Outline 47 Pedoman Penyusunan SSK 2015 Final 280415

60 Bagian 3 Petunjuk Teknis 4 = sangat penting dan berpengaruh 3 = penting dan berpengaruh 2 = agak penting dan berpengaruh 1 = tidak penting penting dan berpengaruh Maksud dari rentang nilai tersebut adalah apabila suatu aspek dipandang sangat penting dan berpengaruh untuk digunakan sebagai kekuatan untuk mencapai tujuan, maka diberi nilai 4 dan bila isu tersebut sangat tidak penting dan tidak berpengaruh maka diberi nilai 1. - Lakukan skoring untuk Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman untuk semua komponen, yaitu Air Limbah Domestik, Persampahan, dan Drainase Perkotaan. Berikut ini salah satu contoh hasil skoring sebagai ilustrasi saja. Komponen : PERSAMPAHAN No. Faktor Internal Skor Angka 1,00 2,00 3,00 4,00 KEKUATAN STRENGHTS 1 Aspek Kelembagaan 1.1 Perda mengenai Retribusi Daerah sampah sudah ada v 4,00 2 Aspek Keuangan 2.1 Tren pembiayaanalokasi anggaran bagi pengelolaan sampah relatif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun v 2,00 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 TPA Penujah memiliki 2 Bulldozer dan 1 Excavator v 4,00 4 Aspek Komunikasi 4.1 Komunikasi di internal lembaga DPU Bidang Taru PK sudah relatif baik, dengan adanya rakor mingguan antara Kabid dengan operator armada sampah v 4,00 5 SDM 5,1 Jumlah tenaga kerja lepas untuk penyapuan jalan dan angkutan sampah cukup v 3,00 JUMLAH NILAI KEKUATAN 17,00

3. Tetapkan isu strategis

- Lakukan proses penetapan isu strategis berdasarkan hasil langkah 2. Proses ini dilakukan dengan cara hanya memilih aspek-aspek yang memiliki bobotskor dengan nilai 3 dan 4. Isu strategis didefinisikan sebagai isu yang paling relevan dan memberikan efek penyelesaian paling besar terhadap pencapaian tujuan. - Tetapkanlah isu strategis untuk setiap komponen. Jumlah isu strategis yang ditetapkan untuk masing-masing komponen berkisar antara 5 sampai 7 isu. - Sepakati isu strategis ini diantara Pokja

4. Tentukan posisi pengelolaan sanitasi

- Lakukan analisis untuk mendapatkan posisi kuadran pengelolaan sanitasi. - Analisis ini dilakukan dengan cara menghitung selisih antara nilai Kekuatan dan Kelemahan serta selilisih antara Peluang dan Ancaman. Kedua selisih tersebut akan menentukan posisi kuadran pengelolaan sanitasi. Gambar berikut memberikan ilustrasi proses analisis untuk menentukan posisi pengelolaan sanitasi.