11
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini perbankan di Indonesia dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu lembaga perbankan perlu meningkatkan
kinerja untuk dapat bertahan dalam situasi krisis atau memenangkan persaingan dalam era globalisasi. Pelaku bisnis harus selalu siap menghadapi berbagai
perubahan yang terjadi dengan cepat. Bank yang kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan
ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun dalam menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai
modal usaha. Dengan adanya efisiensi pada lembaga perbankan terutama efisiensi biaya maka akan diperoleh tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah
dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang meningkat Kuncoro, dkk,
2002. Zanuddin, dkk 1999 menyatakan bahwa informasi tentang posisi
keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan dapat diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang bersumber dari internal perusahaan. Laporan keuangan menjadi
penting karena memberikan input informasi yang bisa dipakai untuk
Universitas Sumatera Utara
12
pengambilan keputusan. Selain memberikan informasi tentang kondisi perusahaan saat ini dan masa lalu, laporan keuangan juga dapat digunakan untuk memprediksi
prospek perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan laporan keuangan yang berisi berbagai informasi
akuntansi bertujuan untuk mengurangi unsur ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, terutama bagi pihak eksternal yang berkepentingan Machfoedz,
1994. Untuk dapat memanfaatkan laporan keuangan diperlukan teknik untuk
menginterprestasikan laporan keuangan. Analisis terhadap laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui tingkat profitabilitas keuntungan dan tingkat resiko
atau tingkat kesehatan suatu perusahaan Mamduh, 2005. Salah satu teknik dalam analisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan
merupakan instrumen analisis perusahaan yang menjelaskan berbagai perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu
menggambarkan pola perubahan tersebut untuk kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan Tumirin, 2004.
Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka- angka di dalam laporan keuangan.
Rasio keuangan menjadi salah satu alat oleh para pengambil keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal dalam menentukan kebijakan
berikutnya. Bagi pihak eksternal terutama kreditur dan investor, rasio keuangan dapat digunakan dalam menentukan apakah suatu perusahaan wajar untuk
diberikan kredit atau untuk dijadikan lahan investasi yang baik. Bagi pihak
Universitas Sumatera Utara
13
manajemen, rasio keuangan dapat dijadikan alat untuk memprediksi kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang Usman, 2003. Analisis
rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan perusahaan,
tidak terkecuali perusahaan perbankan. Sebagai lembaga intermediasi financial intermediary antara pihak-pihak
yang memiliki dana surplus unit dengan pihak-pihak yang memerlukan dana deficit unit, bank juga mempunyai peran sebagai pelaksana kebijakan moneter
dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan Booklet Perbankan
Indonesia, 2009. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan standar Bank
Indonesia Riyadi, 2006. Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca kondisi bank
yang sesungguhnya termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Dalam laporan
keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan aset dan jenis- jenis kekayaan yang dimiliki. Kemudian juga akan tergambar liabilitas jangka pendek
maupun jangka panjang serta ekuitas modal sendiri yang dimilikinya. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
14
laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang diperoleh bank dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut Kasmir, 2000. Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai metode. Penilaian kesehatan
akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah
dengan analisis CAMELS Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk
. Aspek-aspek tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilai kondisi keuangan
perusahaan perbankan Kasmir, 2000. Dipilihnya perusahaan perbankan sebagai objek dalam penelitian ini
karena perusahaan perbankan dapat menjadi sumber pemasukan terbesar untuk negara karena perusahaan perbankan memiliki pangsa pasar yang besar sehingga
perusahaan perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian. Berkembangnya lembaga keuangan Bank Umum dalam perekonomian yang pesat,
sangat ditentukan oleh besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam kegiatan operasionalnya.
Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja suatu bank, karena profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk
menghasilkanmemperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas yang digunakan adalah Return on Assets ROA karena dapat memperhitungkan
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset yang dimilikinya untuk menghasilkan income. ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk
Universitas Sumatera Utara
15
memperoleh earning dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai
ukuran kinerja perbankan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset Dendawijaya, 2005. Pencapaian tingkat keuntungan yang tinggi bagi bisnis bank dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam hal ini tingkat profitabilitas bank dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal bank. Adanya berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank tersebut memberikan pesan kepada pihak manajemen bank agar mampu menjaga kondisi internal perbankan. Selain
itu pula pihak manajemen bank juga perlu untuk terus memantau kondisi eksternal perbankan agar keputusan bisnis yang diambil dapat melindungi kepentingan
berbagai pihak, utamanya pihak penyimpan dana dan pihak pengguna dana perbankan di Indonesia.
