19
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, ROE dan ROCE. Capital berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, Loan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA dan NIM. Deposits berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE. GDP berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA dan ROE. Inflation rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, ROE, dan NIM. Market capitalization berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian yang belum konsisten antara penelitian yang satu dengan
penelitian yang lainnya, baik berbeda lokasi maupun periode waktu, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas, dan meneliti Equity to Total Assets Ratio EAR, Debt to Equity Ratio
DER, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi sebagai variabel bebas. Peneliti memilih perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI sebagai objek penelitian, dan periode pengamatan 2009-2012, dengan judul
“Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah Equity to Total Assets Ratio EAR berpengaruh terhadap
profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?
Universitas Sumatera Utara
20
2. Apakah Debt to Equity Ratio DER berpengaruh terhadap profitabilitas
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI? 3.
Apakah pertumbuhan aset berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI? 5.
Apakah inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?
6. Apakah Equity to Total Assets Ratio EAR, Debt to Equity Ratio
DER, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi secara bersama – sama berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji pengaruh Equity to Total Assets Ratio EAR
terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
2. Untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap
profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara
21
3. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan aset terhadap profitabilitas
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. 4.
Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
5. Untuk menguji pengaruh inflasi terhadap profitabilitas pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti pada bidang keuangan. Hasil penelitian diharapkan dapat
mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan dan profitabilitas pada perusahaan
perbankan. 2.
Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk merencanakan pengelolaan dana dalam rangka meningkatkan
laba pada periode berikutnya. 3.
Bagi pengetahuan umum, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan untuk mereka yang berminat mempelajari lebih jauh
tentang perencanaan pengelolaan dana untuk peningkatan laba.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pengertian Bank
Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, menyatakan bahwa bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam
bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan menurut PSAK No.31 2004:31.1 bank adalah lembaga
yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai
lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Menurut Kasmir 2008:25 bank merupakan lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang kredit
bagi masyarakat yang membutuhkannya. Dari definisi di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa usaha
pokok bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, seperti tabungan, deposito, maupun giro, dan menyalurkan dana
simpanan tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bentuk kredit maupun bentuk – bentuk lainnya. Dari penjelasan diatas, dapat
Universitas Sumatera Utara
23
dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu
berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga berbicara mengenai bank tidak lepas dari masalah keuangan.
2.1.2 Peran dan Fungsi Bank
2.1.2.1 Peran Bank Umum
Peran bank dalam melaksanakan fungsinya perlu diatur secara baik dan benar yang bertujuan untuk menjaga kepercayaan nasabah
terhadap aktivitas perbankan. Salah satu peraturan yang dibuat untuk mengatur perbankan berdasarkan Basel I dan II adalah peraturan
mengenai permodalan bank yang berfungsi sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian
.
Dalam Basel II lebih berfokus dalam menjaga konsistensi peraturan yang cukup dan berupaya dengan
menyiapkan persyaratan manajemen risiko dan modal yang ketat yang dirancang untuk meyakinkan bahwa suatu bank memiliki cadangan
modal yang cukup untuk risiko yang dihadapinya karena praktik pemberian kredit dan investasi yang dilakukannya. Secara umum,
aturan-aturan ini menegaskan bahwa semakin besar risiko yang dihadapi bank, semakin besar pula jumlah modal yang dibutuhkan bank
untuk menjaga likuiditas dan solvabilitas bank tersebut serta stabilitas ekonomi
.
Dengan demikian, kemampuan mengelola bank akan sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu bank,
sehingga diperlukan strategi penilaian Assets, Liability, and
Universitas Sumatera Utara
24
Management ALM yang merupakan suatu usaha dalam membatasi
risiko sekecil mungkin sehingga dapat diperoleh laba maksimal. Menurut Sitompul 2005, peranan perbankan dalam menjalankan
kegiatannya mempunyai peran penting dalam sistem keuangan, yaitu: a.
Pengalihan aset asset transmutation Merupakan pengalihan dana atau aset dari unit
surplus ke unit defisit. Dimana sumber dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal dari pemilik dana yaitu unit
surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank berperan sebagai
pengalih aset yang likuid dari unit surplus lender kepada unit defisit borrower.
b. Transaksi transaction
Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi. Dalam ekonomi
modern, transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk – produk yang
dikeluarkan oleh bank giro, tabungan, deposito, saham, dan sebagainya merupakan pengganti uang dan dapat digunakan
sebagai alat pembayaran. c.
