Petunjuk Teknis 71 Pedoman Penyusunan SSK 2015 Final 280415

84 Bagian 3 Petunjuk Teknis a. Jika diinginkan, dapat dilakukan perubahan kapasitas layanan untuk periode 5 tahun, sampai tahun ke-10, dan sampai tahun ke-20. Dengan cara menggeser scroll bar untuk setiap zona. Sebuah peringatan akan muncul jika kapasitas layanan ditinggikan akan tetapi jumlah sistem yang dibangun tidak cukup. b. Grafik akan menggambarkan perubahan akses skala kota selama 20 tahun untuk sistem on- site, komunal dan off-site, akibat perubahan scroll-bar tersebut. Gambar 15: Tampilan Lembar Kerja 04- Rangkuman untuk Gambaran Sistem c. Jika diinginkan, dapat dilakukan penyesuaian tahun pelaksanaan implementasi kegiatan di tiap zona, apakah akan dimajukandipercepat ataukah diundurdiperlambat dengan cara menggeser scroll-bar untuk setiap zona. d. Grafik akan menggambarkan kebutuhan investasi skala kota per tahun selama 20 tahun. e. Grafik akan menunjukkan kebutuhan investasi dalam juta Rp.orang yang terlayani. f. Tabel menunjukkan kebutuhan investasi untuk periode 5 tahun per zona. Gambar 16: Tampilan Lembar Kerja 04-Rangkuman untuk Indikasi Biaya a b c d

Bagian 3 Petunjuk Teknis 85

Gambar 17: Tampilan Lembar Kerja 04-Rangkuman untukRingkasan Kegiatan Biaya e f 86 Bagian 3 Petunjuk Teknis B. Penggunaan Instrumen Perencanaan Sanitasi- Persampahan Gunakan file dengan nama Instrumen Perencanaan - Sampah.xls. Instrumen ini terdiri dari 8 delapan lembar kerja sebagaimana ditunjukkan di bawah ini. Gambar 18: Tampilan Lembar Kerja Instrumen Perencanaan – Sampah

1. Input atau Entri Data Umum Biaya pada Lembar Kerja 01-Info Umum Biaya

Isikan data yang bersifat umum dan terkait biaya pada lembar kerja ini. Hurufangka yang berwarna biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di KabupatenKota. Gunakan pula hasil Instrumen Profil Sanitasi Lembar Kerja Input Planning Tool sebagai acuan. Berikut adalah data-data yang perlu diisi dalam kolom dan baris lihat Gambar 19 yaitu: a. Nama Provinsi dan KabupatenKota, jumlah zona sanitasi sampah, pengisi instrumen beserta jabatan, pemeriksa dan tanggal pengisian instrumen, tahun mulai implementasi, dan versi pengisian instrumen. b. Nilai tukar kurs Indonesia ke Dollar Amerika. Hal ini dikarenakan perhitungan biaya mengacu terhadap nilai kurs tersebut. c. Indeks upah dan bahan gabungan untuk KabupatenKota. Hal ini dikarenakan standard upah dan bahan berdasarkan kisaran harga standard DKI Jakarta. Gambar 19: Tampilan Lembar Kerja 01-Info Umum Biaya 1 Kemudian lanjutkan dengan pengisian di bawah ini lihat Gambar 20: d. Kisaran hargabiaya investasi dan O P untuk kendaraan pengangkut sampah, TPSTransfer Stations, pengolahan sampah komposting serta TPASPA yang berlaku di KabupatenKota. Disarankan untuk mengikuti nilai yang diberikan dalam instrumen. Apabila nilainya melebihi saran yang diberikan, pastikan indeks upah dan bahan bernilai 1 lihat poin c, untuk menghindari perhitungan ganda. e. Tentukan apakah masterplan sampah diperlukan atau tidak di KabupatenKota. Catatan: Dalam menentukan estimasi biaya disarankan memilih satu pendekatan, apakah estimasi biaya berdasarkan indeks upah dan bahan standard PU atau berdasarkan harga yang berlaku di KabupatenKota. a b c