Kadar HDL berhubungan terbalik dengan risiko terjadinya penayakit kardiovaskular. Hal ini djelaskan karena HDL memainkan peran penting dalam
transportasi kolesterol balik reverse cholesterol transport yang terlibat dalam penghilangan kelebihan kolesterol dari sel perifer dan pengiriman ke hati untuk
katabolisme Cho, 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkar pinggang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena pada lingkar
pinggang semakin besar, kadar HDL akan semakin rendah.
3. Korelasi lingkar pinggang terhadap rasio kolesterol totalHDL
Korelasi antara lingkar pinggang responden wanita terdapat korelasi bermakna terhadap rasio kolesterol totalHDL dengan kekuatan sedang p=0,000;
r=0,485. Sebaran korelasi lingkar pinggang terhadap rasio kolesterol totalHDL ditunjukkaan pada gambar 18. Hal ini sesuai dengan dengan penelitian pada
wanita Canada oleh Benner, et al. 2010 dengan usia 20-29 tahun p0,0001; r=0,26 dan Mellati, et al. 2009 juga menyatakan hal yang sama pada korelasi
wanita p0,0001; r=0,19. Tabel XXI. Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap Rasio Kolesterol
TotalHDL Lingkar Pinggang
Wanita Pria
r p
r p
Rasio kolesterol totalHDL
0,485 0,000
0,428 0,001
p 0,05 terdapat korelasi bermakna antara kedua variabel
Gambar 18. Diagram Sebar Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap Rasio Kolesterol TotalHDL pada Responden Wanita
Gambar 19. Diagram Sebar Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap Rasio Kolesterol TotalHDL pada Responden Pria
Uji korelasi Spearman pada responden pria, terdapat korelasi antara lingkar pinggang terhadap rasio kolesterol totalHDL mempunyai korelasi yang
bermakna p=0,001; r=0,428. Sebaran korelasi ditampilkan pada gambar 19 yang menunjukkan peningkatan lingkar pinggang maka rasio koelsterol totalHDl juga
meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Benner, et al. 2010. Pada pria di Canada, menunjukkan adanya korelasi yang bermakna p0,0001; r=0,38.
Mellati, et al. 2009 juga menyatakan hal yang sama p0,0001; r=0,26 . Hasil lain yang mendukung dilakukan oleh Palacios, et al. 2011 pada
pria dan wanita usia 21-79 tahun di Puerto Rico p0,001; r=0,27. Penelitian oleh Ridker, et al. 2005 menyatakan bahwa rasio kolesterol totalHDL sebagai
prediktor penyakit kardiovaskular di masa depan yang lebih baik daripada fraksi
kolesterol oleh karena itu hubungan lingkar pinggang dengan rasio kolesterol totalHDL dapat digunakan untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular, hal ini
juga didukung dalam penelitan Chehrei, et al. 2007, dalam penelitiannya menyatakan rasio kolesterol totalHDL merupakan prediktor paling baik untuk
penyakit kardiovaskular, selain itu juga ditunjukkan terdapat korelasi bermakna antara lingkar pinggang dengan rasio kolesterol totalHDL p0,001; r=0,248
yang dilakukan pada 750 responden 580 wanita dan 170 pria. Penelitian yang dilakukan Wang, et al. 2001 mendapatkan hasil bahwa
individu yang memiliki LDL tinggi dan rasio kolesterol totalHDL rendah memiliki faktor risiko penyakit jantung koroner yang rendah hal ini sama dengan
individu yang memiliki LDL rendah dan rasio kolesterol totalHDL rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa rasio kolesterol totalHDL merupakan prediktor kuat
pada penyakit jantung koroner dibandingkan dengan profil lipid lainnya. World Health Organization WHO telah menyatakan bahwa lingkar pinggang adalah
indeks antropometri termudah dan paling efisien untuk digunakan dalam penelitian berbasis populasi, karena mengukur kegemukan dan lokasi lemak dan
nilai cut-off lingkar pinggang berbeda antara jenis kelamin, ras dan kelompok etnis yang berbeda. Oleh karena itu, pengukuran lingkar pinggang merupakan
metode antropometri yang sederhana dan murah untuk pemeriksaan fisik rutin dalam memelihara kesehatan Mellati, et al., 2009.
4. Korelasi rasio lingkar pinggang panggul terhadap kolesterol total