STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012
IV- 6 -
medis pada kedua rumah sakit pemerintah ini tidak berfungsi sehingga limbah medis dibakar dihalaman belakang rumah sakit. Rumah sakit Aloei saboe sudah memiliki
instalasi pengolahan air limbah IPAL namun sudah tidak berfungsi. Sementara itu RS Toto belum memiliki fasilitas IPAL. Limbah cair dari rumah sakit langsung dibuang masuk
ke selokan umum menuju sungai. Pada tahun 2012 RS Aloei Saboe telah melakukan perbaikan IPAL dengan menambah beberapa peralatan baru.
C. PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN
Upaya penegakan hukum lingkungan yang dilakukan dalam rangka menjamin terlaksananya peraturandan perundangan dalam pengelolaan dan pelestarain lingkungan.
Penegakan hukum lingkungan memerlukan kelancaran informasi antara masyarakat dengan instansi pengelola lingkungan hidup seperti BALIHRISTI. Untuk memudahkan
masyarakat dalam menyampaikan informasi tentang permasalahan lingkungan maka BALIHRISTI membangun POS Pengaduan. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan
melalui SMS via handphone dan dikumpulkan di database website BALIHRISTI. Selanjutnya informasi yang masuk akan diteruskan oleh petugas kepada pejabat
berwenang untuk ditindaklanjuti. Nomor telepon yang bisa dikirimi SMS adalah 081347701919.
Sejauh ini pengaduan yang penting tentang masalah PETI, illegal logging, limbah domestik, dan bencana banjir. Adapun tindak lanjut dari pengaduan ini telah dilakukan
penyuluhan kepada masyarakat tempat terjadinya illegal logging, pemantauan ke lokasi PETI, dan pengawsasan pembuangan limbah domestik.
C. PERAN SERTA MASYARAKAT
Pengelolaan dan Pelestrian Lingkungan tidak bisa dilakukan secara parsial atau oleh segelintir orang. Tanggung jawab atas kelangsungan hidup masnusia dan
lingkungannya tidak hanya tugas Negara tapi juga masyarakat. Oleh karena itu lembaga resmi pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup
termsuk BALIHRISTI perlu mengajak dan memberdayakan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang konsen dengan lingkungan.
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012
IV- 7 -
Saat ini tercatat sekitnya 39 buah LSM peduli lingkungan yang berada di wilayah Propinsi Gorontalo. Organisasi non pemerintah ini biasa diundang dalam kegiatan
seminar Amdal, pelatihan-pelatihan, maupun pertemuan tidak resmi lainnya seperti silaturahmi dlam rangka tukar informasi dan data lingkungan.
Dalam upaya menghormati serta menarik kepedulian masyarakat luas perlu diberikan penghargaan kepada pihak yang telah bekerja dan berupaya secara nyata
dalam pelestarian lingkungan hidup. Piala Adipura diberikan untuk mendorong pemerintah kabupatenkota dan
masyarakat dalam mewujudkan kota yang bersih dan teduh melalui penerapan prinsip- prinsip tata pepemerintahan yang baik di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Pada tahun 2012 Provinsi Gorontalo menerima 2 Kota di Provinsi Gorontalo menerima penghargaan Adipura. Kota Limboto Kabupaten Gorontalo mendapat anugerah
Piala Adipura untuk yang kelima kalinya. Sedangkan Kota Marisa menerima sertifikat Adipura. Pada tahun 2011 Provinsi Gorontalo menerima 2 Piala Adipura. Kota yang
menerima anugerah Piala Adipura 2011 adalah Kota Boalemo dan Kota Limboto. Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang peduli dan berwawasan
lingkungan. Pada tahun 2012 beberapa sekolah mendapat pengharagaan Sekolah Adiwiyata. Tiga sekolah : SMA 1 Limboto, SMP 2 Limboto, SDN 1 Limehe Timur menerima
Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri. Lima sekolah lainnya SMP 1 Tapa, SMP 1 Limboto, SDN 3 Bulango Timur, SDN 2 Kabila, dan SDN 6 Kabila mendapat penghargaan
Sekolah Adiwiyata nasional. Prestasi ini miningkat dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Piala Adiwiyata tingkat nasional tahun 2011 diraih
oleh SD Limehe Timur untuk sekolah dasar, SMPN 2 Limboto untuk sekolah
menengah tingkat pertama, dan SMAN 1 Limboto untuk sekolah
tingkat atas.
Gambar 4.4 Produk kerajinan dari barang bekas Adiwiyata dibuat oleh siswa-siswi sekolah
STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI GORONTALO 2012
IV- 8 -
Pemberdayaan masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup salah satunya dilakukan melalui program-program yang sesuai dengan kondisi
masyarakat. Dalam rangka mengatasi pertumbuhan eceng gondok di danau Limboto, dilakukan pelatihan pemanfaatan batang eceng gondok untuk kerajinan. Pada bulan
maret 2011 dilakukan pelatihan eceng gondok di Desa Iluta Kecamatan Batudaa. Kegiatan ini melibatkan perwakilan masyarakat dari desa-desa di sekitar danau agar bisa
menumbuhkan kewirausahaan untuk meningkatkan pendapatan sekaligus mengurangi pencemaran biologis di Danau Limboto.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang pernah dilakukan pada tahun sebelumnya bersama dengan Pelatihan pembuatan biodiesel dan pembuatan biogas.
Kegiatan fisik dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan yang melibatkan masyarakat adalah pembersihan danau Limboto dan pembersihan pantai Leato. Kegiatan
ini diprakarsai oleh BALIHRISTI.
E. KELEMBAGAAN