Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan yang memuat
I.2-6 RKP 2012
tidak mendapat PNPM. Selain itu, akses terhadap kesehatan juga lebih besar 5 persen dan peningkatan kesempatan kerja yang lebih besar 1,25 persen di lokasi PNPM dibandingkan
lokasi non PNPM.
Hasil yang dicapai dalam pelaksanan Klaster III adalah terlaksananya penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR untuk UMKM dan koperasi. Sejak tahun 2007 sampai dengan
akhir tahun 2010 kredit yang tersalurkan hampir Rp 34,42 triliun, dan mencakup sekitar 3,81 juta nasabah dengan tingkat non-performing loan NPL mencapai 2,52 persen.
Sebagian besar KUR diserap oleh sektor perdagangan, restoran, dan hotel 63,7 persen dan pertanian 17,1 persen. Penyaluran KUR sebagian besar berada di wilayah Jawa
dengan volume KUR sebesar 50,2 persen dan proporsi debitur mencapai 61,0 persen. Pada periode tahun 2010, dana KUR yang disalurkan mencapai Rp 17,23 triliun dengan jumlah
nasabah lebih dari 1,4 juta nasabah. Pada tahun 2011, direncanakan penyaluran KUR mencapai dari Rp 20 triliun. Pelaksanaan KUR telah memberikan dampak terhadap
peningkatan rata-rata aset usaha sebesar Rp 51 juta, aset rumah tangga sebesar Rp 12,66 juta dan pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 279.000 per bulan. Selain itu, KUR juga
telah mengatasi pengangguran terselubung bagi debitur dan keluarganya, serta meningkatkan intensitas utilisasi tenaga kerja dan kontribusi pada perekonomian nasional.
Selain kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses pada pelayanan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan, dalam rangka meningkatkan akses
penguasaan dan pemilikan tanahlahan bagi masyarakat miskin, dilakukan pula penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah P4T. Pada tahun 2010, telah
dilakukan redistribusi tanah sebanyak 186.000 bidang. Diperkirakan pada tahun 2011 akan diredistribusikan status pemilikan dan penguasaan sebanyak 181.825 bidang lagi.
Ketahanan Pangan. Keberhasilan pemantapan ketahanan pangan dapat dicapai
dalam tahun 2010 yang ditunjukkan oleh peningkatan produksi bahan pahan. Produksi padi tahun 2010 telah berhasil mencapai 66,4 juta ton, dan keberhasilan ini akan lebih
dimantapkan pada tahun 2011 Tabel 2.1. Kondisi harga bahan pangan pada tahun 2010 cukup fluktuatif dengan kecenderungan yang semakin meningkat yang dipengaruhi oleh
kemunduran musim panen serta permasalahan distribusi dan logistik bahan pangan antar waktu dan antar wilayah. Dalam rangka menjamin aksesibilitas masyarakat miskin
terhadap pangan, khususnya beras, sepanjang tahun 2010 Pemerintah telah menyalurkan beras melalui Program Raskin sebesar 3,15 juta ton beras.
Pada aspek konsumsi, berdasarkan hasil Susenas, konsumsi kalori penduduk Indonesia meningkat dari rata-rata 1.927,6 kkalkapitahari pada tahun 2009 menjadi
sekitar 1.957,0 kkalkapitahari pada tahun 2010. Sementara itu, ketersediaan ikan meningkat sebesar 0,99 persen dari 30,17 kgkapitatahun tahun 2009 menjadi 30,47
kgkapitatahun pada tahun 2010. Pada tahun 2011, konsumsi ikan masyarakat Indonesia diperkirakan akan terus meningkat mencapai 31,64 kgkapitatahun. Skor Pola Pangan
Harapan PPH ditargetkan akan mencapai skor 88,1 pada tahun 2011.
RKP 2012 I.2-7
TABEL 2.1 PERKEMBANGAN PRODUKSI PANGAN TAHUN 2009
– 2011
Bahan Pangan Satuan
2009 2010
Perkiraan 2011
Padi juta ton GKG
64,4 66,4
70,6
Jagung juta ton
17,6 18,4
22,0
Daging Sapi ribu ton
409 435
-
Susu ribu ton
- 928
-
Perikanan juta ton
9,82 10,83
12,26
- perikanan tangkap
juta ton -
5,35 5,41
-perikanan budidaya
juta ton -
5,48 6,85
Kedelai ribu ton
974,5 908,1
1,6
Sumber: BPS, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2011
Pada tahun 2010 sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan tumbuh sekitar 2,9 persen atau lebih rendah dari tahun 2009 yang mencapai 4,0 persen. Sementara itu pada
kuartal pertama tahun 2011, pertumbuhan PDB sektor pertanian meningkat menjadi 3,4 persen. Selanjutnya, pada tahun 2011, pertumbuhan ditargetkan sebesar 3,7 persen. Dari
sisi penyerapan tenaga kerja, sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan mampu menyerap sekitar 42,8 juta orang pada tahun 2010 yang akan meningkat menjadi 44,5 juta
orang pada tahun 2011. Sementara itu, Nilai Tukar Petani NTP dan Nilai Tukar Nelayan NTN pada tahun 2010 masing-masing mencapai 100,79 dan 105,5. Seiring dengan
semakin kondusifnya sistem perekonomian nasional, diupayakan pada tahun 2011, NTP akan mencapai lebih besar dari 105 dan NTN akan mencapai nilai 107.
Peningkatan ketahanan pangan tidak terlepas dari keberhasilan dalam membangun infrastruktur irigasi, yang pada tahun 2010 telah berhasil: 1 meningkatkan luas lahan
yang dilayani jaringan irigasi yaitu 115 ribu hektar; 2 mengembalikan fungsi semula jaringan irigasi melalui rehabilitasi 293,04 ribu hektar jaringan irigasi; dan 3
meningkatkan merehabilitasi jaringan rawa bagi 87,45 ribu hektar. Selain itu telah dilakukan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi air tanah untuk mengairi lahan
seluas 11,13 ribu hektar; pembangunan 45 embung; serta rehabilitasi 12 waduk dan 21 embung. Pada tahun 2011 diperkirakan dapat dicapai peningkatan dan rehabilitasi 226,98
ribu ha jaringan irigasi dan 149,72 ribu ha jaringan rawa; serta pembangunan 60 embung dan rehabilitasi 33 waduk dan 50 embung.
Infrastruktur. Pembangunan infrastruktur mencakup pembangunan sarana dan
prasarana pengairan dan irigasi; transportasi, perumahan dan permukiman, komunikasi dan informatika, serta pertanahan dan penataan ruang dan dimaksudkan untuk
menyediakan infrastruktur dasar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan untuk mendukung daya saing sektor riil perekonomian nasional.
Hasil-hasil pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk menyediakan infrastruktur dasar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat antara lain sebagai