Likuiditas liquidity Unit surplus dapat menempatkan dana yang
dimilikinya dalam bentuk produk – produk berupa giro,
Universitas Sumatera Utara
25
tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk – produk tersebut masing – masing mempunyai tingkat likuiditas yang
berbeda – beda. Untuk kepentingan likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan
dan kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami
surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.
d. Efisiensi efficiency
Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya.
Disini bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak – pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang
tidak simetris antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif. Peran bank menjadi penting untuk
memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling
berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga menjadi efisiensi biaya ekonomi.
2.1.2.2 Fungsi Bank Umum
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk
Universitas Sumatera Utara
26
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak
www.bi.go.id , 2011. Menurut Darmawi 2006,
fungsi – fungsi yang dilakukan bank umum dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan
kliring. Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan
kebijakan moneter. b.
Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting
adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan
bank umum adalah jasa – jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
c. Memberikan pinjaman kredit
Fungsi utama bank umum adalah pemberian kredit kepada para peminjam. Dalam pemberian kredit, bank umum
memberikan pelayanan sosial yang besar karena melalui kegiatannya produksi dapat ditingkatkan. Investasi barang
Universitas Sumatera Utara
27
modal dapat diperluas dan pada akhirnya standard hidup yang lebih tinggi dapat dicapai.
d. Menghimpun Dana dari Tabungan Masyarakat
Bank memberikan jasa yang sangat penting bagi kelancaran perekonomian dengan memberikan fasilitas
berupa menghimpun tabungan masyarakat untuk tujuan ekonomi dan sosial melalui proses tabungan.
e. Menyediakan Fasilitas untuk Memperlancar Perdagangan
Luar Negeri Perdagangan luar negri mengharuskan pelayanan
perbankan internasional karena adanya perbedaan valuta antara suatu negara dengan negara yang lain. Untuk
keperluan ini pembeli dapat datang ke bank umum devisa dan dengan cepat dan efisien mengatur jumlah valuta asing
yang diperlukan. Adapun secara spesifik terdapat beberapa fungsi bank pada
umumnya menurut Susilo, dkk 2000, antara lain: a.
Agent of trust Merupakan lembaga yang landasannya adalah
kepercayaan, baik dalam menghimpun dana ataupun dalam penyaluran dana. Masyarakat akan menitipkan dananya di
bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan bahwa uangnya akan dikelola dengan baik. Pihak bank sendiri akan
Universitas Sumatera Utara
28
menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan
bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, mengelola dana dengan baik, dan debitur mempunyai niat
baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.
b. Agent of development
Merupakan lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa menghimpun
dan menyalurkan dana merupakan hal yang sangat diperlukan bagi lancarnya perekonomian di sektor riil.
Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat untuk melakukan investasi, kegiatan distribusi serta kegiatan
konsumsi barang dan jasa. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian suatu masyarakat. c.
Agent of services Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan
penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang
ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa tersebut antara
Universitas Sumatera Utara
29
lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan
2.1.3 Jenis – Jenis Bank
Menurut Dendawijaya 2009:15 penggolongan bank dapat dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
6. Jenis bank berdasarkan undang-undang
Berdasarkan Pasal 5 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan,
terdapat dua jenis bank, yaitu: a.
Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. b.
Bank perkreditan rakyat BPR Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 7.
Jenis bank berdasarkan kepemilikannya Ditinjau dari segi kepemilikan adalah siapa saja yang
memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang
Universitas Sumatera Utara
30
bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah:
a. Bank milik negara badan usaha milik negara atau BUMN
Bank milik negara yaitu bank yang baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh negara, sehingga
seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh negara pula. b.
Bank milik swasta nasional Bank jenis ini merupakan bank yang seluruh atau
sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. c.
Bank milik koperasi Kepemilikan saham – saham bank ini dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. d.
Bank milik asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang
ada diluar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
e. Bank milik campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan
sahamnya secara mayoritas dipegang oleh Warga Negara Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
31
8. Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya
a. Bank retail
Bank yang mengkhususkan usahanya pada produk jasa bank yang ditawarkan, baik kepada nasabah
perseorangan maupun badan usahaperusahaan berskala kecil.
b. Bank komersial
Jenis bank yang menyediakan jasa seperti menerima deposito dan memberikan pinjaman usaha dan produk –
produk investasi dasar. c.
