9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang panggul terhadap Rasio Kadar LDLHDL dalam Darah.
10. Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI dan Body Fat terhadap Tekanan Darah.
11. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang panggul terhadap Tekanan Darah.
12. Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI dan Body Fat terhadap Kadar Glukosa Dalam Darah.
13. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang panggul terhadap Kadar Glukosa Dalam Darah.
Penelitian ini memiliki fokus pada Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio Kadar Kolesterol
Total HDL pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Strategi pengambilan sampel teknik sampling penelitian ini adalah secara non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini
dilakukan secara non-random sampling karena responden yang digunakan adalah mahasiswa dan mahasiswi yang bersedia mengikuti penelitian ini dan memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi sehingga tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama menjadi subyek penelitian. Pengambilan sampel secara purposive
sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoatmodjo, 2010.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah meteran Butterfly® untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul responden. Pemeriksaan
kadar kolesterol total dan HDL dalam darah responden dilakukan oleh Laboratorium Parahita® menggunakan Architect®Aeroset® dengan prinsip
enzimatik kolorimetri.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat pengukuran.
2. Permohonan izin dan kerja sama
Permohonan izin penelitian dilakukan dengan mengajukan Ethical Clearance ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian yang menggunakan sampel darah manusia. Permohonan izin yang kedua
ditujukan ke Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk mendapatkan izin melakukan penelitian di Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Permohonan kerja sama diajukan ke calon responden berupa informed consent dan Laboratorium Parahita® selaku laboratorium yang
mengambil darah responden penelitian.
3. Pembuatan leaflet dan informed consent
a. Leaflet..Dalam penelitian ini leaflet digunakan untuk membantu peneliti menjelaskan tentang pengukuran antropometri body mass index BMI,
skinfold thickness, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, serta pemeriksaan laboratorium seperti kadar glukosa, profil lipid, dan
tekanan darah sebagai metode untuk mendeteksi kesehatan yang mudah dan praktis.
b. Informed consent. Informed concent digunakan sebagai bukti tertulis pernyataan ketersediaan subyek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian.
Subyek penelitian yang bersedia untuk ikut dalam penelitian diminta untuk mengisi data nama, usia, alamat, nomor telepon dan menandatangangani
informed consent.
4. Pencarian responden
Pencarian responden penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari pihak-pihak yang berwenang untuk melibatkan mahasiswa dan mahasiswi
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam penelitian ini. Proses pencarian responden penelitian dilakukan dengan cara memberi penawaran
terhadap mahasiswa dan mahasiswi agar bersedia mengikuti penelitian ini. Calon responden penelitian diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian
serta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon responden penelitian jika
bersedia mengikuti penelitian ini melalui cara presentasi cara dan pendekatan personal secara langsung terhadap calon subyek penelitian. Calon responden
penelitian yang bersedia mengikuti penelitian ini didata nama, usia, nomor telepon, alamat rumah, dan menandatangani informed consent yang berisi
pernyataan kesediaan responden penelitian untuk ikut serta dalam penelitian.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama. Salah satu parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan realibilitas instrumen penelitian adalah presisi.
Presisi dinilai dengan cara menghitung Coefisien Variasi CV dari alat dikatakan baik bila CV 5 Depkes RI, 2012. Pengujian reliabilitas instrumen
meteran pengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul dilakukan dengan menghitung hasil pengukuran dari instrumen sebanyak 5 kali. Koefisien variasi
yang dihasilkan pada meteran pengukur lingkar pinggang dengan meteran Butterfly® sebesar 0,25 pengukuran untuk responden wanita dan 0,21
pengukuran untuk responden pria serta rasio lingkar pinggang panggul sebesar 0,00 pengukuran untuk oleh wanita maupun pria. Berdasarkan nilai koefisien
variasi yang dihasilkan dikatakan penelitian ini memiliki nilai presisi yang baik.
6. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan dua tahap, yakni tanggal 8 September 2012 dan tanggal 15 September 2012 di ruang Multimedia Kampus
III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Satu hari sebelum pelaksanaan peneliti mengingatkan subyek penelitian melalui pesan singkat untuk berpuasa
selama 8-10 jam. Parameter yang diukur adalah lingkar pinggang, lingkar panggul, rasio lingkar pinggang panggul, kadar kolesterol total darah, kadar
kolesterol HDL darah dan rasio kolesterol totalHDL. a. Lingkar pinggang. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan menggunakan
meteran Butterfly®. Untuk menghindari pengaruh pakaian yang digunakan terhadap hasil pengukuran, subyek penelitian diminta untuk mengangkat
bajunya dan menurunkan celananya. Pengukuran lingkar pinggang adalah pada titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan iliac crest menggunakan
pita pengukur. Pita pengukur yang digunakan tidak boleh dilingkarkan terlalu kencang hingga menekan kulit subyek dan pengukuran dilakukan
paralel dengan lantai. Pengukuran dilakukan pada keadaan ekspirasi sedangkan subjek berdiri tegak, dengan kaki rapat dan lengan menggantung
bebas di sisi. b. Lingkar panggul. Pengukuran lingkar panggul dilakukan menggunakan
meteran Butterfly®. Untuk menghindari pengaruh pakaian yang digunakan terhadap hasil pengukuran, subyek penelitian diminta untuk mengangkat
bajunya dan menurunkan celananya. Pengukuran lingkar panggul pada titik di atas greather trochanters.
