34 4. Mengatur panggung. Siswa dan guru mengatur panggung untuk permainan
role playing pada pertemuan berikutnya. Setelah mengatur panggung, guru mengakhiri pertemuan.
5. Permainan. Permainan role playing dilakukan pada pertemuan berikutnya setelah tahap 1 - 4 selesai. Sebelum permainan, guru membagikan lembar
observasi. Guru menjelaskan bagaimana cara mengisi lembar observasi. Setelah penonton siap, maka permainan dilaksanakan. Permainan diawali
dengan pembacaan narasi oleh guru. 6. Diskusi dan evaluasi. Setelah permainan role playing selesai, penonton
memaparkan hasil pengamatannya. 7. Permainan berikutnya. Permainan berikutnya dilakukan kelompok yang
belum bermain. Kelompok yang telah bermain role playing bertugas sebagai penonton yang mengobservasi permainan role playing. guru membagikan
lembar observasi untuk menuliskan hasil pengamatannya. 8. Diskusi lebih lanjut. Diskusi lebih lanjut digunakan untuk membahas materi
lebih dalam. Guru membimbing siswa untuk berdiskusi. 9. Generalisasi. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari dari
permainan role playing yang dilaksanakan
E. Karakteristik Anak SD
Menurut Piaget Desmita, 2011: 101 membagi tahap perkembangan kognitif manusia menjadi empat tahap yaitu.
a. Tahap Sensorimotor usia 0 – 2 tahun
Bayi bergerak dari tindakan refleks instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang
35 dunia melalui pengoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan
tindakan fisik. b. Tahap Pra-operasional usia 2
– 7 tahun Anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar.
Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik.
c. Tahap Konkret-operasional usia 7 – 11 tahun
Pada saat ini akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk
yang berbeda.
d. Tahap Operasional formal usia 11 tahun ke atas Remaja berpikir dengan cara yang lebih abstrak, logis dan lebih idealistik.
Mengacu pada teori kognitif Piaget, pemikiran anak-anak SD termasuk dalam tahap pemikiran konkret-operasional, yaitu masa di mana aktivitas mental anak
terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya.
Masa anak bersekolah yaitu usia 7-12 tahun. Menurut Dalyono 2005: 97 beberapa ciri pribadi masa ini antara lain: 1 kritis dan realitis, 2 banyak
ingin tahu dan suka belajar, 3 ada perhatian terhadap hal-hal yang praktis dan konkret dalam kehidupan sehari-hari, 4 mulai timbul minat terhadap bidang-
bidang pelajaran tertentu, 5 sampai umur 11 tahun anak suka minta bantuan kepada orang dewasa dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya, 6
mendambakan angka-angka raport yang tinggi tanpa memikirkan tingkat prestasi belajarnya, 7 anak suka berkelompok dan memilih teman-teman sebaya dalam
bermain dan belajar. Ciri-ciri anak masa kelas tinggi SD Rita Eka, dkk: 2008: 116 yaitu perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari, ingin tahu,
ingin belajar, realistis, dan timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. Ciri khas siswa dapat dimanfaatkan guru untuk memilih model pembelajaran.
36 Berdasarkan karakteristik siswa SD yang senang berkelompok dalam bermain
dan belajar, memiliki kemampuan sintetik-analitik, aktif, menemukan sendiri apa yang mereka ingin ketahui, mempunyai minat pada hal-hal kecil, kaya imajinasi
dan kreatif dapat terakomodasi dengan model role playing. Melalui role playing khususnya pada pembelajaran IPS materi Masa Persiapan Kemerdekaan dan
Peristiwa Sekitar Proklamasi siswa dapat lebih aktif, berani tampil di depan kelas, kreatif dan imajinatif, serta dapat ikut merasakan bagaimana perjuangan para
tokoh untuk mempersiapkan kemerdekaan melalui penghayatan peran tokoh yang mereka mainkan masing-masing.
F. DEFINISI OPERASIONAL