Bank pedesaan Jenis bank yang melayani kebutuhan perbankan
masyarakat di wilayah pedesaan, guna mendukung kepentingan masyarakat di pedesaan.
d. Bank pembangunan
Bank yang memberikan pinjaman dan modal ekuitas untuk kemajuan ekonomi dan sosial. Mendukung investasi
dan modal publik untuk kepentingan pembangunan. 9.
Jenis bank bedasarkan pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha
a. Bank konvensional
Universitas Sumatera Utara
32
Bank yang dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya didasarkan pada dua
metode, yaitu spread based dan fee based. b.
Bank yang berdasarkan prinsip syariah Bank yang menetapkan aturan perjanjian berdasarkan
hukum islam antara bank dengan pihak lain baik dalam hal penyimpanan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan
perbankan lainnya.
2.1.4 Kinerja Keuangan
Menurut Sutrisno 2009, pengertian kinerja keuangan adalah “prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
tingkat kesehatan perusahaan tersebut”. Menurut Zarkasyi 2008, pengertian kinerja keuangan adalah “sesuatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam
periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan”. Sedangkan menurut Muchlis 2000, pengertian kinerja keuangan adalah
kinerja keuangan merupakan prestasi keuangan yang tergambar dalam laporan keuangan perusahaan yaitu neraca rugi laba dan kinerja
keuangan menggambarkan usaha perusahaan operation income. Profitabilitas perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan aset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
Menurut Kasmir 2004, kinerja bank merupakan “ukuran keberhasilan
bagi direksi bank tersebut, sehingga apabila kinerja itu buruk maka tidak mungkin para direksi ini akan diganti”. Bank perlu dinilai kesehatannya,
tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi bank tersebut yang
Universitas Sumatera Utara
33
sesungguhnya, apakah dalam keadaan sehat, kurang sehat, atau mungkin sakit. Apabila kondisi bank tersebut dalam kondisi sehat, maka perlu
dipertahankan kesehatannya. Akan tetapi jika kondisinya dalam keadaan tidak sehat maka segera perlu diambil tindakan untuk mengobatinya. Dari penilaian
kesehatan bank ini pada akhirnya akan ketahuan kinerja bank tersebut. Penilaian kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan tindakan
evaluasi atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Bagi investor informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan
untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif perusahaan lain. Selain itu adanya
informasi mengenai kinerja perusahaan dapat memperlihatkan kepada shareholder
dan stakeholder secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas baik di mata mereka. Pengukuran kinerja perbankan yang paling
tepat adalah dengan mengukur kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba atau profit dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Sebagaimana
umumnya tujuan perusahaan adalah untuk mencapai nilai yang tinggi, dimana untuk mencapai nilai tersebut perusahaan harus dapat secara efisien dan
efektif mengelola berbagai kegiatannya.
2.1.5 Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan sejumlah lembar kertas yang berisikan angka-angka, tetapi dibalik angka-angka tersebut sangat penting
untuk mengetahui aset yang sebenarnya Brigham, dkk, 2001. Laporan
Universitas Sumatera Utara
34
Keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu dan jangka waktu tertentu. Laporan keuangan
bank umum pada prinsipnya terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Perhitungan Laba Rugi. Laporan Posisi Keuangan merupakan bentuk laporan
keuangan bank yang memberikan informasi kepada pihak di luar bank, misalnya bank sentral, masyarakat umum, dan investor, mengenai gambaran
posisi keuangannya, yang lebih jauh dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai besarnya risiko yang ada pada suatu bank. Laporan laba rugi
memberikan gambaran mengenai perkembangan usaha bank yang bersangkutan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004:4
tujuan laporan keuangan adalah “
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Menurut Kasmir 2004, secara umum tujuan pembuatan laporam keuangan suatu bank adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aset dan jenis-
jenis aset yang dimiliki. 2.
Memberikan informasi keuangan tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-
sumber pendapatan bank tersebut. 3.
Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis – jenis modal bank.
Universitas Sumatera Utara
35
4. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang
dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu
periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan. 6.
Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aset, liabilitas, dan modal suatu bank.
