Deskripsi Data Khusus Deskripsi Data

2. Deskripsi Data Khusus

Data hasil penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu metode mengajar guru X 1 dan media pembelajaran X 2 serta satu variabel terikat yaitu motivasi belajar Y. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 20132014. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini adalah 64 responden. Deskripsi data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi reratamean M, median Me, dan standar deviasi SD. Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari masing-masing variabel berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Deskripsi data masing-masing variabel secara rinci dapat dilihat dalam uraian berikut ini: a. Variabel Motivasi Belajar Dari variabel motivasi belajar diperoleh dari lembar angket yang berisi 21 pernyataan yang terdiri dari 15 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif. Angket tersebut disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban. Skor yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1, sehingga diperoleh skor tertinggi ideal 84 dan skor terendah ideal 21. Berdasarkan data yang diolah dengan bantuan komputer program SPSS Statistics 21.0 for Windows, variabel motivasi belajar memiliki skor tertinggi sebesar 70 dan skor terendah sebesar 43; mean sebesar 55,16; median sebesar 55,50; modus sebesar 50 dan standar deviasi sebesar 6,368. Kemudian disusun tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan jumlah kelas interval 2 Menentukan rentang kelas range Range = skor maximum – skor minimum = 70 – 43 = 27 3 Menentukan panang kelas interval Panjang kelas interval = 3,857 dibulatkan menjadi 4 Adapun tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar adalah sebagai berikut: Tabel 12. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar No. Interval Frekuensi F 1. 43-46 4 6,25 2. 47-50 19 29,6875 3. 51-54 5 7,8125 4. 55-58 15 23,4375 5. 59-62 12 18,75 6. 63-66 6 9,375 7. 67-70 3 4,6875 Total 64 100 Hasil distribusi frekuensi variabel Motivasi Belajar dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut: Gambar 1. Histogram Motivasi Belajar Setelah mengetahui tabel distribusi frekuensi, kemudian diidentifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel Motivasi Belajar dengan menggunakan nilai mean ideal Mi dan standar deviasi SDi, perhitungannya adalah sebagai berikut: 4 19 5 15 12 6 3 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0-42 43-46 47-50 51-54 55-58 59-62 63-66 67-70 F re k uens i Interval Motivasi Belajar Mi = skor tertinggi ideal + skor terendah ideal = 70+43 = 113 = 56,5 SDi = skor tertinggi ideal - skor terendah ideal = 70-43 = 4,5 Adapun untuk pengkategorian kecenderungan skor variabel Motivasi Belajar adalah sebagai berikut: Kategori Tinggi = Mi + 1 SDi = 56,5 + 4,5 = 61 Kategori Sedang = Mi - 1 SDi sampai dengan Mi + 1 SDi = 52 – 61 Kategori Rendah = Mi - 1 SDi = 52 Berdasarkan data diatas dapat dibuat distribusi kecenderungan frekuensi variabel Motivasi Belajar sebagai berikut: Tabel 13. Pengakategorian Kecenderugan Motivasi Belajar No. Skor Frekuensi Frekuensi Kategori 1. 61 10 15,625 Tinggi 2. 52 – 61 30 46,875 Sedang 3. 52 24 15,625 Rendah Total 64 100 Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 10 15,625 responden yang motivasi belajanya dalam kategori tinggi, 30 46,875 dalam kategori sedang, dan 24 15,625 responden dalam kategori rendah. Tabel distribusi frekuensi kecenderungan skor variabel Motivasi Belajar di atas dapat digambarkan pada pie chart berikut ini: Gambar 2. Pie Chart Kecenderungan Skor Variabel Motivasi Belajar b. Variabel Metode Mengajar Guru Data variabel Metode Mengajar Guru diperoleh dari lembar angket yang berisi 17 butir pertanyaan yang terdiri dari 15 butir pernyataan positif dan 2 butir pernyataan negatif. Angke tersebut disusun berdasarkan Skala Likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban. Skor yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1, sehingga 16 47 37 Tinggi Sedang Rendah diperoleh skor tertinggi ideal 68 dan skor terendah ideal 17. Berdasarkan data yang diolah dengan bantuan computer program SPSS Statistics 21.0 for Windows, variabel metode mengajar guru memiliki skor tertinggi sebesar 57 dan skor terendah sebesar 30; mean sebesar 42,88; median sebesar 44,00; modus sebesar 36 dan standar deviasi sebesar 5,758. Kemudian disusun tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan jumlah kelas interval 2 Menentukan rentang kelas range Range = skor maximum – skor minimum = 57 – 30 = 27 3 Menentukan panang kelas interval Panjang kelas interval = 3,857 dibulatkan menjadi 4 Adapun tabel distribusi frekuensi variabel metode mengajar guru adalah sebagai berikut: Tabel 14. Distribusi Frekuensi Variabel Metode Mengajar Guru No. Interval Frekuensi F 1. 30-33 1 1,5625 2. 34-38 15 23,4375 3. 39-42 10 15,625 4. 43-46 17 26,5625 5. 47-50 14 21,875 6. 51-54 5 7,8125 7. 