Petunjuk Teknis 73 Pedoman Penyusunan SSK 2015 Final 280415

86 Bagian 3 Petunjuk Teknis B. Penggunaan Instrumen Perencanaan Sanitasi- Persampahan Gunakan file dengan nama Instrumen Perencanaan - Sampah.xls. Instrumen ini terdiri dari 8 delapan lembar kerja sebagaimana ditunjukkan di bawah ini. Gambar 18: Tampilan Lembar Kerja Instrumen Perencanaan – Sampah

1. Input atau Entri Data Umum Biaya pada Lembar Kerja 01-Info Umum Biaya

Isikan data yang bersifat umum dan terkait biaya pada lembar kerja ini. Hurufangka yang berwarna biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di KabupatenKota. Gunakan pula hasil Instrumen Profil Sanitasi Lembar Kerja Input Planning Tool sebagai acuan. Berikut adalah data-data yang perlu diisi dalam kolom dan baris lihat Gambar 19 yaitu: a. Nama Provinsi dan KabupatenKota, jumlah zona sanitasi sampah, pengisi instrumen beserta jabatan, pemeriksa dan tanggal pengisian instrumen, tahun mulai implementasi, dan versi pengisian instrumen. b. Nilai tukar kurs Indonesia ke Dollar Amerika. Hal ini dikarenakan perhitungan biaya mengacu terhadap nilai kurs tersebut. c. Indeks upah dan bahan gabungan untuk KabupatenKota. Hal ini dikarenakan standard upah dan bahan berdasarkan kisaran harga standard DKI Jakarta. Gambar 19: Tampilan Lembar Kerja 01-Info Umum Biaya 1 Kemudian lanjutkan dengan pengisian di bawah ini lihat Gambar 20: d. Kisaran hargabiaya investasi dan O P untuk kendaraan pengangkut sampah, TPSTransfer Stations, pengolahan sampah komposting serta TPASPA yang berlaku di KabupatenKota. Disarankan untuk mengikuti nilai yang diberikan dalam instrumen. Apabila nilainya melebihi saran yang diberikan, pastikan indeks upah dan bahan bernilai 1 lihat poin c, untuk menghindari perhitungan ganda. e. Tentukan apakah masterplan sampah diperlukan atau tidak di KabupatenKota. Catatan: Dalam menentukan estimasi biaya disarankan memilih satu pendekatan, apakah estimasi biaya berdasarkan indeks upah dan bahan standard PU atau berdasarkan harga yang berlaku di KabupatenKota. a b c

Bagian 3 Petunjuk Teknis 87

Gambar 20: Tampilan Lembar Kerja 01-Info Umum Biaya 2

2. Input Entri serta Analisa Data pada Lembar Kerja 02-zona sampah 1 sd 5

Untuk setiap zona sampah yang ada di KabupatenKota isikan data sesuai hasil analisis Instrumen Profil Sanitasi Lembar Kerja Zona Sampah dan Lembar Kerja Input Planning Tool. L akukan langkah-langkah sebagaimana di bawah ini dan isilkan data hanya pada cell dengan h urufangka yang berwarna biru dapat diubah sesuai dengan kondisi di KabupatenKota. Langkah 1: Seleksi Sistem Daur Ulang dan Penanganan Sampah Berikut data-data yang perlu diisikan dalam kolom dan baris yaitu lihat Gambar 21: a. Nomor urut zona. b. Jumlah penduduk saat ini, pertambahan penduduk , persentase penduduk yang sampahnya terangkut, dan luas area terbangun di zona tersebut. Hasil ini harus sesuai dengan output Instrumen Profil Sanitasi lembar kerja Zona Sampah. c. Gunakan drop-down menu untuk menentukan apakah daerah perkotaan akan dikembangkan sekarang atau yang akan datang, apakah saat ini daerah CBD, tingkat kepadatan penduduk. d. Tentukan persentase target minimum cakupan layanan sampah selama tahun ke-5 dan sampai akhir periode perencanaan 20 tahun. e. Tentukan jumlah unit pasar di zona saat ini, jumlah unit pasar yang memiliki pengelolaan sampah mandiri, rencana jumlah pasar tambahan selama 5 tahun pertama dan sampai akhir periode perencanaan 20 tahun. Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dipasar akan digabungkan dengan timbulan sampah rumah tangga. f. Tentukan apakah program 3R akan dipromosikan dalam 5 tahun pertama. 88 Bagian 3 Petunjuk Teknis Gambar 21: Tampilan Lembar Kerja 02- zona sampah 1 untuk Langkah 1 Langkah 2: Pemilihan Teknologi Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah Lakukan langkah-langkah berikut untuk menghitung timbulan sampah, pemilihan tipe pengumpulan sampah, pemindahan dan tipe pengangkutan sampah lihat Gambar 22. a. Untuk menghitung timbulan sampah, tentukan jumlah orang per rumah tangga, produksi sampah per orang, kepadatan sampah di rumah tangga, dan persentase rumah tangga dalam 5 tahun pertama dan sampai akhir periode perencanaan 20 tahun. b. Tentukan timbulan sampah di pasar m3hari dalam 5 tahun pertama dan sampai akhir periode perencanaan 20 tahun. c. Gunakan drop-down menu untuk menentukan tipe metoda pengumpulan sampah, apakah menggunakan i gerobak sampah; ii motor sampah; iii bawa langsung ke TPSkontainer; ataukah iv pengumpulan langsung dari rumah ke rumah. Apabila pengumpulan langsung dari rumah ke rumah yang dipilih, maka akan muncul pertanyaan tentang tipe truk pengumpul, apakah menggunakan dump truck atau compactor truck. Apabila bawa langsung ke TPS yang dipilih, maka tentukan jarak tempuh maksimum untuk sekali jalan ke TPS. Apabila menggunakan gerobak sampahmotor sampah, maka tentukan volume muatan per kendaraan. d. Tentukan jumlah ritasi muatan penuhkendaraanhari ke transfer stationTPS bila menggunakan gerobak sampah motor sampah atau jumlah ritasi muatan penuhkendaraanhari ke TPASPA terdekat bila pengumpulan langsung dari rumah ke rumah menggunakan truk. e. Gunakan drop-down menu untuk menentukan tipe TPS yang digunakan apakah TPS-biasa, transfer depo I, II, III+kontainer, ataukah hanya berupa kontainer lihat gambar di bawah ini. Saran tipe TPS akan diberikan menyesuaikan tipe pengumpulan sampah yang dipilih hanya untuk metoda pengumpulan dengan gerobak sampah, motor sampah atau bawa langsung ke TPS biasaKontainer. Tentukan juga tipe alat angkut sampah armroll truck atau dump truck dari TPS ke SPATPA yang akan disesuaikan dengan tipe TPS yang dipilih. f. Tentukan luas area TPS, jumlah dan volume kontainer jika transfer depo I,II,III, dan kontainer yang dipilih, dan area dan maksimum ketinggian sampah jika TPS biasa yang dipilih. g. Jika dump truck yang dipilih sebagai alat angkut sampah dari TPS ke SPATPA, maka tentukan volume dump truck. Jika armroll truck maka nilai ini tidak digunakan. h. Tentukan jumlah ritasi muatan penuh per dump truk sampah ke SPATPA. f b c d e a