Bidang Usaha yang Terbuka bagi Penanaman Modal Hak Repatriasi dan Transfer dalam Valuta Asing

56 - Pengenaan potongan pajak atas dividen yang di bayar kepada wajib pajak luar negeri sebesar 10 atau tarif yang lebih rendah menurut persetujuan penghindaran pajak berganda.

2. Bidang Usaha yang Terbuka bagi Penanaman Modal

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 menetapkan bahwa setiap penanam modal berhak untuk mendapatkan kepastian hak, perlindungan hukum,informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang akantelah dijalankannya, hak pelayanan, serta berbagai bentuk fasilitas kemudahan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku. Pemerintah juga menetapkan bahwa semua bidangjenis usaha dinyatakan terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidangjenis usaha yang dinyatakan tertutup,atau dinyatakan terbuka dengan persyaratan. Penetapan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal dalam negeri maupun bagi penanaman modal asing dilakukan berdasarkan kriteria tertentu seperti kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya. Sedang penetapan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tertentu dilakukan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah dan koperasi UMKMK, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh pemerintah. Khusus bagi penanaman modal asing, pemerintah menetapkan Universitas Sumatera Utara 57 bidangjenis usaha yang tertutup bagi mereka yaitu bidang bidang-bidang yang mencakup: a. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang,serta b. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang- undang. 83

3. Hak Repatriasi dan Transfer dalam Valuta Asing

Kemudahan-kemudahan bagi pemilik modal untuk melakukan penanaman modalnya di Indonesia ditempuh antara lain dengan cara memberikan serangkaian rangsangan kepada para pemilik modal. Rangsangan tersebut dapat diberikan dalam bentuk hak untuk mengalihkan aset yang dimilikinya kepada pihak lain, sepanjang aset tersebut tidak termasuk dalam katagori aset yang ditetapkan oleh undang-undang sebagai aset yang dikuasai oleh negarapemerintah. Pemilik modal juga diberikan hak untuk melakukan transfer dan repatriasi dalam valuta asing terhadap komponen-komponen: a. Modal b. Keuntungan, bunga bank, dividen, dan pendapatan lainnya. c. Dana yang diperlukan untuk: - pembelian bahan baku dan bahan penolong, barang setengah jadi, atau barang jadi, atau - penggantian barang modal dalam rangka melindungi kelangsungan hidup penanaman modal. 83 Ibid , hal 105 Universitas Sumatera Utara 58 d. Tambahan dana yang diperlukan bagi pembiayaan penanaman modal. e. Dana untuk pembayaran kembali pinjaman. f. Royalti atau biaya yang harus dibayar. g. Pendapatan dari perseorangan warga negara asing yang bekerja dalam perusahaan penanaman modal. h. Hasil penjualan atau likuidasi penanaman modal. i. Kompensasi atas kerugian. j. Kompensasi atas pengambilalihan. k. Pembayaran yang dilakukan dalam rangka bantuan teknis, biaya yang harus dibayar untuk jasa teknik dan manajemen, pembayaran yang dilakukan di bawah kontrak proyek, dan pembayaran hak atas kekayaan intelektual, dan l. Hasil penjualan asset yang dimiliki yang dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain. 84 Hak yang dimiliki oleh penanam modal untuk melakukan transfer dana dan repatriasi dalam valuta asing yang disebutkan diatas dapat dilaksanakan tanpa mengurangi kewenangan pemerintah untuk terlebih dahulu mendapatkan pajak danatau royalti danatau pendapatan pemerintah lainnya dari setiap kegiatan penanaman modal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah juga mempunyai kewenangan untuk menjamin terlaksananya penegakkan hukum yang bertujuan untuk melindungi hak-hak dari para kreditur, maupun pelaksanaan hukum untuk menghindari kerugian negara. 84 Ibid , hal 107 Universitas Sumatera Utara 59 Keberadaan hak dari para penanam modal untuk melakukan transfer dana dan repatriasi dalam valuta asing yang disebutkan diatas tanpa mengurangi kewenangan pemerintah untuk memberlakukan ketentuan perundang-undangan yang mewajibkan pelaporan dari pelaksanaan transfer dana dimaksud.

4. Perizinan Impor dan Pelayanan Keimigrasian.