2.1.6 Analisis Rasio Keuangan
Pengertian mengenai analisis rasio ini dijelaskan Prastowo, dkk 2005 ialah “merupakan analisis yang dapat menyingkapi hubungan dan sekaligus
menjadi dasar perbandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio itu
sendiri”. Rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dalam laporan keuangan dengan
menggunakan alat analisa berupa rasio yang dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan
atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan
sebagai standard Munawir, 1990. Dengan menggunakan analisa rasio dimungkinkan dapat menentukan
tingkat kinerja suatu bank. Menurut Dendawijaya 2003, rasio keuangan tersebut dapat dikelompokkan menjadi:
Universitas Sumatera Utara
36
1. Rasio likuiditas
Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi liabilitas - liabilitas
jangka pendeknya atau liabilitas yang sudah jatuh tempo. Beberapa rasio likuiditas yang sering dipergunakan dalam menilai
kinerja suatu bank yaitu cash ratio, loan to deposit ratio, dan loan to asset ratio.
2. Rasio solvabilitas
Analisis solvabilitas adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi liabilitas jangka
panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi liabilitas - liabilitas jika terjadi likuidasi bank. Perusahaan yang solvable
berarti bahwa perusahaan tersebut mempunyai asetkekayaan yang cukup untuk membayar semua liabilitas - liabilitasnya, begitu pula
sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk membayar liabilitas - liabilitasnya disebut perusahaan
yang insolvable. Beberapa rasionya adalah capital adequacy ratio car, debt to equity ratio der, long term debt to assets ratio.
3. Rasio rentabilitas
Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur
Universitas Sumatera Utara
37
tingkat kesehatan bank. Dalam perhitungan rasio-rasio rentabilitas ini biasanya dicari hubungan timbal balik antar pos yang terdapat
pada laporan laba rugi dengan pos-pos pada laporan posisi keuangan bank guna memperoleh berbagai indikasi yang
bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan. Analisis rasio rentabilitas suatu bank pada bab
ini antara lain yaitu return on assets, return on equuity, net profit margin,
rasio biaya operasional. 4.
Rasio penilaian Rasio Penilaian yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai kepada para investor atau pemegang saham. Meliputi price earning ratio PER,
dan market to book value ratio. 5.
Rasio aktivitas Rasio Aktivitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Meliputi inventory turnover, receivable turnover, fixed asset turnover, dan
other asset turnover.
2.1.7 Profitabilitas ROA
Return On Assets ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas bank. Hal ini dikarenakan ROA dapat mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
Universitas Sumatera Utara
38
keuntungan laba secara keseluruhan. Selain itu, Dendawijaya 2009:119 mengungkapkan bahwa
dalam penentuan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya Return on Assets ROA dan tidak
memasukkan unsur Return on Equity ROE. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih
mengutamakan nilai profitabiltas suatu bank yang diukur dengan aset yang dana nya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat
ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dari total aset yang digunakan untuk operasional
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan laba bersih
setelah pajak, yang juga dapat diartikan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif Tangkilisan, 2003.
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA merupakan rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat
pengembalian dari aset yang dimiliki oleh perusahaan.
2.1.8 Equity to Total Assets Ratio EAR
Rasio ini menunjukkan jumlah modal sendiri yang tertanam dalam perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan. Rasio ini juga
menunjukkan tersediannya modal untuk menjaga likuiditas protective function
dan kelangsungan operasionalnya sehingga dapat melindungi para pemilik modal dari kepailitan atau kebangkrutan. Peranan pemilik mampu
Universitas Sumatera Utara
39
mendorong pihak manajemen meningkatkan efisiensi kinerja yang akan berimbas pada laba yang didapatkan perusahaan, selain itu adanya modal
dapat melindungi nasabah dari kerugian yang timbul dan menjaga kepercayaan masyarakat karena adanya modal yang tersedia untuk menjaga
dana mereka.
2.1.9 Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara total liabilitas dan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan unt29uk memenuhi seluruh liabilitasnya. Laba yang
dihasilkan oleh perusahaan akan menaikkan ekuitas perusahaan tersebut. Nilai DER semakin membaik ditunjukkan dengan menurunnya DER. Hal ini
mengindikasikan membaiknya keadaan emiten karena adanya peningkatan laba. Peningkatan laba akan berdampak pada kenaikan ekuitas, sehingga
menurunkan rasio DER.
2.1.10 Assets Growth Pertumbuhan Aset
Pertumbuhan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Floating cost pada emisi saham biasa
lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak
menggunakan liabilitas obligasi dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Pertumbuhan aset sangat diharapkan oleh pihak internal
Universitas Sumatera Utara
40
maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan.