Faktor internal merupakan variabel - variabel yang memiliki hubungan
langsung dengan manajemen bank dalam memperoleh laba. Sedangkan faktor eksternal merupakan variabel - variabel yang tidak memiliki hubungan langsung
dengan manajemen bank, tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian yang akan berdampak juga pada kinerja lembaga
keuangan bank. Dalam penelitian ini variabel - variabel yang termasuk dalam faktor internal yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank
dalam menghasilkan laba antara lain Equity to Total Assets Ratio EAR, Debt to
Universitas Sumatera Utara
16
Equity Ratio DER, pertumbuhan aset Assets Growth, dan ukuran perusahaan
Firm Size. Sedangkan inflasi termasuk ke dalam faktor eksternal. Berdasarkan penelitian analisa, Equity to Total Asset Ratio EAR
berpengaruh positif terhadap ROA. EAR adalah indikator yang menunjukkan tersedianya modal untuk menjaga likuiditas protective function dan
kelangsungan operasionalnya sehingga dapat melindungi para pemilik modal dari kepailitan atau kebangkrutan. Secara teoritis dikatakan bahwa semakin tinggi nilai
EAR, maka akan semakin baik anggaran bank dalam membelanjakan investasinya sehingga kemampuan bank dalam meningkatkan labanya menjadi semakin
optimal Berger, 1995. Debt to Equity Ratio
DER berpengaruh terhadap ROA. DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh liabilitasnya
yang ditunjukkan oleh modal sendiri yang digunakan sebagai pembayaran liabilitas. Dengan demikian DER dapat memberikan gambaran mengenai struktur
modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat risiko tidak tertagihnya suatu liabilitas. Semakin tinggi bebanliabilitas DER maka risiko
yang ditanggung juga besar. Struktur modal yang baik dan tepat diharapkan mampu untuk memaksimalkan harga saham perusahaan meningkatkan nilai
perusahaan tersebut. DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan liabilitas terhadap total shareholder’s equity yang
dimiliki perusahaan. Pertumbuhan aset assets growth sangat diharapkan oleh pihak internal
maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi
Universitas Sumatera Utara
17
perkembangan perusahaan. Variabel pertumbuhan aset dalam penelitian ini diukur dengan menghitung selisih total aset yang dimiliki perusahaan pada periode
sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aset periode sebelumnya. Ukuran perusahaan firm size dapat mempengaruhi kemampuan bank
dalam menghasilkan laba. Pada umumnya perusahaan besar yang memiliki total aset yang besar mampu menghasilkan laba yang besar Widjadja, 2009.
Perusahaan yang berukuran besar mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen karena perusahaan yang besar cenderung memiliki risiko kebangkrutan yang lebih
kecil karena jumlah asetnya cenderung besar. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan, semakin besar total aset perusahaan
maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aset maka semakin banyak modal yang ditanam. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan
diukur dengan log of total assets. Log Of Total Assets ini digunakan untuk
mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar
dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil.
Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum. Kecenderungan yang dimaksudkan disini adalah bahwa kenaikan tersebut bukan
terjadi sesaat Djohanputro, 2006. Di bidang moneter, laju inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat mengganggu upaya perbankan dalam mengerahkan dana
masyarakat. Hal ini disebabkan, karena tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan tingkat suku bunga riil menjadi menurun. Fakta demikian akan mengurangi hasrat
masyarakat untuk menabung sehingga pertumbuhan dana perbankan yang bersumber dari masyarakat akan menurun Pohan, 2008.
Universitas Sumatera Utara
18
Dalam penelitian sebelumnya, Silvia Hendrayanti 2013 melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap
Profitabilitas Perbankan; Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Januari 2003 – Februari 2012. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu ROA sedangkan EAR, BOPO, LAR, firm size, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan volatilitas ROA digunakan sebagai variabel independen. Hasil dari
penelitiannya menunjukkan bahwa variabel EAR, LAR, firm size, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap ROA. Variabel BOPO,
inflasi, dan volatilitas ROA berpengaruh negatif terhadap ROA. Ida Rupaida 2012 melakukan penelitian tentang Analisis Faktor Internal
dan Faktor Eksternal Terhadap Profitabilitas; Kasus Pada PT. Bank NTB Cabang Sumbawa Besar. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
ROA sedangkan nilai kredit, NPL, LDR, inflasi, dan kurs vallas digunakan sebagai variabel independen. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa
variabel NPL, LDR, inflasi, dan kurs vallas dollar US tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap pencapaian ROA. Variabel yang
memberikan pengaruh signifikan hanya nilai kredit yang disalurkan oleh PT. Bank NTB Cabang Sumbawa Besar.
Gul et al, 2011 melakukan penelitian tentang tentang Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu size, capital, loan, deposits, GDP, inflation rate, market
capitalization sedangkan ROA, ROE, ROCE, dan NIM digunakan sebagai
variabel dependen. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa Size
Universitas Sumatera Utara
19
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, ROE dan ROCE. Capital berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, Loan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA dan NIM. Deposits berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE. GDP berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA dan ROE. Inflation rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, ROE, dan NIM. Market capitalization berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian yang belum konsisten antara penelitian yang satu dengan
penelitian yang lainnya, baik berbeda lokasi maupun periode waktu, mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas, dan meneliti Equity to Total Assets Ratio EAR, Debt to Equity Ratio
DER, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi sebagai variabel bebas. Peneliti memilih perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI sebagai objek penelitian, dan periode pengamatan 2009-2012, dengan judul
“Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah