Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian Pengambilan data

bersedia mengikuti penelitian ini melalui cara presentasi cara dan pendekatan personal secara langsung terhadap calon subyek penelitian. Calon responden penelitian yang bersedia mengikuti penelitian ini didata nama, usia, nomor telepon, alamat rumah, dan menandatangani informed consent yang berisi pernyataan kesediaan responden penelitian untuk ikut serta dalam penelitian.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Salah satu parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan realibilitas instrumen penelitian adalah presisi. Presisi dinilai dengan cara menghitung Coefisien Variasi CV dari alat dikatakan baik bila CV 5 Depkes RI, 2012. Pengujian reliabilitas instrumen meteran pengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul dilakukan dengan menghitung hasil pengukuran dari instrumen sebanyak 5 kali. Koefisien variasi yang dihasilkan pada meteran pengukur lingkar pinggang dengan meteran Butterfly® sebesar 0,25 pengukuran untuk responden wanita dan 0,21 pengukuran untuk responden pria serta rasio lingkar pinggang panggul sebesar 0,00 pengukuran untuk oleh wanita maupun pria. Berdasarkan nilai koefisien variasi yang dihasilkan dikatakan penelitian ini memiliki nilai presisi yang baik.

6. Pengambilan data

Pengambilan data dilakukan dengan dua tahap, yakni tanggal 8 September 2012 dan tanggal 15 September 2012 di ruang Multimedia Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Satu hari sebelum pelaksanaan peneliti mengingatkan subyek penelitian melalui pesan singkat untuk berpuasa selama 8-10 jam. Parameter yang diukur adalah lingkar pinggang, lingkar panggul, rasio lingkar pinggang panggul, kadar kolesterol total darah, kadar kolesterol HDL darah dan rasio kolesterol totalHDL. a. Lingkar pinggang. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan menggunakan meteran Butterfly®. Untuk menghindari pengaruh pakaian yang digunakan terhadap hasil pengukuran, subyek penelitian diminta untuk mengangkat bajunya dan menurunkan celananya. Pengukuran lingkar pinggang adalah pada titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan iliac crest menggunakan pita pengukur. Pita pengukur yang digunakan tidak boleh dilingkarkan terlalu kencang hingga menekan kulit subyek dan pengukuran dilakukan paralel dengan lantai. Pengukuran dilakukan pada keadaan ekspirasi sedangkan subjek berdiri tegak, dengan kaki rapat dan lengan menggantung bebas di sisi. b. Lingkar panggul. Pengukuran lingkar panggul dilakukan menggunakan meteran Butterfly®. Untuk menghindari pengaruh pakaian yang digunakan terhadap hasil pengukuran, subyek penelitian diminta untuk mengangkat bajunya dan menurunkan celananya. Pengukuran lingkar panggul pada titik di atas greather trochanters. c. Rasio lingkar pinggang panggul. Rasio lingkar pinggang panggul adalah hasil pembagian antara lingkar pinggang dan lingkar panggul. d. Kadar kolesterol total dan kadar HDL. Pengukuran kadar kolesterol total dan kadar HDL dilakukan oleh petugas Laboratorium Parahita®. Analisis yang digunakan untuk mengukur kadar kolesterol total dan kadar HDL dalam darah menggunakan alat Architec®Aeroset®. Pengambilan darah dilakukan pada jam 7-9 pagi. Subyek penelitian diminta untuk berpuasa 8- 10 jam sebelum pengambilan sampel darah dilakukan. Pada saat pengambilan sampel pertama-tama memasang ikatan pembendungan toniquet di lengan atas. Daerah penusukan yaitu lipatan siku subyek penelitian dibersihkan dengan alkohol kemudian jarum injeksi disuntikkan dengan posisi 45 ke pembuluh vena yang terdapat pada siku dalam. Darah diambil perlahan dan dimasukkan dalam tabung reaksi tertutup. Toniquet dilepas, setelah itu jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan dengan kapas alkohol dan diplester. Sampel darah yang dimasukkan dalam tabung reaksi diletakkan pada wadah khusus dan dibawa oleh petugas laboratorium untuk ditetapkan kadar kolesterol total dan kadar HDL. e. Rasio kolesterol totalHDL. Rasio kolesterol totalHDL didapatkan dari hasil pengukuran kadar kolesterol total dan kadar HDL.

7. Pengembalian hasil