Program Klaster Keempat T
RKP 2012 I.2-49
Arah Kebijakan Prioritas: a
Penataan kelembagaan birokrasi pemerintah melalui konsolidasi struktural berdasarkan tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah, peningkatan kualitas
reformasi birokrasi, perbaikan tata laksana business process, pengembangan manajemen SDM aparatur berbasis merit, dan pencapaian kinerja secara optimal.
b Penataan otonomi daerah melalui peningkatan peran gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat di wilayah provinsi dan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perimbangan daerah, serta efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
Pemilukada 2012
c Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di tingkat
pusat dan daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan.
d Penetapan dan penerapan sistem indikator kinerja utama pelayanan publik yang
selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. e
Peningkatan integrasi dan integritas penerapan dan penegakan hukum melalui peningkatan kinerja penegakan hukum dan pemberantasan korupsi sehingga
kepercayaan masyarakat makin meningkat.
f Penetapan Nomor Induk Kependudukan NIK dan pengembangan Sistem Informasi
dan Administrasi Kependudukan SIAK dengan aplikasi pertama pada Kartu Tanda Penduduk.
Prioritas 2: P
ENDIDIKAN
Sasaran Prioritas a
Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun, meningkat dari 7,50 tahun pada tahun 2008 menjadi 7,85 tahun pada tahun 2012;
b Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas persen
meningkat dari 5,97 pada tahun 2008 menjadi 4,8 pada tahun 2012;
c APM SDSDLBMIPaket A persen meningkat dari 95,14
pada tahun 2008 menjadi 95,7 pada tahun 2012;
d APM SMPSMPLBMTsPaket B persen dari 72,28 pada tahun 2008 menjadi 75,4
pada tahun 2012; e
APK SMASMKMAPaket C persen meningkat dari 64,28 pada tahun 2008 menjadi 79,0 pada tahun 2012;
f APK PT usia 19-23 tahun persen meningkat dari 21,26 pada tahun 2008 menjadi
27,4 pada tahun 2012; g
Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan antarwilayah, gender, dan sosial ekonomi, serta antarsatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan masyarakat.
Arah Kebijakan
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah kebijakan pembangunan pendidikan adalah: a peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang
merata; b peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah; c peningkatan kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi; d peningkatan
profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan; e peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini PAUD, pendidikan non-formal dan
I.2-50 RKP 2012
pendidikan informal; f peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan; g pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional; h peningkatan efisiensi dan
efektivitas manajemen pelayanan pendidikan; i penguatan tata kelola pendidikan; dan j peningkatan pendidikan karakter.
Prioritas 3:
K
ESEHATAN
Sasaran Prioritas
1 Meningkatnya pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat preventif yang terpadu,
ditandai dengan: a.
Meningkatnya persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih cakupan PN menjadi sebesar 88 persen;
b. Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
cakupan kunjungan kehamilan ke empat K4 menjadi sebesar 90 persen; c.
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan menjadi sebesar 85 persen;
d. Meningkatnya cakupan kunjungan neonatal pertama KN1 menjadi sebesar 88
persen; e.
Meningkatnya persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan menjadi sebesar 100 persen;
f. Meningkatnya persentase balita ditimbang berat badannya DS menjadi
sebesar 75 persen; g.
Meningkatnya persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat menjadi 95 persen;
h. Terlaksananya fasilitasi pembangunan air minum di 392 kawasan, 894 desa, dan
124 ibukota kecamatan IKK dan pembangunan sanitasi di 143 kawasan dan 155 kabupatenkota.
2 Meningkatnya peserta KB baru menjadi 7,3 juta dan KB aktif menjadi 28,2 juta;
3 Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 23.500 klinik pemerintah
dan swasta. 4
Meningkatnya jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia world class menjadi 3 kota.
5 Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi ibu bersalin di sarana kesehatan melalui
2.269 fasilitas pelayanan kesehatan. 6
Meningkatnya persentase ketersediaan obat dan vaksin menjadi sebesar 90 persen; 7
Meningkatnya persentase penduduk termasuk seluruh penduduk miskin yang memiliki jaminan kesehatan menjadi 67,5 persen; dan
8 Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, yang ditandai dengan:
a. Terkendalikannya prevalensi kasus HIV menjadi sebesar 0,5 persen;
b. Meningkatnya persentase kabupatenkota yang melakukan upaya peningkatan
pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS pada penduduk usia 15 – 24
tahun menjadi 55 persen;