K KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2010 DAN PERKIRAAN TAHUN 2011

RKP 2012 I.3-13 mewujudkan APBD yang efektif, efisien dan akuntabel melalui penetapan alokasi DAK yang tepat waktu sebelum periode penyusunan rencana APBD di daerah dilakukan. iii. meningkatkan koordinasi penyusunan Petunjuk Teknis Juknis sehingga tepat sasaran dalam rangka mewujudkan outcome yang ditentukan; iv meningkatkan koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan terpadu di pusat dan daerah sehingga terwujud sinkronisasi kegiatan DAK dengan kegiatan lain yang didanai APBN dan APBD; v. meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan DAK di daerah; vi memberikan disinsentive bagi pengelola DAK di daerah yang tidak melaporkan pelaksanaan kegiatan DAK di daerahnya, sesuai peraturan yang berlaku; vii meningkatkan penyediaan data-data teknis yang terpercaya sebagai basis kebijakan kementerian dan lembaga dalam rangka meningkatkan keserasian dan menghindari duplikasi kegiatan antar Bidang DAK; dan viii. mendorong kementerian teknis untuk mengalihkan dekon dan tugas perbantuan kepada daerah sesuai dengan kewenangannya. Kebijakan bidang DAK tahun 2012 ditentukan berdasarkan pada: i dukungan terhadap pencapaian prioritas nasional 2012; ii arah kebijakan DAK dalam RPJMN 2010- 2014 yang fokus pada outcome oriented dan iii penekanan pada klaster IV program pro rakyat. Selanjutnya sesuai dengan maksud dan tujuan DAK yang sesuai dengan prioritas nasional, khusus dan untuk daerah tertentu, maka dalam RKP 2012 dilakukan pengelompokan regrouping bidang menjadi 12 dua belas Kelompok Bidang DAK. Pengelompokan ini dilakukan berdasarkan keterkaitan bidang DAK dengan a. prioritas nasional, b. pendekatan outcome serta c. kedekatan substansi teknis. Dengan adanya pengelompokan ini maka dimungkinkan untuk membatasi penambahan bidang DAK terkecuali sesuai dengan prioritas nasional, pelaksanaan monitoring dan evaluasi DAK yang berdasarkan outcome serta meningkatnya koordinasi penyusunan petunjuk teknis oleh masing-masing kementerian teknis terkait sehingga tidak terjadi overlapping atau duplikasi.Meskipun dilakukan pengelompokan, namun tata kelola DAK yang selama ini sudah berjalan tidak berubah yaitu misalnya petunjuk teknis tetap dilakukan oleh masing- masing kementerian lembaga, tidak merubah mata anggaran dan seterusnya. Selanjutnya dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan dalam rangka mendukung tema RKP 2012 yaitu Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Kesejahteraan Rakyat , maka terdapat 19 sembilan belas bidang DAK sebagai berikut: 1 Prasarana Pemerintahan Daerah; 2 Pendidikan; 3 Kesehatan; 4 Keluarga Berencana; 5 Infrastruktur Air Minum; 6 Infrastruktur Sanitasi; 7. Pertanian; 8 Infrastruktur Irigasi; 9 Kelautan dan Perikanan; 10 Infrastruktur Jalan; 11 Transportasi Perdesaan; 12 Keselamatan Transportasi Darat; 13 Perumahan dan Kawasan Permukiman; 14 Sarana Perdagangan; 15 Listrik Perdesaan; 16 Kehutanan; 17 Lingkungan Hidup; 18 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan; dan 19 Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal. Arah kebijakan bidang-bidang DAK tersebut di atas sesuai dengan kelompok bidangnya adalah sebagai berikut:

I. Kelompok Bidang DAK Prasarana Pemerintah Daerah PN: Reformasi Birokrasi

dan Tata Kelola terdiri dari Bidang DAK Prasarana Pemerintahan Daerah. Arah kebijakan Bidang DAK Prasarana Pemerintahan Daerah adalah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan pelayanan publik di daerah pemekaran dan daerah yang terkena dampak pemekaran sampai dengan tahun I.3-14 RKP 2012

Dokumen yang terkait

Dampak Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Dan Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 4 Ayat 2pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

14 149 189

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran Di Kabupaten Deli Serdang

24 244 132

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

8 130 133

Pandangan Kritis Eksistensi Pasal 32 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Atas Sertipikat Hak Atas Tanah (Studi Kasus Di Kota Medan)

6 132 159

Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998

6 58 93

Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Kepada Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah (Studi Kasus Di Kantor Pertanahan Kota Medan)

0 42 159

Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan Dari Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh Wajb Pajak Yang Memiliki Predaran Bruto Tertentu Terhadap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

3 57 83

PP Nomor 29 Tahun 2012

0 0 5

Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 47 Tahun 2011 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012.

0 0 5

SALINAN PERWAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2012

0 0 6