55-58 2 3,125 Total 64 100 Hasil distribusi frekuensi variabel Metode Mengajar Guru dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut: Gambar 3. Histogram Metode Mengajar Guru 1 15 10 17 14 5 2 2 4 6 8 10 12 14 16 18 0-32 30-33 34-37 38-41 42-45 46-49 50-53 54-57 F re k uens i Interval Metode Mengajar Guru Setelah mengetahui tabel distribusi frekuensi, kemudian diidentifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel Metode Mengajar Guru dengan menggunakan nilai mean ideal Mi dan standar deviasi SDi, perhitungannya adalah sebagai berikut Mi = skor tertinggi ideal + skor terendah ideal = 57+30 = 87 = 43,5 SDi = skor tertinggi ideal - skor terendah ideal = 57-30 = 4,5 Adapun untuk pengkategorian kecenderungan skor variabel Metode Mengajar Guru adalah sebagai berikut: Kategori Baik = Mi + 1 SDi = 43,5 + 4,5 = 48 Kategori Cukup Baik = Mi - 1 SDi sampai dengan Mi + 1 SDi = 39 – 48 Kategori Kurang Baik = Mi - 1 SDi = 39 Berdasarkan data diatas dapat dibuat distribusi kecenderungan frekuennsi variabel Metode Mengajar Guru sebagai berikut: Tabel 15. Pengkategorian Kecenderungan Metode Mengajar Guru No. Skor Frekuensi Frekuensi Kategori 1. 48 9 14,0625 Baik 2. 39 – 48 37 57,8125 Cukup Baik 3. 39 18 28,125 Kurang Baik Total 64 100 Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 9 14,0625 responden yang memiliki persepsi terhadap metode mengajar guru dalam kategori baiki, 37 57,8125 dalam kategori cukup baik, dan 18 28,125 dalam kategori kurang baik. Tabel distribusi frekuensi kecenderungan skor variabel Motivasi Belajar di atas dapat digambarkan pada pie chart berikut ini: Gambar 4. Pie Chart Kecenderungan Metode Mengajar Guru 14 58 28 Baik Cukup Baik Kurang Baik c. Variabel Media Pembelajaran Data variabel Media Pembelajaran diperoleh dari lembar angket yang berisi 18 butir pertanyaan yang terdiri dari 13 butir pernyataan positif dan 5 butir pernyataan negatif. Angket tersebut disusun berdasarkan Skala Likert yang terdiri dari 4 alternatif jawaban. Skor yang diberikan maksimal 4 dan minimal 1, sehingga diperoleh skor tertinggi ideal 72 dan skor terendah ideal 18. Berdasarkan data yang diolah dengan bantuan komputer program SPSS Statistics 21.0 for Windows, variabel media pembelajaran memiliki skor tertinggi sebesar 66 dan skor terendah sebesar 39; mean sebesar 49,22; median sebesar 50,00; modus sebesar 51 dan standar deviasi sebesar 5,827. Kemudian disusun tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Menentukan jumlah kelas interval 2 Menentukan rentang kelas range Range = skor maximum – skor minimum = 66 – 39 = 27 3 Menentukan panang kelas interval Panjang kelas interval = 3,857 dibulatkan menjadi 4 Adapun tabel distribusi frekuensi variabel media pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 16. Distribusi Frekuensi Variabel Media Pembelajaran No. Interval Frekuensi F 1. 39-42 10 15,625 2. 43-46 11 17,1875 3. 47-50 15 23,4375 4. 51-53 12 18,75 5. 54-57 11 17,1875 6. 58-62 3 4,6875 7. 59-66 2 3,125 Total 64 100 Hasil distribusi frekuensi variabel Media Pembelajaran dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut: Gambar 5. Histogram Media Pembelajaran 10 11 15 12 11 3 2 2 4 6 8 10 12 14 16 0-38 39-42 43-46 47-50 51-53 54-57 58-62 59-66 F re k uens i Interval Media Pembelajaran Setelah mengetahui tabel distribusi frekuensi, kemudian diidentifikasi kecenderungan atau tinggi rendahnya variabel Medai Pembelajaran dengan menggunakan nilai mean ideal Mi dan standar deviasi SDi, perhitungannya adalah sebagai berikut Mi = skor tertinggi ideal + skor terendah ideal = 66+39 = 105 = 52,5 SDi = skor tertinggi ideal - skor terendah ideal = 66-39 = 4,5 Adapun untuk pengkategorian kecenderungan skor variabel Media Pembelajaran adalah sebagai berikut: Kategori Baik = Mi + 1 SDi = 52,5 + 4,5 = 57 Kategori Cukup Baik = Mi - 1 SDi sampai dengan Mi + 1 SDi = 52,5 - 4,5 sampai dengan 52,5 + 4,5 = 48 – 57 Kategori Kurang Baik = Mi - 1 SDi = 52,5 - 4,5 = 48 Berdasarkan data diatas dapat dibuat distribusi kecenderungan frekuennsi variabel Media Pembelajaran sebagai berikut: Tabel 17. Pengkategorian Kecenderungan Media Pembelajaran No. Skor Frekuensi Frekuensi Kategori 1. 57 5 7,8125 Baik 2. 48 – 57 33 51,5625 Cukup Baik 3. 48 26 40,625 Kurang Baik Total 64 100 Tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat 5 7,8125 responden yang memiliki persepsi terhadap media pembelajaran dalam kategori baiki, 33 51,5625 dalam kategori cukup baik, dan 26 40,625 dalam kategori kurang baik. Tabel distribusi frekuensi kecenderungan skor variabel Media Pembelajaran di atas dapat digambarkan pada pie chart berikut ini: Gambar 6. Pie Chart Kecenderungan Skor Media Pembelajaran 8 51 41 Baik Cukup Baik Kurang Baik

B. Uji Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK MANUAL (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)

0 6 143

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES.

0 0 162

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEARSIPAN SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WATES.

0 9 190

PENGARUH ASPIRASI DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 165

PENGARUH ASPIRASI SISWA DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 206

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENGETIK MANUAL SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 0 144

PENGARUH MOTIVASI DAN METODE MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 1 YOGYAKARTA.

0 0 147

PENGARUH KONDISI SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 PENGASIH.

0 0 187

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KEARSIPAN SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 KLATEN.

0 0 161

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHDAP HASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA.

0 0 168