistik F
Universitas Sumatera Utara
94
ANOVA
b
Model Sum of
Squares f
Mean Square
ig. Re
gression 24.502
4.900 .948
000
a
Re sidual
57.672 .824
Tot al
82.174 5
a. Predictors: Constant, Rate Inflation, Ukuran Perusahaan, DER, Pertumbuhan Aset , EAR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2014 Tabel diatas menunjukkan nilai F
hitung sebesar 5.948 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05. Nilai F
hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F
tabel, hasilnya diketahui bahwa nilai F tabel untuk INV 0,05, 5, 70 adalah 2,345. Nilai F hitung F tabel 5.948 2,345. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel Equity to Total Assets Ratio EAR, Debt to Equity Ratio
DER, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA maka H
1
diterima dan H
2
ditolak.
4.5.3 Uji Pengaruh Secara Partial Uji - t
Pengaruh Equity to Total Assets Ratio EAR, Debt to Equity Ratio DER, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi terhadap Return On
Universitas Sumatera Utara
95
Assets ROA dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.17
berikut:
Tabel 4.17 Uji Statistik T
Coefficients
a
Model Unstan
dardized Coefficients
Stand ardized
Coefficients Collineari
ty Statistics S
td. Error Beta
ig. T
olerance IF Constant
2.859 2
.070 .443
.258 172
EAR .903
935 .968
.033 337
.4 43 .258
DER .150
039 .444
.250 000
.9 68 .033
Pertumbuhan Aset
.201 .062
.977 .023
262 .4
44 .250 Ukuran
Perusahaan 480
120 .964
.038 000
.9 77 .023
Rate Inflation 5.418
2 5.994
-.021 .208
835 .9
64 .038 a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2014 Tabel diatas menunjukkan nilai t hitung untuk masing-masing variabel
independen. Nilai t hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel
Universitas Sumatera Utara
96
yang diperoleh yakni 1.9944. Menurut Ghozali 2005 uji t dilihat dari tingkat signifikansi. Jika nilai sig dibawah 0.05 maka masing-masing variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Maka dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. EAR memiliki nilai signifikansi 0.337. Nilai sig lebih besar dari nilai
probabilitas 0.05, dimana EAR 0.337 0.05 maka H
1
ditolak dan H diterima. EAR memiliki nilai t hitung t tabel, yaitu 0.966 1.9944
maka dapat disimpulkan bahwa EAR tidak memiliki kontribusi terhadap ROA. Nilai t negatif menunjukkan bahwa EAR mempunyai
hubungan yang berlawanan arah dengan ROA. Jadi, dapat disimpulkan EAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
2. DER memiliki nilai signifikansi 0.000. Nilai sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0.05, dimana DER 0.000 0.05 maka H
1
diterima dan H ditolak. EAR memiliki nilai t hitung t tabel, yaitu 3.879 1.9944
maka dapat disimpulkan bahwa DER memiliki kontribusi terhadap ROA. Nilai t negatif menunjukkan bahwa DER mempunyai hubungan
yang berlawanan arah dengan ROA. Jadi, dapat disimpulkan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
3. Pertumbuhan aset memiliki nilai signifikansi 0.262. Nilai sig lebih
besar dari nilai probabilitas 0.05, dimana pertumbuhan aset 0.262 0.05 maka H
1
ditolak dan H diterima. Pertumbuhan aset memiliki nilai
t hitung t tabel, yaitu 1.131 1.9944 maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan aset tidak memiliki kontribusi terhadap ROA. Nilai t
Universitas Sumatera Utara
97
positif menunjukkan bahwa pertumbuhan aset mempunyai hubungan yang searah dengan ROA. Jadi, dapat disimpulkan pertumbuhan aset
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. 4.
Ukuran perusahaan memiliki nilai signifikansi 0.000. Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05, dimana ukuran perusahaan 0.000
0.05 maka H
1
diterima dan H ditolak. Ukuran perusahaan memiliki
nilai t hitung t tabel, yaitu 3.990 1.9944 maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki kontribusi terhadap ROA. Nilai t
positif menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan yang searah dengan ROA. Jadi, dapat disimpulkan ukuran perusahaan
memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA. 5.
Inflasi memiliki nilai signifikansi 0.835. Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0.05, dimana inflasi 0.835 0.05 maka H
1
ditolak dan H diterima. Inflasi memiliki nilai t hitung t tabel, yaitu 0.208 1.9944
maka dapat disimpulkan bahwa inflasi tidak memiliki kontribusi terhadap ROA. Nilai t negatif menunjukkan bahwa inflasi mempunyai
hubungan yang berlawanan arah dengan ROA. Jadi, dapat disimpulkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian