87
BAB IV PELAKSANAAN ATAS PEMENUHAN KEWAJIBAN PENGANGKUT
BBM INDUSTRI A.
Prinsip-Prinsip Tanggung Jawab Dalam Perjanjian Pengangkutan 1. Tanggung jawab atas adanya kesalahan Fault liability.
Prinsip tanggung jawab ini berdasarkan adanya prinsip kesalahan, menurut Atiyah yang dikutip Syaifullah Wiroprodjo secara tradisional prinsip
ini ada dua aspek: a. Adil bila seseorang yang menyebabkan kerugian atau kerusakan pada
orang lain karena salahnya diwajibkan untuk memberikan santunan atas kerugian tersebut kepada korban.
b. Adil bila seseorang yang menyebabkan kerugian atau kerusakan orang lain tanpa kesalahannya tidak usah memberikan santunan kepada
korban.
76
Selanjutnya yang penting dalam prinsip ini adalah masalah pembagian beban pembuktian. Pembagian beban pembuktian dianggap sebagai soal yuridis
yang dapat diperjuangkan sampai tingkat kasasi. Melakukan pembagian beban pembuktian yang tidak sesuai dianggap sebagai pelanggaran hukum, yang
merupakan alasan bagi Mahkamah Agung untuk membatalkan putusan hakim atau pengadilan yang bersangkutan. Pedoman Pembagian beban pembuktian
diatur dalam Pasal 163 RIB Pasal 283 RDS atau 1365 KUHPerdata yang menyatakan: Barang siapa mempunyai sesuatu hal atau guna membantah hak
76
Syaifullah Wirodiprodjo, Tanggung Jawab Pengangkut Dalam Hukum Pengangkutan Udara Internationaldan Nasional, Liberty, Yogyakarta, 1989, hal. 20
Universitas Sumatera Utara
88
orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut
77
Ternyata pedoman untuk pembagian beban pembuktian yang rumusannya dalam pasal di atas masih kurang jelas. Menurut Subekti ada ajaran yang dapat
diterima adalah sebagai berikut: a. Bahwa peristiwa-peristiwa yang menerbitkan sesuatu hak, harus dibuktikan
oleh pihak yang menuntut hak tersebut. b. Bahwa peristiwa-peristiwa yang menghapuskan hak tersebut harus
dibuktikan oleh pihak yang membantah hak itu. Ajaran ini memang dapat diterima, namun hendaknya Hakim dalam membagi
beban pembuktian, dalam tingkat terakhir menitikberatkan pada pertimbangan keadilan. Selain itu harus dijaga jangan sampai hakim memerintahkan
pembuktian sesuatu hal yang negatif. Selain itu hakim harus jujur dan sportif, tidak akan membebankan kepada suatu pihak, untuk membuktikan hal yang
tidak dapat dibuktikan. Penetapan beban pembuktian itu harus digantungkan pada keadaan in concerto.
78
Sebagai ketentuan umum adalah penggugat plaintif yang berkewajiban untuk membuktikan bahwa pihak tergugat telah
melakukan perbuatan melawan hukum telah melakukan kesalahannya itu dan mengakibatkan kerugian pada pihak penggugat, Bila penggugat gagal
membuktikan salah satu elemen tersebut , maka tuntutannya gagal.
77
Subekti, Hukum Pembuktian, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 2001, hal. 15
78
Ibid., hal. 16.
Universitas Sumatera Utara
89
Pengangkut tidak bertanggung jawab atas kerugian yang diderita pemilik barang kecuali bisa dibuktikan adanya unsur kesalahan di pihak pengangkut.
Dengan diterapkan prinsip tersebut maka pemilik barang penggugat tidak dibebani kewajiban untuk membuktikan adanya kesalahan di pihak pengangkut
tergugat, tetapi sebaliknya pengangkutnya tergugat yang harus membuktikan bahwa kerugian atau kecelakaan yang terjadi bukan disebabkan oleh
kesalahannya. Dalam hal ini pengirim penggugat tinggal menunjukkan adanya
kerugian atau kecelakaan untuk dapat menuntut pihak tergugat, bila pihak tergugat pengangkut tidak dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan
karena salahnya maka pengangkut harus membayar santunan atas kerugian tersebut. Jadi ada pengalihan beban pembuktianpembuktian terbalik dari
penggugat kepada tergugat, sebab tergugat adalah pihak yang menghapus haknya, harus dibuktikan oleh pihak yang membantahnya.
Sebagaimana pedoman penetapan pembagian beban pembuktian menurut ajaran yang dikutip Subekti di atas bahwa, peristiwa-peristiwa yang
menimbulkan suatu hak, harus dibuktikan oleh pihak yang menuntut hak tersebut. Untuk peristiwa yang menghapuskan hak tersebut, harus dibuktikan
oleh pihak yang membantah hak itu. Penggugat cukup menunjukkan adanya kerugian atau kecelakaan untuk menuntut pihak tergugat dan apabila tergugat
tidak dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan karena salahnya maka dia harus membayar santunan atas kerugian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
90
2. Tanggung jawab berdasarkan atas praduga Presumption of liability