Tanggung jawab berdasarkan atas praduga Presumption of liability

90

2. Tanggung jawab berdasarkan atas praduga Presumption of liability

Dalam prinsip ini pengangkut dianggap selalu bertanggung jawab atas setiap kerugian yang timbul dari pengangkutan yang diselenggarakannya. Tetapi jika pengangkut dapat membuktikan bahwa pihaknya tidak bersalah, maka dia dapat dibebaskan dari tanggung jawab untuk membayar ganti kerugian. Yang dimaksud dengan “tidak bersalah” adalah tidak melakukan, melakukan kelalaian tetapi telah berupaya melakukan tindakan yang perlu untuk menghindari kerugian atau peristiwa yang menimbulkan kerugian itu tidak mungkin dihindari. Pembebanan pembuktian ada pada pengangkut, bukan pada pihak yang dirugikan. Pihak yang dirugikan cukup menunjukkan adanya kerugian yang diderita dalam pengangkutan yang diselenggarakan oleh pengangkut. Hal ini dijumpai pada Pasal 86 ayat 2 dan Pasal 468 serta Pasal 522 KUHD menyatakan: Pasal 96 ayat 2 menyatakan jika perusahaan angkutan dapat membuktikan bahwa kerugian sebagai yang diatur dalam ayat 1 pasal ini bukan disebabkan oleh kesalahannya, maka dia dapat dibebaskan sebagian atau seluruh dari tanggung jawabnya. Selanjutnya Pasal 468 ayat 2 dan Pasal 522 KUHD, menyatakan apabila barang yang diangkut itu tidak diserahkan sebagian atau seluruhnya atau rusak, pengangkut bertanggung jawab mengganti kerugian kepada pengirim, kecuali jika dia dapat membuktikan bahwa tidak diserahkannya barang tersebut karena peristiwa yang tidak dapat dicegah atau tidak dapat dihindari. Dengan demikian Universitas Sumatera Utara 91 hukum pengangkutan yang dianut Indonesia adalah prinsip tanggung jawab kesalahan dan tanggung jawab praduga. Jadi tanggung jawab karena kesalahan merupakan asasnya sedang tanggung jawab praduga merupakan pengecualiannya. Sebagai yang diatur dalam Pasal 468 dan 522 KUHD pengangkut wajib menjaga keselamatan barang dan penumpang yang diangkut sampai ke tempat tujuan. 79 Dengan demikian para pihak dalam perjanjian pengangkutan barang maka pengangkut mempunyai kewajiban menjaga keselamatan barang yang diangkutnya sejak dimuat sampai dengan penyerahannya di lokasi, sedangkan pemilik barangpenerima barang berkewajiban untuk membayar ongkos-ongkos pengangkutan atas pengangkutan barang yang diperintahkan untuk diangkut tersebut.

B. Pelaksanaan Atas Pemenuhan Kewajiban Pengangkut BBM Industri

1. Resiko Penyusutan Volume dan Kualitas Keaslian BBM

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Pihak Pengangkut dalam Perjanjian Pengangkutan Pulp antara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan CV. Anugrah Toba Permai Lestari (Studi pada CV. Anugrah Toba Permai Lestari)

0 119 99

“Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna Investama (Studi Penelitian pada PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil V Medan)

4 73 109

Tabel Volume Acacia mangium Di HPHTI PT Sumatera Sylva Lestari Pasir Pengarayan Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu - Riau

0 28 83

Analisis Pelaksanaan Program Tanggung - Jawab Sosial PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

18 131 84

Aspek Hukum Perjanjian Kerjasama Antara Perusahaan Pengguna Jasa Tenaga Kerja Dengan Perusahan Penyedia Jasa Pekerja (Studi Penelitian Di PT. Gunung Garuda Group)

0 52 102

Analisis Kandungan Kimia Sludge dari Industri Pulp PT. Toba Pulp Lestari Tbk

4 43 51

Akuntability Perusahaan Terhadap Lingkungan (Studi Mengenai PT. Toba Pulp Lestari )

0 22 5

SKRIPSI PERJANJIAN PENGANGKUTAN Perjanjian Pengangkutan (Studi Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Barang Berasuransi Pada PT. Pos Surakarta).

0 3 12

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA - Tanggung Jawab Pihak Pengangkut dalam Perjanjian Pengangkutan Pulp antara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan CV. Anugrah Toba Permai Lestari (Studi pada CV. Anugrah Toba Permai Lestari)

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN - Tanggung Jawab Pihak Pengangkut dalam Perjanjian Pengangkutan Pulp antara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan CV. Anugrah Toba Permai Lestari (Studi pada CV. Anugrah Toba Permai Lestari)

0 0 16