32 pemain pengganti. Apabila pemain pengganti tidak ada langsung pada
diskusi dan evaluasi. 6. Diskusi dan evaluasi
Diskusi membantu siswa dalam menganalisis, menafsirkan, memberi jalan keluar, dan mereaksi permainan yang dilakukan yang berdampak
pada pengetahuan dan sikap siswa. 7. Permainan berikutnya.
Permainan berikutnya dapat menambah pemahaman siswa mengenai materi yang dipelajarinya.
8. Diskusi lebih lanjut. Diskusi lebih lanjut digunakan untuk memperdalam analisis, penafsiran,
dan, reaksi siswa 9. Generalisasi.
Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari melalui model role playing. Peneliti menggunakan langkah-langkah role playing yang dikemukakan oleh
Hidayati karena dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS pada materi Persiapan Kemerdekaan dan Peristiwa Sekitar Proklamasi.
D. Penerapan Model Role Playing dalam Pembelajaran IPS
Dalam penelitian ini, langkah-langkah model role playing dipisah dalam 2 pertemuan. Langkah pada pertemuan 1 yaitu pemanasan, memilih siswa yang
berperan, menyiapkan penontin. Langkah pada pertemuan 2 yaitu permainan, diskusi dan evaluasi, permainan berikutnya, diskusi lebih lanjut, dan generalisasi.
Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan latihan siswa sehingga siswa
33 mempunyai waktu yang lebih untuk menghafal teks drama. Role playing dalam
pembelajaran IPS materi Penyusunan Dasar Negara dan Peristiwa Sekitar Proklamasi penerapannya sebagai berikut.
1. Pemanasan pengantar serta pembahasan cerita dari guru. Guru menyampaikan cerita akibat penjajah yang mendorong bangsa Indonesia
untuk melepaskan diri dari penjajahan. Janji kemerdekaan dari Jepang membuka kesempatan bangsa Indonesia untuk menyiapkan kemerdekaan
Indonesia. Jepang membentuk BPUPKI untuk menyusun dasar negara, pembukaan Undang-Undang Dasar beserta batang tubuhnya. Setelah tugas
BPUPKI selesai dibentuklah PPKI. Ketika terdengar berita kekalahan Jepang, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Akhirnya terjadi kesepakatan golongan tua dan golongan muda untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945. 2. Memilih siswa yang akan berperan. Guru membagi siswa kelas V menjadi 2
kelompok yang heterogen. guru menentukan tokoh yang akan diperankan oleh setiap siswa dalam setiap kelompok. Setelah seluruh siswa mendapatkan
peran, guru membagikan naskah drama. Siswa berlatih secara berkelompok. Setelah latihan dalam kelompok selesai, siswa menampilkan role playing di
depan kelas. 3. Menyiapkan penonton yang akan mengobservasi. Guru menentukan
kelompok yang bertugas sebagai penonton. Guru menjelaskan tugas penonton dalam
permainan role
playing.
34 4. Mengatur panggung. Siswa dan guru mengatur panggung untuk permainan
role playing pada pertemuan berikutnya. Setelah mengatur panggung, guru mengakhiri pertemuan.
5. Permainan. Permainan role playing dilakukan pada pertemuan berikutnya setelah tahap 1 - 4 selesai. Sebelum permainan, guru membagikan lembar
observasi. Guru menjelaskan bagaimana cara mengisi lembar observasi. Setelah penonton siap, maka permainan dilaksanakan. Permainan diawali
dengan pembacaan narasi oleh guru. 6. Diskusi dan evaluasi. Setelah permainan role playing selesai, penonton
memaparkan hasil pengamatannya. 7. Permainan berikutnya. Permainan berikutnya dilakukan kelompok yang
belum bermain. Kelompok yang telah bermain role playing bertugas sebagai penonton yang mengobservasi permainan role playing. guru membagikan
lembar observasi untuk menuliskan hasil pengamatannya. 8. Diskusi lebih lanjut. Diskusi lebih lanjut digunakan untuk membahas materi
lebih dalam. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi. 9. Generalisasi. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari dari
permainan role playing yang dilaksanakan
E. Karakteristik Anak SD