36 Berdasarkan karakteristik siswa SD yang senang berkelompok dalam bermain
dan belajar, memiliki kemampuan sintetik-analitik, aktif, menemukan sendiri apa yang mereka ingin ketahui, mempunyai minat pada hal-hal kecil, kaya imajinasi
dan kreatif dapat terakomodasi dengan model role playing. Melalui role playing khususnya pada pembelajaran IPS materi Masa Persiapan Kemerdekaan dan
Peristiwa Sekitar Proklamasi siswa dapat lebih aktif, berani tampil di depan kelas, kreatif dan imajinatif, serta dapat ikut merasakan bagaimana perjuangan para
tokoh untuk mempersiapkan kemerdekaan melalui penghayatan peran tokoh yang mereka mainkan masing-masing.
F. DEFINISI OPERASIONAL
1. Hasil belajar IPS adalah perubahan kemampuan kognitif dan perubahan sikap siswa dalam pembelajaran IPS.
2. Model pembelajaran role playing adalah model pembelajaran memainkan peran dengan langkah-langkah:
a. pemanasan pengantar serta pembahasan cerita dari guru, b. memilih siswa yang akan berperan,
c. menyiapkan penonton yang akan mengobservasi, d. mengatur panggung,
e. permainan, f. diskusi dan evaluasi,
g. permainan berikutnya, h. diskusi lebih lanjut, dan
i. generalisasi
37
G. KERANGKA PIKIR
IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan masalah sosial. IPS merupakan mata pelajaran yang
memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, anak usia SD belum mampu memahami keluasan dan
kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi anak SD dapat diperkenalkan dengan masalah-masalah sosial dengan pembelajaran IPS.
Masalah-masalah sosial merupakan konsep yang abstrak bagi anak usia SD. Karakter anak usia SD adalah operasional konkret, pada saat ini anak akan dapat
berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret saja. Mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak salah satunya dengan
bermain peran role playing. Role Playing adalah berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu seperti
menghidupkan kembali suasana historis misalnya mengungkapkan kembali peristiwa sekitar proklamasi. Melalui role playing siswa
“menjadi orang lain” dan dengan perilaku seperti orang lainindividu lain dan perilaku seperti orang yang
diperankannya, siswa akan memperoleh pengetahuan tentang orang dan motivasinya yang menandai perilakunya. Role Playing dapat mengkonkretkan
peristiwa-peristiwa yang telah berlalu dengan mengalami secara langsung melalui peran-peran yang dimainkan.
Role playing membuat konsep-konsep IPS yang abstrak menjadi konkret, sehingga mempermudah siswa memahami konsep. Siswa dengan
mengalami sendiri maka akan lebih mengerti bagaimana perjuangan dalam
38 mempersiapkan kemerdekaan serta perjuangan untuk memproklamasikan
kemerdekaan. Meningkatnya pemahaman siswa mengakibatkan meningkatnya hasil belajar siswa.
Hasil Belajar IPS Siswa Rendah
Implementasi Tindakan Proses Pembelajaran Menggunakan
Model Role Playing
Konsep IPS menjadi Konkret sehingga mudah memahami pembelajaran
Hasil Belajar IPS meningkat
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
H. Hipotesis Tindakan