Fasilitas Penanaman Modal Analisis Hukum Tentang Pemilikan Saham Pada Perusahaan Penanaman Modal Asing

50 penguatan daya saing perekonomian nasional yang akhir-akhir ini dirasakan mengalami banyak kemunduran. Dalam ketentuan bab 3 pasal 4 diatur tentang Kebijakan Dasar penanaman Modal yang menjadi acuan dan kerangka dalam pengembangan penanaman modal di Indonesia baik penanaman modal asing maupun modal dalam negeri. Dalam menetapkan kebijakan dasar sebagaimana dimaksud ini maka pemerintah akan: a. Memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional. b. Menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan berusaha bagi penanam modal sejak proses pengurusan perizinan hingga berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. c. Membuka kesempatan bagi perkembangan dan memberikan perlindungan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi UMKMK.

1. Fasilitas Penanaman Modal

Dalam rangka merangsang penanaman modal di Indonesia, pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas kepada para penanam modal, baik bagi penanam modal baru maupun bagi penanam modal akan melakukan perluasan usaha. Pemerintah menetapkan bahwa badan usaha dalam negeri yang akan melakukan penanaman modal dapat berbentuk badan hukum ataupun bukan badan hukum, sedang untuk penanaman modal asing wajib di wujudkan dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum Indonesia, dan berkedudukan di dalam wilayah negara Republik Indonesia. Badan usaha yang berbentuk perseroan Terbatas yang akan Universitas Sumatera Utara 51 menanamkan modalnya di Indonesia harus mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Bagi penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing yang akan melakukan penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dapat mewujudkan rencana tersebut dengan cara mengambil bagian saham pada saat perseroan tersebut didirikan, membeli saham dari perseroan yang sedang berjalan, maupun dengan melakukan cara-cara lainnya yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Supaya mempercepat pertumbuhan penananaman modal di Indonesia, pemerintah menetapkan kebijakan terpadu satu pintu dalam bidang pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai kegiatan penanaman modal. Pelayanan terpadu satu pintu tersebut dilakukan oleh lembaga atau instansi yang berwenang dari lembaga atau instansi yang berwenang di bidang penanaman modal yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan di tingkat pusat atau lembaga atau provinsi, ataupun kabupatenkota. Pada saat ini Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM melakukan koordinasi kebijakan penanaman modal, baik koordinasi antar instansi pemerintah, antar instansi pemerintah dengan Bank Indonesia, antar instansi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, maupun sesama antar instansi pemerintah daerah. Universitas Sumatera Utara 52 Untuk melaksanakan hal-hal tersebut BKPM mempunyai fungsi dan tugas untuk: 78 1. Melaksanakan tugas dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal. 2. Mengkaji dan mengusulkan kebijakan pelayanan penanaman modal. 3. Menetapkan norma,standar, dan prosedur, pelaksanaan kegiatan dan pelayanan penanaman modal. 4. Mengembangkan peluang dan potensi penanaman modal di daerah dengan memberdayakan badan usaha. 5. Membuat peta penanaman modal Indonesia. 6. Mempromosikan penanaman modal. 7. Mengembangkan sektor-sektor usaha penanaman modal melalui pembinaan penanaman modal, antara lain dengan meningkatkan kemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan persaingan usaha yang sehat, dan menyebarkan informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup penyelenggaraan penanaman modal. 8. Membantu penyelesaian berbagai hambatan dan konsultasi permasalahan yang di hadapi oleh penanam modal dalam menjalankan kegiatan penanaman modal. 9. Mengkordinasikan penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya di luar wilayah negara Republik Indonesia, dan 78 Ibid, hal 98-99 Universitas Sumatera Utara 53 10. Mengkordinasikan dan melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu. Serangkaian aturan telah ditetapkan untuk dipenuhi oleh para penanam modal baru yang ingin mendapatkan kemudahan-kemudahan. Penanam modal baru yang ingin mendapatkan kemudahan-kemudahan tersebut setidaknya harus memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: 79 a. Menyerap banyak tenaga kerja. b. Termasuk skala prioritas tinggi. c. Termasuk pembangunan infrastruktur. d. Melakukan alih teknologi. e. Melakukan industri pionir. f. Berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan. g. Menjaga kelestarian lingkungan hidup. h. Melaksanakan kegiatan penelitian,pengembangan,dan inovasi. i. Bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, atau j. Industri yang menggunakan barang modal atau mesin-mesin atau peralatan yang di produksi di dalam negeri. Fasilitas yang di berikan kepada penanaman modal baru tersebut dapat berupa: 80 79 Ibid , hal 100 80 Ibid Universitas Sumatera Utara 54 1.Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan neto sampai pada tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu. 2.Pembebasan ataupun keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri. 3.Pembebasan ataupun keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu. 4.Pembebasan ataupun penangguhan Pajak Pertambahan Nilai PPN atas impor barang modal atau mesin-mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu. 5.Penyusutan ataupun amortisasi yang dipercepat, dan 6.Keringanan pajak bumi dan bangunan PBB, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada wilayah atau daerah atau kawasan tertentu. Pemerintah menetapkan bahwa pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan dalam jumlah dan jangka waktu tertentu hanya dapat di berikan kepada penanaman modal baru yang termasuk dalam kategori industri pionir, yakni industri yang memiliki keterkaitan yang luas, yang memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi, industri yang memperkenalkan teknologi baru, serta industri yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional. Selain dari itu, untuk penanaman modal yang sedang berlangsung yang memerlukan penggantian mesin- Universitas Sumatera Utara 55 mesin ataupun barang modal lainnya, pemerintah juga dapat memberikan keringanan atau pembebasan bea masuk. Dengan adanya pemberian keringanan fasilitas bea masuk maka penanam modal dapat melakukan penggantian replacement atas mesin- mesin produksinya yang telah usang, sehingga target produksi dapat dipenuhi oleh peralatan yang ada. 81 Keringanan di bidang perpajakan merupakan salah satu hal yang sangat diinginkan oleh para penanam modal, baik penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing. Keringanan tersebut di butuhkan terutama pada masa-masa awal penanaman modalnya sampai saat penanaman modal tersebut dapat menghasilkan. Untuk memberikan keringanan perpajakan tersebut, pemerintah antara lain telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Fasilitas PPh untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha dan Daerah Tertentu. Fasilitas yang diberikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 tersebut menyangkut: 82 - Pengurangan penghasilan neto kena pajak sebesar 30 selam 6 enam tahun. - Penyusutan dan amortisasi yang dipercepat. - Kompensasi kerugian yang lebih lama tetapi tidak lebih dari 10 sepuluh tahun 81 Ibid , hal 101-102 82 Ibid Universitas Sumatera Utara 56 - Pengenaan potongan pajak atas dividen yang di bayar kepada wajib pajak luar negeri sebesar 10 atau tarif yang lebih rendah menurut persetujuan penghindaran pajak berganda.

2. Bidang Usaha yang Terbuka bagi Penanaman Modal