c. Rasio lingkar pinggang panggul. Rasio lingkar pinggang panggul adalah hasil pembagian antara lingkar pinggang dan lingkar panggul.
d. Kadar kolesterol total dan kadar HDL. Pengukuran kadar kolesterol total dan kadar HDL dilakukan oleh petugas Laboratorium Parahita®. Analisis
yang digunakan untuk mengukur kadar kolesterol total dan kadar HDL dalam darah menggunakan alat Architec®Aeroset®. Pengambilan darah
dilakukan pada jam 7-9 pagi. Subyek penelitian diminta untuk berpuasa 8- 10 jam sebelum pengambilan sampel darah dilakukan. Pada saat
pengambilan sampel pertama-tama memasang ikatan pembendungan toniquet di lengan atas. Daerah penusukan yaitu lipatan siku subyek
penelitian dibersihkan dengan alkohol kemudian jarum injeksi disuntikkan dengan posisi 45
ke pembuluh vena yang terdapat pada siku dalam. Darah diambil perlahan dan dimasukkan dalam tabung reaksi tertutup. Toniquet
dilepas, setelah itu jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan dengan kapas alkohol dan diplester. Sampel darah yang dimasukkan dalam
tabung reaksi diletakkan pada wadah khusus dan dibawa oleh petugas laboratorium untuk ditetapkan kadar kolesterol total dan kadar HDL.
e. Rasio kolesterol totalHDL. Rasio kolesterol totalHDL didapatkan dari hasil pengukuran kadar kolesterol total dan kadar HDL.
7. Pengembalian hasil
Pengembalian data dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi subyek penelitian secara langsung setelah semua data terkumpul. Peneliti memberikan
kejelasan makna hasil pemeriksaan laboratorium dan pengukuran antropometrik
serta memberikan saran-saran untuk menjaga kesehatan jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal.
8. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan secara statistik dengan komputerisasi.
J. Analisis Data Penelitian
Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan taraf kepercayaan 95. Analisis yang dilakukan pertama adalah uji normalitas, bila
jumlah sampel lebih dari 50 menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi data normal atau tidak. Data dikatakan normal atau tidak
berdasarkan nilai Sig. Bila nilai Sig. lebih besar dari 0,05 p0,05 maka distribusi data dikatakan normal, dan sebaliknya jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 p0,05
maka distribusi data tidak normal. Apabila distribusi data normal uji hipotesis korelatif menggunakan uji korelasi Pearson, namun apabila distribusi data tidak
normal uji hipotesis korelatif menggunakan uji korelasi Spearman. Nilai p0,05 menunjukkan terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji, nilai
r menunjukkan kekuatan korelasi yang ditunjukkan pada tabel V, dan tanda positif + menunjukkan semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai
variabelnya atau negatif - menunjukkan semakin besar nilai satu variabel semakin kecil nilai variabel lainnya Dahlan, 2011.
Tabel V. Interprestasi Hasil Uji Hipotesis berdasarkan Kekuatan Korelasi r dan nilai p Dahlan, 2011
Parameter Nilai
Interprestasi Kekuatan Korelasi r 0,00-0,19
Sangat lemah 0,20-0,39
Lemah 0,40-0,59
Sedang 0,60-0,79
Kuat 0,8-1,00
Sangat Kuat Nilai p
p 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna
antara 2 variabel yang diuji p 0,05
Tidak terdapat
korelasi yang
bermakna antara 2 variabel yang diuji
Pada penelitian ini dilakukan uji hipotesis komparatif untuk melihat apakah terdapat perbedaan rerata kolesterol total, kolesterol HDL, dan rasio
kolesterol totalHDL antara lingkar pinggang ≥90cm dan 90cm pada responden
pria serta lingkar pinggang ≥80cm dan 80cm pada responden wanita. Uji komparatif juga dilakukan untuk melihat perbedaan rerata kolesterol total,
kolesterol HDL, rasio kolesterol totalHDL antara rasio lingkar pinggang panggul 0,90 dan ≥0,90 pada pria serta rasio lingkar pinggang panggul 0,85 dan 0,85
pada wanita. Hal yang pertama kali dilakukan adalah menguji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov bila jumlah sampel lebih besar dari 50 orang, jika kurang
dari 50 orang maka menggunakan Saphiro-Wilk. Jika hasil uji normalitas menunjukkan data terdistribusi normal p0,05 maka digunakan uji t sedangkan
apabila data tidak terdistribusi normal digunakan uji Mann-Whitney Nilai p0,05 dikatakan terdapat perbedaan yang tidak bermakna, bila nilai p0,05 dikatakan
ada perbedaan yang bermakna dari data tersebut Dahlan, 2011.
K. Kesulitan Penelitian