2.1.11 Firm Size Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan akan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal dalam suatu perusahaan. Pada kenyataannya semakin besar suatu
perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga semakin besar. Hal ini disebabkan perusahaan besar memiliki kebutuhan
dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dana yang tersedia adalah pendanaan eksternal. Kebijakan liabilitas perusahaan dipengaruhi
oleh ukuran besaran perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage perusahaan.
2.1.12 Inflation Inflasi
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang
saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya
www.bi.go.id .
Singkatnya inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus Manurung, dkk 2004.
Di bidang moneter, laju inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat mengganggu upaya perbankan dalam mengerahkan dana masyarakat.
Hal ini disebabkan, karena tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan tingkat suku bunga riil menjadi menurun. Ada beberapa cara untuk mengukur
Universitas Sumatera Utara
41
inflasi, salah satunya adalah dengan Indeks Harga Konsumen. Dalam penelitian ini, indikator IHK Indeks Harga Konsumen digunakan oleh
Bank Indonesia untuk mengukur tingkat inflasi.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Terdapat berbagai kajian literatur yang memberikan argumen-argumen berkaitan dengan pengaruh variabel internal dan eksternal terhadap profitabilitas
pada perusahaan perbankan, dan juga penelitian secara empiris mengenai profitabilitas juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti.
Adapun hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan
referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 1.
Silvia Hendrayanti 2013 melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas
Perbankan; Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Januari 2003 – Februari 2012. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu ROA sedangkan EAR, BOPO, LAR, firm size, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan volatilitas ROA digunakan sebagai variabel
independen. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa variabel EAR, LAR, firm size dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap
ROA. Variabel BOPO, inflasi, dan volatilitas ROA berpengaruh negatif terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
42
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ida Rupaida 2012 dengan judul
“Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Profitabilitas; Kasus Pada PT. Bank NTB Cabang Sumbawa Besar periode Januari 2006
- Agustus 2011”. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu ROA sedangkan nilai kredit, NPL, LDR, inflasi, dan kurs valas
digunakan sebagai variabel independen. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa variabel NPL, LDR, inflasi, dan kurs vallas dollar
US tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap pencapaian ROA. Variabel yang memberikan pengaruh signifikan hanya
nilai kredit yang disalurkan oleh PT. Bank NTB Cabang Sumbawa Besar. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Gul et al 2011 tentang Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu size, capital, loan, deposits, GDP,
inflation rate , market capitalization sedangkan ROA, ROE, ROCE, dan
NIM digunakan sebagai variabel dependen. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ROA, ROE dan ROCE. Capital berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, Loan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
dan NIM. Deposits berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE. GDP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE.
Inflation rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, ROE, dan
NIM. Market capitalization berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
o Na
ma Peneliti Judul
Variab el Penelitian
Hasil Penelitian
Silvi a
Hendrayanti 201
3 Analisis
Pengaruh Faktor Internal dan
Eksternal Terhadap Profitabilitas
Perbankan
variab el
independen: EAR, BOPO,
LAR, firm size, pertumbuhan
ekonomi, inflasi, dan
volatilitas ROA
variabel dependen:
ROA EAR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA. BOPO berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap terhadap ROA. Firm
size
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Inflation rate
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ROA. Volatilitas ROA berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA.
Ida Rupaida
2012 Analisis
Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Terhadap Profitabilitas;
Kasus Pada PT. Bank NTB Cabang
Sumbawa Besar
Variab el
independen: Nilai kredit,
NPL, LDR, inflasi, dan
kurs vallas
Variab el dependen:
Return on Assets ROA
Variabel NPL, LDR, inflasi, dan kurs vallas dollar
US tidak memberikan pengaruh yang signifikan
secara parsial terhadap pencapaian ROA. Variabel
yang memberikan pengaruh signifikan hanya nilai kredit
yang disalurkan oleh PT. Bank NTB Cabang Sumbawa Besar.
Gul et al.
201 1
Factors Affecting Bank
Profitability in Pakistan
Variab el
independen: size
, capital
, loan
, d
eposits ,
GDP, inflatio
n rate , market
Size berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA, ROE, ROCE. Capital
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Loan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan
NIM. Deposits berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
44
capitalization
Variab el dependen:
ROA, ROE, ROCE, dan
NIM ROA dan ROE. GDP
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan
ROE.
Inflation rate berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA, ROE, dan NIM. Market
capitalization
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ROA.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian